Berhutang adalah hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita membutuhkan uang dalam jumlah kecil atau tidak terlalu besar, teman biasanya adalah pilihan yang paling mudah dan nyaman untuk dimintai bantuan.Â
Namun, meskipun terlihat mudah, berhutang pada teman tidak selalu menjadi pilihan yang tepat dalam jangka panjang. Terlepas dari baiknya niat teman meminjamkan uang, terdapat beberapa alasan mengapa berhutang pada teman sebaiknya dihindari.Â
Hal ini mengingat hutang adalah sebuah tanggungan atau kewajiban yang harus segera diselesaikan tepat waktu agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan benar-benar sebelum meminjam uang pada teman agar tidak mengganggu hubungan persahabatan yang telah dibangun selama ini.Â
Potensi merusak hubungan persahabatan
Berhutang pada teman bisa menciptakan ketergantungan dan membuat kita selalu merasa ada dalam posisi bertanggung jawab terhadap teman tersebut. Kita mungkin merasa bahwa harus selalu menghindari pertemuan dengan teman tersebut karena merasa malu atau tidak nyaman ketika belum melunasi hutang.Â
Ketergantungan ini bisa memengaruhi hubungan persahabatan sehingga membuat kita selalu merasa ada di bawah tekanan. Hal ini tentunya tidak baik untuk kesehatan mental kita dan juga hubungan persahabatan yang sebelumnya baik.
Di samping itu, jika hutang terus berlanjut tanpa adanya batas waktu dan tata cara pembayaran yang jelas, maka hal ini bisa menciptakan perbedaan persepsi antara kedua pihak. Sebagai utang yang tidak berbunga dan tanpa jangka waktu, kita mungkin merasa bahwa hutang tersebut bukanlah hal yang penting dan harus diharapkan untuk dibayar secepatnya.Â
Namun, teman kita mungkin merasa sebaliknya, bahwa hutang tersebut memang penting dan harus diselesaikan dengan cepat. Hal ini bisa memicu konflik dan salah paham, yang pada akhirnya berdampak merusak hubungan persahabatan.
Sebagai alternatif, ketika kita membutuhkan pinjaman dalam jumlah kecil atau tidak terlalu besar, kita bisa mencari alternatif lain selain berhutang pada teman. Misalnya, kita bisa mencari solusi keuangan non-utang, seperti memanfaatkan dana darurat yang sebelumnya telah dialokasikan untuk kondisi darurat, atau menjual barang atau jasa yang tidak lagi kita butuhkan.
Berhutang pada teman dapat membuat kita terus menerus merasa bersalah