"Kemajuan teknologi dan pertumbuhan industri yang terus meningkat selama beberapa dekade terakhir telah memberikan banyak manfaat bagi ekonomi."
Namun, pertumbuhan ini juga membawa dampak negatif, terutama dalam hal perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Hal ini telah memicu upaya untuk mencari solusi yang dapat mengurangi dampak negatif ini, termasuk dengan mengadopsi pertumbuhan ekonomi berwawasan lingkungan atau ekonomi hijau.
Salah satu upaya terbaru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau adalah melalui kolaborasi aksi desa berketahanan iklim. Ini adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk mempromosikan desa yang lebih bertahan terhadap perubahan iklim, sambil menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pendekatan level mikro ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap desa mempunyai strategi yang sesuai dengan keadaan lingkungan alaminya. Desa yang berbeda-beda bisa memiliki tantangan dan peluang yang berbeda-beda dalam membangun ketahanan iklim. Oleh karena itu, pendekatan level mikro ini memungkinkan setiap desa untuk memiliki strategi yang spesifik dan memungkinkan pemanfaatan sumber daya lokal dengan lebih efektif.
Melalui SDGs Desa, Kemendes PDTT menjamin bahwa setiap desa termasuk dalam kerangka global yang lebih luas, dan strategi dan tujuan pembangunan desa sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB. Pada SDGs Desa Ke-13, Desa Tanggap Perubahan Iklim, Kemendes PDTT memfokuskan pada aspek ketahanan dan adaptasi perubahan iklim pada tingkat desa.
Oleh karena itu, Kemendes PDTT menempatkan desa sebagai pusat pengambilan keputusan dan pelaksana strategi dalam memperkuat ketahanan adaptasi perubahan iklim di Indonesia. Dalam rangka mencapai hal tersebut, Kementerian Desa PDTT memberikan dukungan yang luas dan integratif terhadap desa-desa di seluruh Indonesia melalui 5 pilar aksi berikut:
- Peningkatan gaya hidup berkelanjutan dengan menciptakan komunitas desa berkelanjutan yang memfokuskan pada kebijakan dan program pengurangan emisi dan penerapan tata kelola lingkungan yang efektif.
- Peningkatan ketahanan pangan dan energi melalui mempertahankan keanekaragaman hayati, mempromosikan sistim pertanian berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan sumber daya energi terbarukan.
- Peningkatan infrastruktur hijau melalui pengendalian pola tata ruang terpadu, biodiversitas dan lingkungan.
- Peningkatan kapasitas manusia pada pertanian, penanganan sampah dan pencegahan dan adaptasi perubahan iklim.
- Peningkatan kerjasama internasional melalui program pengembangan pedesaan berkelanjutan dan perubahan iklim.
Dalam desa berketahanan iklim, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau. Salah satunya adalah, dengan pengembangan pertanian organik. Pertanian organik dapat meningkatkan kualitas produk pertanian dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, penggunaan pupuk, pestisida, dan herbisida kimia dapat berdampak buruk pada tanah dan lingkungan. Pertanian organik mempromosikan penggunaan pupuk alami dan teknik pertanian berkelanjutan sehingga meminimalkan dampak buruk dan membangun lingkungan yang sehat.
Selanjutnya, desa berketahanan iklim dapat mengadopsi energi terbarukan seperti panel surya atau biofuel. Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil yang menyumbang pada perubahan iklim. Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga berpotensi membangun ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Meninjau kembali tata kota bisa menjadi langkah awal menuju pertumbuhan ekonomi hijau. Banyak desa di seluruh dunia yang kurang memperhatikan tata kota. Tata kota yang tidak dipikirkan dengan matang mungkin menghasilkan konsumsi energi dan emisi yang tidak perlu. Oleh karena itu, memperbaiki tata kota, mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, menggunakan energi terbarukan, dan mengembangkan transportasi publik yang lebih efisien dapat membantu mengurangi dampak negatif dan membangun pertumbuhan ekonomi hijau.
Peningkatan kapasitas manusia adalah langkah lain menuju pertumbuhan ekonomi hijau di desa. Mendorong pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat lokal dapat memberikan keterampilan baru yang berhubungan dengan pertanian, pengolahan limbah, pengelolaan energi, dan teknologi lingkungan lainnya. Peningkatan kapasitas manusia juga penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu perubahan iklim dan pentingnya penanganannya.
Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan, kolaborasi antar lembaga dan instansi juga diperlukan. Pemerintah, bisnis, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun ekonomi hijau dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Sinergi antara lembaga dan instansi dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan efektif dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hijau.
Namun, upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau ini tidak mudah dilakukan sendiri. Kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Kolaborasi aksi desa berketahanan iklim adalah gerakan yang bertujuan untuk mempromosikan desa yang lebih bertahan terhadap perubahan iklim, sambil menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kolaborasi ini terdiri dari pemangku kepentingan berbagai pihak, termasuk masyarakat desa, pemerintah daerah, dan lembaga swadaya masyarakat.
Ketika semua pihak terlibat dalam kolaborasi aksi desa berketahanan iklim, maka akan tercipta sebuah kesadaran kolektif tentang pentingnya konservasi lingkungan dan menerapkan ekonomi hijau. Peran masyarakat desa sangat penting dalam hal ini, karena mereka yang menerapkan praktik-praktik berkelanjutan di tingkat mikro, dan dapat memberikan kontribusi besar dalam mencapai tujuan kolaborasi ini.Â
Dalam hal ini, Pemerintah daerah dan juga lembaga swadaya masyarakat akan dapat menyediakan dukungan finansial dan teknis yang dibutuhkan desa dalam menerapkan praktik-praktik berkelanjutan, seperti teknologi energi terbarukan, pengelolaan sampah, pengembangan pertanian organik, dan lain-lain.
Kolaborasi aksi desa berketahanan iklim dapat menghasilkan program inovatif dan efektif yang dapat diterapkan di seluruh desa di Indonesia. Kerjasama antar sektor juga dapat menghasilkan sinergi dan solusi terintegrasi, yang dapat meningkatkan keberhasilan upaya untuk mengurangi dampak negatif dan membangun pertumbuhan ekonomi hijau.
Kolaborasi aksi desa berketahanan iklim adalah sebuah gerakan yang memiliki tujuan untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim, membangun ekonomi hijau, dan memperkuat ketahanan adaptasi perubahan iklim di seluruh desa di Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini, kolaborasi antara berbagai pihak sangatlah penting.
Dalam hal ini, Seminar Internasional dan Launching Kolaborasi Aksi Desa Berketahanan Iklim di Bali, merupakan ajang dialog dan diskusi yang melibatkan banyak pemangku kepentingan dari berbagai level. Ajang ini menjadi sarana untuk mengundang masukan, saran, dan pengalaman dari narasumber yang berbeda-beda dalam mengimplementasikan konsep desa berketahanan iklim di berbagai daerah Indonesia.
Para narasumber yang diundang ke diskusi ini adalah para ahli dari berbagai bidang yang terkait dengan isu perubahan iklim, keberlanjutan, pembangunan desa, dan teknologi hijau. Narasumber tersebut menyampaikan pengalaman dan pengetahuan praktis tentang bagaimana desa dapat menjadi kontributor dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi hijau.
Diskusi yang digelar dalam ajang ini menjadi ruang dialog tentang praktik-praktik terbaik dalam pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan pengoptimalan teknologi yang efektif dalam membangun ketahanan iklim di tingkat desa. Diskusi tersebut memberikan wawasan yang berharga tentang strategi dan taktik untuk kedepannya, dan mengidentifikasi berbagai hambatan dan tantangan yang muncul saat menjalankan koperasi ini.
Selain itu, diskusi ini juga bertujuan untuk menjalin kerjasama dan kolaborasi dalam mengimplementasikan ide-ide dan program-program terkait desa berketahanan iklim. Ini termasuk kolaborasi antarlembaga dan instansi untuk menyediakan dukungan finansial dan teknis pada desa, mendorong penggunaan energi terbarukan di desa, mempromosikan teknologi ramah lingkungan, dan banyak lagi upaya lainnya.
Dengan adanya kolaborasi aksi desa berketahanan iklim, maka diharapkan Indonesia dapat memulai langkah-langkah awal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan dapat menciptakan sebuah sistem ekonomi dan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H