"Zero waste, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "sampah nol", adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mengurangi produksi sampah hingga nol."
Dalam era saat ini, dimana masalah sampah menjadi semakin kompleks dan semakin sulit untuk diatasi, konsep Zero waste menjadi semacam gerakan untuk mengubah cara pandang manusia terhadap sampah dan cara hidup yang berkelanjutan. Konsep ini mendorong semua orang untuk mengonsumsi dan menghasilkan sampah dalam jumlah sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Apa itu Zero Waste?Â
Zero waste juga mencakup prinsip 3R yang dapat dimulai dengan mengurangi pemakaian barang, menguraikan limbah, kemudian menghasilkan barang yang dapat didaur ulang dan meminimalkan limbah menjadi nol. Prinsip 3R ini merupakan prinsip utama dalam konsep Zero Waste, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.
Reduce artinya mengurangi jumlah barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan membeli hanya barang yang benar-benar dibutuhkan, seperti baju, makanan, atau apapun itu dalam jumlah yang sesuai. Kedua, yaitu Reuse artinya memanfaatkan kembali barang yang sudah ada. Kita dapat me-reuse botol bekas, kantong belanjaan, atau peralatan dapur yang masih berfungsi.Â
Terakhir, Recycle artinya mendaur ulang barang yang sudah tidak dapat digunakan. Barang bekas seperti kertas, plastik, atau logam yang masih bisa didaur ulang, harus bisa dimanfaatkan kembali sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Konsep zero waste dilakukan di seluruh dunia untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan mengubah sistem industri dan konsumsi global yang tidak ramah lingkungan. Dengan menerapkan konsep ini, kita dapat membantu lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan.
Bagaimana Menerapkan Konsep Zero Waste di Rumah?Â
Konsep zero waste juga meliputi banyak hal yang dapat kita lakukan di rumah, di antaranya:
- Memilih produk bebas sampah. Ketika membeli produk, pilihlah produk yang tidak menggunakan kemasan plastik atau kemasan yang bisa didaur ulang. Misalnya, kita dapat membawa wadah sendiri ketika membeli makanan di pasar atau supermarket untuk mengurangi kemasan produk yang dibuang.
- Membeli barang-benda bekas yang masih bisa digunakan. Membeli barang-benda bekas dari toko barang bekas atau pun membeli di situs jual-beli dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Selain membantu mengurangi sampah, kita juga mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dari produksi barang-barang baru.
- Mendaur ulang barang bekas. Kita dapat mengumpulkan bahan-bahan bekas seperti kaleng, botol plastik, kertas, dan lain sebagainya untuk didaur ulang. Dalam beberapa komunitas, biasanya ada layanan pengambilan sampah yang dapat mengumpulkan barang-barang bekas untuk didaur ulang.
- Beralih ke produk yang dapat digunakan lagi. Alihkan produk yang hanya bisa digunakan sekali ke produk yang dapat digunakan lagi. Contohnya, menggunakan botol minum stainless steel yang bisa digunakan berulang-ulang, membawa tas belanjaan dari kain, dan spork (sendok-garpu-bubuk) yang bisa digunakan kapan saja.
- Memanfaatkan limbah organic sebagai pupuk. Daur ulang bahan limbah organic seperti daun, sayuran, dan sisa makanan dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman di rumah. Hal ini membantu mengurangi limbah dan ketersediaan pupuk organik.
- Menghemat penggunaan energi dan air. Menjaga penggunaan energi dan air di rumah juga dapat membantu menerapkan konsep zero waste. Gunakan lampu hemat energi dan matikan elektronik saat tidak digunakan. Hemat air dan gunakan shower dengan volume listrik rendah untuk bantu menghemat listrik dan air.
Inilah beberapa tips praktis untuk menerapkan zero waste di rumah:
- Gunakan Botol Minum Sendiri Membeli botol minum sendiri memang hanya bisa mengurangi sedikit sampah plastik, tapi bayangkan jika semua orang melakukan hal yang sama? Konsumsi air banyak-banyak dan mulailah untuk membawa botol minum sendiri kemanapun pergi.
- Membeli dalam Jumlah Kecil dan Kurangi Kemasan Pertama, belilah barang dalam jumlah kecil yang memang benar-benar dibutuhkan. Kedua, pilihlah produk dengan kemasan ramah lingkungan atau lebih baik lagi, tanpa kemasan sama sekali. Ketiga, manfaatkan kantong belanjaan sendiri untuk membawa barang. Ingatlah, kecil-kecil lama-lama menjadi bukit.
- Kompos Segala bahan organik seperti daun, kertas, dan sisa makanan dapat menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk tanaman di rumah. Selain menyelamatkan lingkungan, kamu juga memperoleh pupuk yang secara organik akan membuat tanamanmu tumbuh lebih baik.
- Berhemat Energi Ubah kebiasaan bergonta-ganti lampu, matikan alat elektronik ketika tidak digunakan dan hematilah konsumsi listrik yang tidak perlu. Memiliki penghematan energi tidak hanya baik untuk lingkungan tapi juga untuk pengeluaran keluarga yang lebih minim.
- Membuat Kreatif dari Barang Bekas Bangunlah hobi dengan mengumpulkan barang bekas dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat dan estetik. Coba lihat di situs jejaring sosial, atau Youtube dapat menemukan banyak ide kreatif seperti cara membuat kotak tisu yang terbuat dari bahan beku.
- Mengubah perilaku makan Menerapkan konsep makan sesuai kebutuhan dengan menu yang seimbang menjadi bagian dalam menerapkan konsep zero waste. Kita dapat mengurangi limbah makanan dengan membeli makanan dalam ukuran yang sesuai, menghindari produk makanan dalam kemasan yang sulit didaur ulang, dan hanya memberikan makanan yang dibutuhkan. Dengan memiliki mindset ‘eating locally and seasonally’ dapat juga mengurangi penggunaan emisi dari jarak pengiriman makanan dan produk-produk yang sangat jauh.
- Menggunakan produk alami Menggunakan produk alami dapat mengurangi bahan kimia dalam rumah dan juga membatasi jumlah bahan kimia dalam air limbah. Kita dapat menggunakan produk pembersih alami seperti cuka dan baking soda untuk membersihkan rumah, ataupun memanfaatkan daun dan ramuan tradisional untuk mengobati sakit ringan.
- Meminimalkan kerusakan barang Meminimalkan kerusakan barang sebelum waktu pemakaian yang normal, untuk kemudian membuat kita menyimpan sampah yang berarti. Perbaiki barang secepat mungkin saat ada kerusakan, yang dapat berarti jangka pendek membeli barang berkualitas yang tahan lama daripada barang yang cepat rusak.
Secara keseluruhannya, konsep Zero waste adalah suatu ide dan gerakan untuk mengurangi sampah dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Zero waste berfokus pada 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Dengan menerapkan konsep ini, kita dapat mengurangi sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Ada banyak cara untuk menerapkan konsep zero waste di rumah, seperti membeli produk bebas sampah, membeli produk bekas, mendaur ulang barang bekas, menggunakan produk yang dapat digunakan kembali, memanfaatkan limbah organic sebagai pupuk, menghemat energi dan air, mengubah perilaku makan dan menggunakan produk alami.
Meskipun kebiasaan konsumsi sehari-hari kita tampak kecil, pengurangan sampahnya akan berdampak besar jika dilakukan oleh banyak orang. Konsep zero waste bukan hanya meminimalkan sampah, tetapi juga menjadi gaya hidup yang lebih baik dan membantu meningkatkan kesadaran manusia terhadap masalah lingkungan.
Dengan mengadopsi sebuah pola hidup berkelanjutan dalam konsep zero waste, kita dapat belajar untuk lebih menghargai sumber daya yang dimiliki dan memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H