Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Perbedaan Generasi, Menjalin Kembali Hubungan Orangtua dan Anak yang Terputus

20 September 2024   08:36 Diperbarui: 20 September 2024   18:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola asuh yang dikenal dalam dunia parenting. (Freepik/pressfoto via kompas.com)

"Perbedaan generasi menjadi penyebab utama terputusnya hubungan antara orangtua dan anak."

Anak-anak zaman sekarang tumbuh dengan teknologi yang berkembang pesat dan berbagai informasi yang mudah diakses, sementara orangtua umumnya berasal dari generasi yang kurang terbuka dengan teknologi modern. Hal ini kadang membuat orangtua dan anak merasa tidak nyambung dan saling berjarak.

Namun, terputusnya hubungan antara orangtua dan anak bukanlah kondisi yang ideal. Keduanya tentu membutuhkan kehadiran dan dukungan satu sama lain untuk tumbuh dan berkembang. 

Berikut beberapa tips untuk menjalin kembali hubungan antara orangtua dan anak yang terputus karena perbedaan generasi:

1. Luangkan Waktu untuk Berbicara

Komunikasi adalah esensi dari hubungan yang baik antara orangtua dan anak. Melalui komunikasi yang baik, keduanya dapat membangun kepercayaan satu sama lain, belajar dari pengalaman masing-masing, dan mempererat ikatan hubungan. Namun, kadang-kadang, komunikasi yang tidak sehat dapat memisahkan orangtua dan anak, seperti ketidakmengertian, tuduhan, atau membebankan tanggung jawab pada satu sama lain. Oleh karena itu, penting untuk membangun komunikasi yang sehat dan bermanfaat bagi hubungan antara orangtua dan anak.

Beberapa cara untuk membangun komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak di antaranya adalah:

  • Dengarkan pendapat anak. Dengarkan pendapat dan ide anak dengan sungguh-sungguh dan tetap terbuka. Dengan ini, anak merasa diperhatikan dan didengarkan dengan baik.
  • Terus tanyakan dengan ramah. Jangan berhenti bertanya meskipun anak terlihat enggan untuk berbicara pada awalnya. Tetap bertanya dengan ramah dan dorong anak untuk berbicara tentang kejadian atau perasaan yang mengganggu mereka.
  • Jangan lupa berbicara tentang positif dan negatif. Jangan hanya fokus pada hal-hal negatif yang mungkin pernah terjadi. Jangan lupa bahas juga hal-hal positif yang pernah dilakukan dan berterus terang tentang harapanmu kepadanya.
  • Jadilah pendengar yang baik. Jadilah pendengar yang baik, dimana anak merasa nyaman untuk menceritakan pengalaman atau masalah mereka. Berikan perhatian dan konsentrasi penuh ketika mereka berbicara.
  • Teruslah berbicara. Bicaralah secara teratur, bahkan ketika Anda merasa sudah memperbaiki hubungan antara orangtua dan anak. Teruslah berbicara untuk memastikan hubungan tetap dekat dan berkomunikasi.

2. Temukan Kegiatan yang Sama Suka

Salah satu cara yang paling bagus untuk mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak adalah dengan melakukan kegiatan bersama-sama. Hal ini dapat memperkuat kesamaan minat dan membuat baik orangtua dan anak merasa senang dengan waktu yang dihabiskan bersama-sama. Beberapa kegiatan yang dapat dinikmati bersama antara lain:

  • Bermain game. Bermain game dapat menjadi aktivitas yang seru dan menyenangkan bagi orangtua dan anak, terutama game yang dapat dimainkan secara kooperatif atau game yang menarik untuk semua usia.
  • Menonton film. Menonton film bersama juga merupakan kegiatan yang menyenangkan dan seru. Anak dapat memilih film yang ingin ditonton dan orangtua dapat mengeksplorasi film-film yang belum pernah mereka tonton sebelumnya.
  • Mengikuti kegiatan olahraga. Olahraga bersama-sama dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kebugaran, sambil membangun ikatan keluarga yang kuat. Cobalah untuk melakukan kegiatan olahraga yang menyenangkan seperti bersepeda, bermain bola, atau berenang.
  • Membuat makanan bersama-sama. Membuat makanan bersama-sama dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan. Ajak anak untuk membantu memilih resep yang ingin dicoba dan memasaknya bersama-sama.
  • Mengunjungi tempat wisata dan objek wisata. Mengunjungi tempat wisata atau objek wisata dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan. Pilih tempat yang disukai oleh kedua belah pihak dan nikmati momen bersama.

3. Terbuka dengan Perbedaan

Ilustrasi hubungan orangtua dan anak yang harmonis (sumber gambar: kasiyantimur.id)
Ilustrasi hubungan orangtua dan anak yang harmonis (sumber gambar: kasiyantimur.id)

Salah satu faktor utama yang memengaruhi hubungan antara orangtua dan anak adalah perbedaan generasi. Perbedaan pandangan dan cara berpikir yang dimiliki oleh orangtua dan anak bisa menjadi penyebab konflik, tetapi juga bisa menjadi peluang untuk saling belajar dan tumbuh bersama.

Saat orangtua dan anak terbuka dengan perbedaan pandangan dan gaya hidup mereka, ini memungkinkan keduanya untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik. Hal ini tentu membutuhkan kesabaran dan keinginan untuk mendengarkan pandangan orang lain, tetapi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, dapat memberikan kedua belah pihak pengalaman yang memperkaya.

Berikut adalah beberapa tips untuk membuka diri terhadap perbedaan antara generasi dan memperkuat hubungan keluarga:

  • Ajarkan satu sama lain. Baik orangtua maupun anak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Jangan ragu untuk mengajarkan satu sama lain tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ini bisa membuka kesempatan untuk belajar hal baru dan menghargai perbedaan antara keduanya.
  • Dengarkan pandangan satu sama lain. Mendengarkan pandangan satu sama lain sangat penting dalam hal memahami perbedaan antara orangtua dan anak. Jangan menghindari topik atau pandangan yang berbeda, dan belajarlah untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa prasangka.
  • Saling mencoba hal baru. Cobalah hal baru bersama-sama. Ini bisa menjadi kesempatan untuk membuka pikiran dan pengalaman baru. Misalnya, belajar memasak makanan dari daerah yang berbeda atau mencoba olahraga yang belum pernah dicoba sebelumnya.
  • Menghargai perbedaan. Memahami perbedaan juga termasuk menghargai perbedaan yang dimiliki oleh orang lain. Jangan mudah menilai orang lain berdasarkan apa yang diketahui sebelumnya dan selalu terbuka untuk kemungkinan hal yang baru.

4. Tetap Menghargai Pendapat Satu Sama Lain

Menghargai pendapat satu sama lain sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak. Namun, terkadang kita sulit untuk menerima pendapat orang lain, terutama jika pendapat itu berbeda dengan pandangan kita sendiri. Hal ini bisa menjadi penyebab konflik yang memengaruhi hubungan antara orangtua dan anak.

Untuk memperkuat hubungan keluarga dengan cara menghargai pendapat satu sama lain, ada beberapa tips yang dapat diikuti:

  • Dengarkan semua pendapat. Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan, baik oleh orangtua maupun anak, adalah langkah penting dalam menjalin hubungan yang baik. Ini juga membuat anak merasa dihargai dan merasa penting dalam keluarga.
  • Berbicara dengan cara yang baik. Cara kita berbicara juga mempengaruhi bagaimana orang lain merespon. Jangan menggunakan nada yang menyerang, atau menggunakan kata-kata yang membuat orang merasa tidak dihargai. Berbicaralah dengan cara yang baik, sopan, tenang, dan santai.
  • Memahami perspektif orang lain. Berusaha untuk memahami perspektif orang lain dapat membantu kita menghargai pendapat mereka dalam hubungan keluarga. Sebagai contoh, kita dapat memikirkan apa yang akan kita rasakan jika berada di posisi mereka.
  • Berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik. Berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik juga penting dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis. Dalam hal ini, kita perlu menemukan solusi yang merujuk pada pendapat yang diberikan. Dengan ini, kita tidak hanya merespon pendapat saja tetapi juga berusaha mencari jalan keluar yang dapat diterima bersama.
  • Terus belajar. Belajar tentang orang lain adalah sesuatu yang harus terus dilakukan. Ini membuka kesempatan untuk memperdalam pemahaman mengenai orang lain di keluarga dan memperkuat hubungan keluarga.

5. Bangun Hubungan yang Tidak hanya pada Momen-Momen Tertentu Saja

Jangan hanya berbicara atau bertemu saat ada momen-momen tertentu saja, seperti saat ulang tahun atau liburan. Perhatian dan waktu yang kita berikan pada keluarga kita sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Jangan menunggu momen khusus untuk berbicara atau berkumpul bersama, tetapi cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan membuat jenis hubungan yang lebih intim dan terbuka.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjalin hubungan keluarga yang sehat sepanjang waktu:

  • Jadwalkan waktu yang tidak diganggu. Jadwalkan waktu khusus untuk keluarga dan itu harus menjadi prioritas Anda. Hindari jadwal yang bertentangan dengan acara keluarga dan memastikan konflik dihindari.
  • Bertelepon atau berkirim pesan secara rutin. Selalu bertelepon atau berkirim pesan secara rutin dapat membantu Anda dan keluarga anda terhubung meskipun jarak yang jauh. Cobalah untuk berbicara dengan mereka secara teratur dan tanyakan bagaimana kabarnya.
  • Lakukan kegiatan bersama. Kegiatan bersama bisa jadi menyenangkan dan membantu memperkuat hubungan keluarga. Cobalah untuk melakukan aktivitas rutin bersama keluarga, seperti jalan-jalan ke taman atau berkebun.
  • Berbicaralah dengan jujur dan terbuka. Membuat percakapan yang terbuka dan jujur dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan mendorong hubungan yang lebih intim antara keluarga anda. Cobalah untuk membangun hubungan yang terbuka dan tidak menyimpan rasa ketidaknyamanan ataupun Tidak dengan perlahan mengumpulkan rasa tidak nyaman tersebut.
  • Memaafkan apabila terjadi kesalahan. Keluarga sepenuhnya tidak terhindar dari konflik, tetapi mengakui kesalahan dan memaafkan membantu memperbaiki hubungan. Cobalah untuk mengakui kesalahan dan memaafkan untuk memperbaiki hubungan.

Dengan tips dan saran di atas, orangtua dan anak dapat membangun kembali hubungan yang terputus dan merajut kembali ikatan kasih sayang yang mungkin hilang karena perbedaan generasi. Kita dapat menegaskan bahwa tetap menjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan juga bagi kesehatan mental orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun