Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Orang yang Lebih Memilih Sendiri Daripada Bersama Teman

25 September 2024   07:00 Diperbarui: 25 September 2024   07:16 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ciri ciri orang lebih memilih sendirian daripada bergaul dengan teman (sumber gambar: freepik)

"Dalam kehidupan sosial, tidak sedikit orang yang lebih memilih menghabiskan waktu sendirian daripada bergaul dengan teman."

Ciri-ciri individu semacam itu mungkin tampak aneh dan sulit dipahami oleh banyak orang, sehingga seringkali dianggap sebagai orang yang kesepian atau berbagai stigma negatif lainnya. Meskipun demikian, di balik perilaku tersebut terdapat alasan yang mendasar, dan penting bagi kita untuk dapat memahami kepribadian orang yang memilih menyendiri.

Ketika orang merasa cenderung menghindari kesibukan dan keramaian, ada keinginan untuk menenangkan diri di lingkungan yang tenang dan stabil, seperti di rumah dan tempat-tempat lain yang membuat mereka merasa nyaman. Orang-orang yang memilih sendiri biasanya juga dapat lebih mudah tetap fokus pada pekerjaan atau kegiatan yang sedang dijalani tanpa gangguan dari interaksi sosial yang dapat mengganggu perhatian mereka.

Orang yang lebih menyukai kesendirian dapat menghindari interaksi sosial yang tidak diinginkan atau tertekan dengan perasaan kurang percaya diri dalam berhubungan dengan orang lain. Kebiasaan ini dapat membantu mereka menjaga kesehatan mental dengan cara menghindari situasi yang dapat memicu kecemasan atau depresi.

Namun, perlu diingat bahwa terlalu sering menyendiri atau mengisolasi diri dari interaksi sosial juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Terlalu lama dihabiskan di dalam ruangan dan menghindari kontak dengan dunia luar dapat membatasi peluang untuk berinteraksi dan juga dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami keseimbangan yang tepat antara waktu untuk sendiri dan waktu untuk berhubungan dengan orang lain. Untuk menjaga keseimbangan ini, sebaiknya tetap berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang lain di sekitar Anda secara rutin. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan dan meningkatkan keterampilan sosial, sehingga Anda dapat merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain.

Ada berbagai alasan batiniah yang dapat mendasari preferensi seseorang untuk lebih menyukai kesendirian daripada berhubungan secara sosial. Beberapa alasan yang umum meliputi pengalaman traumatis di masa lalu, seperti kehilangan keluarga atau teman dekat, pengalaman buruk dalam hubungan interpersonal, atau kondisi mental seperti ansietas sosial.

Seseorang yang memiliki ansietas sosial seringkali merasakan kecemasan yang berlebihan ketika berada dalam situasi sosial atau saat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan mereka memilih untuk menghindari interaksi sosial dan menghabiskan waktu sendirian di lingkungan yang lebih terkontrol. Dalam beberapa kasus, ansietas sosial dapat berkembang menjadi gangguan cemas yang memerlukan intervensi profesional.

Keinginan untuk menyendiri juga dapat muncul sebagai hasil dari stres dan kelelahan akibat tuntutan kehidupan sehari-hari. Setelah menghadapi tekanan yang berlebihan, seseorang mungkin menginginkan waktu untuk sendiri untuk merefresh kembali pikiran dan kembali ke keseimbangan mental.

Bagi orang dengan autisme atau kondisi spektrum autisme lainnya, keterampilan sosial dapat menjadi suatu tantangan. Mereka seringkali mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, dan kecenderungan mereka untuk menghindari keramaian dapat muncul sebagai hasil dari kesulitan ini.

Perlu diingat bahwa preferensi untuk lebih menyukai kesendirian juga dapat muncul tanpa ada alasan tertentu yang jelas. Beberapa orang mungkin merasa lebih nyaman dan bahagia ketika berada di lingkungan yang tenang dan damai, sementara yang lainnya menganggap sendirian sebagai waktu yang diperlukan untuk diri mereka sendiri, untuk merenung dan mengisi daya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, preferensi untuk lebih menyukai kesendirian juga dapat terkait dengan kepribadian introvert. Individu yang memiliki kepribadian introvert cenderung memperoleh energi dari waktu mereka sendirian, dan merasa terlalu lelah atau terganggu jika terlalu sering berinteraksi dengan orang lain.

Karakteristik umum dari seseorang dengan kepribadian introvert termasuk cenderung lebih hati-hati dalam berbicara, lebih suka mendengar daripada berbicara, dan memiliki banyak pikiran dalam kepala mereka yang mungkin tidak mereka bagikan dengan orang lain.

Meskipun orang dengan kepribadian introvert cenderung menghindari keramaian, hal itu tidak berarti mereka tidak menyukai pertemanan atau tidak memiliki keterampilan sosial. Sebaliknya, sopan santun dan kemampuan pendengaran yang baik dapat membuat mereka menjadi pendengar yang baik dan teman yang baik. Orang dengan kepribadian introvert membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merespon dan merenung sebelum bereaksi. Hal ini dapat membuat mereka terlihat lebih tenang dan lebih berpikir sebelum berbicara.

Namun, dapat terjadi ketidakcocokan antara orang yang lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan lingkungan yang ramai atau sosial. Hal ini dapat memberikan tantangan di tempat kerja, dalam kelompok teman, atau dalam hubungan romantik ketika ada hal-hal yang seharusnya dikomunikasikan secara langsung. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang dengan preferensi kesendirian untuk memahami dan menghormati kepribadian mereka sendiri dan juga orang lain, dan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda.

Ketidakhadiran sosial tidak selalu berarti bahwa seseorang memiliki ketidakmampuan sosial sama sekali. Meskipun seseorang mungkin lebih memilih menghabiskan waktu sendirian daripada terlibat dalam kegiatan sosial, hal itu tidak berarti mereka tidak memiliki kemampuan sosial yang baik. Orang yang lebih suka sendiri dapat memiliki kualitas empati yang tinggi, kemampuan penyimak yang baik, dan cukup mudah membawa topik pembicaraan yang mendalam.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini seringkali disediakan alternatif untuk interaksi sosial konvensional. Media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram, memberikan cara untuk terhubung dengan orang lain tanpa harus berada pada lingkungan yang ramai atau kebisingan. Beberapa orang mungkin lebih memilih menggunakan cara-cara ini untuk mengekspresikan diri, membagikan pemikiran, dan terhubung dengan komunitas yang sesuai dengan minat mereka.

Meskipun kemajuan teknologi dapat membantu menjembatani kesenjangan sosial bagi orang yang lebih suka sendiri, penting juga untuk memperhatikan bahwa sebagian besar manusia memiliki kebutuhan akan interaksi sosial yang langsung dan tidak hanya berdasarkan pada pembicaraan melalui media. Interaksi langsung masih lebih efektif untuk membangun hubungan sosial yang sehat dan kuat.

Mengetahui ciri-ciri atau sifat dasar orang-orang yang lebih memilih untuk menyendiri dapat membantu kita memperkaya pengalaman sosial kita dan mencegah terjadinya prasangka negatif. Saat kita lebih memahami bahwa banyak orang memiliki kepribadian, preferensi, dan kebutuhan yang berbeda, kita seringkali menjadi lebih sabar dan terbuka terhadap mereka, meskipun mereka tampak berbeda.

Misalnya, ketika kita memiliki teman atau anggota keluarga yang lebih suka sendiri, kita dapat memperhatikan kapan waktu terbaik untuk berinteraksi dengan mereka, seperti dalam situasi yang lebih tenang dan sepi. Hal ini mungkin akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan dibantu mengurangi rasa tidak enak dan gangguan.

Mengetahui ciri-ciri atau sifat dasar orang-orang yang lebih memilih untuk menyendiri juga dapat membantu bagi mereka yang dirundung oleh perasaan kesepian atau tidak dipahami. Kondisi ini dapat terjadi ketika kita merasa sulit untuk terhubung dengan orang lain di sekitar, terutama jika orang-orang tersebut memiliki banyak teman atau kegiatan yang ramai.

Namun, jika kita menghargai orang lain, bahkan jika mereka tampak berbeda atau di dalam lingkungan sosial yang berbeda, kita dapat dengan mudah membangun hubungan yang lebih sehat dan kuat dengan mereka. Dalam melakukan ini, penting untuk tetap mengingat bahwa prasangka negatif dapat memperparah pertumbuhan hubungan dan memperburuk kondisi psikologis kita.

Dalam kesimpulannya, memperhatikan ciri-ciri atau sifat dasar orang-orang yang lebih memilih untuk menyendiri dapat membantu kita menjadi lebih terbuka terhadap sudut pandang dan gaya hidup yang berbeda, serta menghindari prasangka negatif. Meskipun mungkin agak sulit bagi kita untuk berkomunikasi dan membina hubungan dengan orang yang memiliki preferensi kesendirian, menjaga hati kita terbuka untuk mereka dapat membantu memperkuat hubungan dan memperkuat kedekatan kita dengan lingkungan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun