Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Makan Tabungan atau Berutang, Mana yang Lebih Untung dalam Jangka Panjang?

8 Oktober 2024   14:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:57 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika seseorang mencoba memutuskan apakah mereka harus menggunakan tabungan atau berutang untuk membeli makanan, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan."

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk prioritas keuangan, kemampuan untuk membayar, dan kebutuhan makanan. 

Ini bisa menjadi keputusan sulit untuk dibuat, terutama ketika Anda sedang dalam situasi keuangan yang sulit. Sementara itu, ada juga beberapa strategi keuangan yang dapat membantu Anda mengelola kebutuhan makanan tanpa harus makan tabungan atau berutang.

Makan Tabungan: Keuntungan dan Kerugian

Makan tabungan dapat menjadi solusi yang lebih efektif jika Anda telah bisa mengumpulkan jumlah dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda. 

Sebuah tabungan makanan dirancang sebagai alokasi dana khusus yang dipersiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi tanpa harus terbebani dengan utang dan bunga yang harus dibayar.

Dengan memilih untuk makan tabungan, Anda dapat menghemat uang Anda dalam jangka panjang dan mencegah diri Anda terjebak dalam lingkaran utang. 

Dalam jangka panjang, tabungan makanan juga dapat membantu Anda membangun kebiasaan untuk mengalokasikan dana kebutuhan harian yang bisa ditabung dan diseimbangkan dengan keuangan Anda sehingga kebutuhan hidup lain seperti transportasi, listrik, pakaian, dan kesehatan belum terjaga dana Anda tetap tercukupi.

Meskipun Anda memilih untuk makan tabungan, perlu diingat bahwa kondisi keuangan berubah, jangan memaksa diri terus-menerus berusaha memenuhi kebutuhan dengan menggunakan tabungan makanan. 

Anda dapat berhemat dengan cara lain, seperti memilih jenis makan yang lebih murah tetapi tetap memberikan nilai gizi yang tetap cukup bagi tubuh Anda.

Ketika Anda memutuskan untuk memakai tabungan makanan atau berutang untuk memenuhi kebutuhan makanan, hal terpenting adalah mempertimbangkan situasi keuangan pribadi Anda dengan hati-hati. Anda harus mampu membayar cicilan, tidak kehilangan uang yang seharusnya diperuntukkan untuk kebutuhan lainnya, dan memiliki dana darurat yang mencukupi untuk masa sulit.

Jika Anda memiliki kesulitan dalam mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan makanan, Anda dapat mempertimbangkan alternatif lain seperti bergabung dengan program pemerintah untuk mendapatkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan makanan. 

Jangan sungkan untuk mencari saran dan bantuan jika Anda membutuhkannya, terutama jika kebutuhan finansial Anda benar-benar tertekan dan membingungkan.

Namun, berutang untuk membeli makanan juga dapat memberikan kerugian besar bahkan jika langsung terbayar. Cicilan dari berutang sulit dilakukan jika Anda tidak memiliki sumber pendapatan yang memadai. 

Jika Anda tidak bisa membayar atas pinjaman tersebut, maka hal ini dapat membahayakan keuangan Anda dalam jangka panjang. Tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan, tetapi juga akan mempengaruhi mental keuangan. Ada risiko besar bahwa Anda akan terjebak dalam utang dan bunga yang akan semakin membengkak dari waktu ke waktu.

Satu-satunya cara untuk menghindari risiko utang dalam pengeluaran harian seperti makanan adalah dengan memiliki pengelolaan keuangan yang baik, di mana ada rencana pengeluaran yang harus diikuti dan memiliki banyak tabungan cadangan yang dibuat khusus untuk kebutuhan mendesak. 

Selain itu, jika memang terdapat keperluan mendesak, maka Anda sebaiknya berbicara langsung dengan orang yang bisa membantu dalam mengatasi masalah keuangan itu.

Berutang untuk Makanan: Keuntungan dan Kerugian

Beberapa keuntungan dari berutang untuk membeli makanan termasuk fleksibilitas untuk membeli apa yang Anda butuhkan saat ini, terutama jika Anda tidak memiliki tabungan untuk memenuhi kebutuhan makanan Anda.

Berutang juga dapat membantu mempermudah masalah keuangan, terutama saat Anda tidak memiliki penghasilan reguler dalam waktu yang lama. Penggunaan kartu kredit atau pinjaman kecil tetap menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan makanan ketika Anda tidak memiliki uang yang cukup.

Namun, berutang untuk membeli makanan juga memiliki kerugian besar yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Anda dalam jangka panjang. Salah satu kerugian terbesar adalah permasalahan cicilan yang akan terus dinanti, sangat berat pada pengeluaran bulanan dan tidak jarang menganggap kebutuhan yang lainnya. 

Cicilan tersebut akan sangat besar jika terlambat atau tidak bisa dibayar tepat waktu, bahkan bisa mencapai lebih besar dari biaya asli yang harus dibayar.

Selain itu, persyaratan berutang untuk membeli makanan kadang juga terlalu berlebihan karena makanan bukan kebutuhan tingkat khusus. 

Sehingga mengambil pilihan untuk berutang untuk membeli makanan bukanlah sebagai sebuah investasi yang baik sebab pengeluaran yang dikeluarkan tidak sebanding dengan nilai asset/nilai barang yang diinginkan. 

Jika ini terus terjadi dalam jangka panjang maka akan menjadi sebuah tekanan finansial yang sulit dihindari dan membahayakan masa depan keuangan Anda.

Memilih Opsi yang Tepat untuk Anda

Memilih tabungan atau berutang untuk memenuhi kebutuhan makanan adalah keputusan penting yang perlu dipertimbangkan dengan baik. 

Penting untuk mempertimbangkan situasi finansial pribadi Anda dan kemampuan membayar utang sebelum memutuskan pilihan Anda. Maka, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

Pendapatan dan Pengeluaran: Luangkan waktu untuk mengevaluasi sumber pendapatan Anda dan berapa banyak uang yang bisa Anda alokasikan ke dalam tabungan makanan atau pembayaran utang setiap bulannya.

Kebutuhan Makanan: Analisislah dengan seksama kebutuhan makan Anda dan dengan harga kalkulasian/anggaran yang efektif. Jangan sampai kebutuhan makan justru menjadi sebuah pengeluaran yang menimbun utang.

Cadangan Dana Darurat: pastikan Anda mempunyai dana darurat yang cukup untuk jangka waktu kurang lebih 6 bulan tanpa harus membahayakan keuangan Anda. 

Memiliki cadangan dana darurat yang memadai akan membantu Anda mengurangi ketergantungan pada berutang atau keadaan eksternal yang memicu pengeluaran tak terduga.

Alternatif yang dapat dipertimbangkan: Selalu ada alternatif yang dapat memungkinkan Anda mencapai tujuan pengeluaran tanpa harus membuat pengeluaran yang terlalu besar. 

Misalnya, Anda bisa mencari alternatif produk lain dengan harga yang lebih murah tapi untuk menjaga kualitas nutrisi tetap terjaga dengan baik. Anda bisa juga mengatur jadwal belanja secara rutin dan membeli bahan makanan dalam jumlah banyak ketika ada diskon, sehingga Anda bisa menjaga keuangan dan Asupan nutrisi tetap memadai pada setiap saat.

Kesimpulannya, makan tabungan atau berutang untuk membeli makanan merupakan keputusan yang harus dipertimbangkan dengan baik tergantung pada situasi keuangan pribadi Anda. 

Sebelum membuat keputusan untuk makan tabungan atau berutang, pertimbangkan terlebih dahulu keuntungan dan kerugian dari kedua opsi tersebut. Dalam jangka panjang, Anda ingin memastikan bahwa pilihan yang Anda buat merupakan pilihan keuangan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun