Kondisi ketahanan pangan di Indonesia masih memerlukan perhatian serius, terutama di wilayah pedesaan. Di mana akses terhadap bahan makanan yang berkualitas seringkali sulit didapat. Di samping itu, produktivitas petani di desa seringkali sangat tergantung pada curah hujan yang tidak selalu dapat diandalkan, sehingga produksi pertanian seringkali tidak memuaskan.
Solusi yang efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa adalah dengan memanfaatkan lahan kosong untuk berkebun. Dengan mengoptimalkan lahan kosong yang tak terpakai, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan dan berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Lahan kosong di desa dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah-buahan, tanaman obat, tanaman pangan, dan lain sebagainya. Jenis tanaman yang akan ditanam tentu harus disesuaikan dengan jenis tanah, iklim, air, dan sumber daya lain yang tersedia.
Adapun langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan lahan kosong di desa guna meningkatkan ketahanan pangan:
1. Identifikasi Lahan yang TersediaÂ
Setelah menemukan lokasi yang tepat, langkah awal dalam memanfaatkan lahan kosong untuk berkebun adalah mengidentifikasi potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Potensi lahan yang dimaksud adalah pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memulai budidaya tanaman pada lahan kosong tersebut.
Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan acuan ketika mengidentifikasi potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman antara lain adalah:
- Kondisi Lahan. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kondisi lahan itu sendiri. Jenis tanah, kemiringan, kelembaban, dan kekeringan adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama sebelum melakukan penanaman. Pastikan bahwa jenis tanaman yang akan ditanam dapat tumbuh dengan baik di kondisi tanah yang ada.
- Iklim. Iklim merupakan salah satu pertimbangan penting dalam memilih jenis tanaman yang cocok ditanam pada suatu lokasi. Beberapa jenis tanaman memerlukan suhu tertentu untuk tumbuh dengan baik, sedangkan jenis tanaman lain membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk memicu pertumbuhan.
- Air. Ketersediaan air yang cukup sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki akses ke sumber air yang memadai sehingga penyiraman tanaman dapat dilakukan dengan tepat waktu.
- Akses Transportasi. Akses transportasi di sekitar lokasi yang dipilih juga perlu diperhatikan. Hal ini karena produk yang dihasilkan dari kegiatan berkebun harus dapat diangkut ke pasar atau pembeli dengan mudah.
- Ketersediaan Pasar. Saat menentukan jenis tanaman yang akan ditanam, perlu diperhatikan juga keberadaan pasar terdekat yang siap membeli produk tersebut. Hal ini penting agar hasil produksi dapat dijual dengan harga yang layak dan memberikan keuntungan bagi petani.
2. Persiapkan LahanÂ
Setelah lokasi yang tepat dan memiliki potensi lahan yang cukup untuk budidaya tanaman telah teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mempersiapkan lahan yang akan ditanami. Proses persiapan lahan ini perlu dilakukan dengan seksama agar hasil yang diperoleh dari budidaya tanaman optimal. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam persiapan lahan:
- Pembersihan Lahan. Setelah lokasi tanah yang baik telah ditemukan, langkah pertama dalam mempersiapkan lahan untuk ditanami adalah melakukan pembersihan seluruh bagian lahan dari rumput, dedaunan, batu dan benda-benda lain yang tidak perlu serta bahan-bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman seperti akar-akar tumbuhan lain yang telah tumbuh pada lahan yang akan ditanami tersebut. Selain itu, pastikan juga bahwa lahan tersebut sudah bersih dari sampah dan bahan kimia berbahaya yang mungkin dapat membahayakan pertumbuhan tanaman.
- Pengolahan Tanah. Setelah lahan dibersihkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan tanah. Proses pengolahan ini perlu dilakukan agar tanah siap menjadi lingkungan yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Ada beberapa cara dalam pengolahan tanah, salah satunya adalah dengan membuat bedengan. Namun, cara yang paling sederhana adalah dengan menggunakan cangkul untuk menggemburkan tanah, mencampurkan pupuk kandang atau kompos, serta mencampurnya dengan tanah lain yang berasal dari area sekitar untuk memberikan kelembapan tanah sekaligus memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
- Membuat Lubang Tanam. Setelah tanah selesai diolah, selanjutnya adalah membuat lubang tanam. Pilihan ukuran lubang tanam dapat disesuaikan dengan jenis tanaman atau biji yang akan ditanam. Pastikan agar kedalaman lubang tanam sejajar dengan akar tanaman dan lebar lubang tanam cukup untuk memasukkan tanah kembali dan menutupi tanaman.
- Sistem Irigasi. Sistem irigasi yang efektif sangatlah penting dalam mempersiapkan lahan untuk penanaman. Pastikan bahwa lahan memiliki akses ke sumber air yang cukup, seperti sumber air alamiah, sumur bor atau sistem pengairan lainnya. Sebaiknya, air yang digunakan untuk penyiraman tanaman berasal dari air bersih dan bebas kuman agar pertumbuhan tanaman terjaga.
3. Perencanaan BudidayaÂ