Setelah itu, petani perlu memperhatikan proses pengolahan minyak nilam. Petani harus menyimpan buah nilam dalam waktu yang singkat dan melakukan proses pengambilan biji yang cepat agar kualitas minyak nilam tidak berkurang. Proses pengolahan harus dilakukan sesegera mungkin dan dengan teknik pengolahan yang baik agar minyak nilam berkualitas tinggi.
Terakhir, petani harus memperhatikan penyimpanan minyak nilam. Setelah minyak nilam diekstraksi, petani harus menyimpan minyak nilam dalam wadah yang bersih dan aman dengan suhu yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Menjaga kualitas minyak nilam Aceh akan menjadikan produk lebih bernilai tinggi di pasar dunia dan memperoleh pengakuan dari pasar internasional akan kualitasnya. Oleh karena itu, kualitas produk harus selalu dijaga agar dapat bersaing dengan produk-produk minyak nilam yang diproduksi di daerah lain.
Dengan potensi besar minyak nilam Aceh sebagai komoditas ekspor, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah Aceh dan kesejahteraan masyarakat petani yang bertani nilam. Pemerintah dan pihak swasta harus bekerjasama dalam mengembangkan potensi ini agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Dengan demikian, minyak nilam Aceh dapat menjadi sumber daya unggulan dan ikon penting daerah Aceh dalam kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H