Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengendalikan Emosi: Kunci untuk Membatasi Penuaan Dini

17 September 2024   05:00 Diperbarui: 17 September 2024   06:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perempuan sedang emosi (sumber gambar: freepik)

"Penuaan dini bisa terjadi karena berbagai faktor, baik itu faktor internal maupun eksternal."

Namun, salah satu faktor internal yang seringkali diabaikan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi. Ya, kemarahan yang dibiarkan berlarut-larut ternyata bisa mempercepat proses penuaan pada tubuh. Oleh karena itu, mengendalikan emosi menjadi kunci untuk membatasi penuaan dini.

Ketika kita merasa marah atau stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol. Hormon ini bisa memicu peradangan kronis pada tubuh, dan peradangan tersebut mempercepat proses penuaan pada sel-sel tubuh. Selain itu, ketika seseorang merasa sangat marah atau stres, dia cenderung melakukan beberapa kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, atau bahkan mengonsumsi makanan yang tidak sehat untuk menghibur diri. Kebiasaan-kebiasaan tersebut juga bisa mempercepat proses penuaan pada tubuh.

Oleh karena itu, mengendalikan emosi menjadi satu-satunya cara untuk membatasi penuaan dini. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi, di antaranya:

1. Menemukan Cara Relaksasi 

Menemukan cara untuk merelaksasi diri terbukti efektif membantu mengurangi stres dan marah. Saat tubuh merasa rileks, maka hormon endorfin dan serotonin akan dilepaskan di otak. Hormon-hormon tersebut dapat membantu melawan hormon kortisol yang menyebabkan stres dan kemarahan.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merelaksasi diri antara lain meditasi, yoga, atau bahkan mendengarkan musik yang tenang. Meditasi merupakan salah satu cara paling efektif dalam merelaksasi diri. Dengan melakukan meditasi, seseorang akan belajar untuk fokus pada pernapasan dan menghilangkan kebisingan pikiran yang menyebabkan stres. 

Yoga, juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk merelaksasi diri. Yoga mengombinasikan gerakan-gerakan tubuh dengan teknik pernapasan yang dapat membantu seseorang mencapai keadaan rileks. Selain itu, mendengarkan musik yang tenang juga dapat membantu seseorang merelaksasi diri. Musik dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kadar kortisol pada tubuh.

2. Belajar Mengenali Emosi 

Belajar mengenali emosi diri sendiri adalah langkah awal yang sangat penting untuk mengendalikan emosi. Dalam kebanyakan kasus, ketika seseorang tidak sadar akan emosinya, maka dia tidak dapat mengendalikan emosinya. 

Mengenali emosi diri sendiri melibatkan kesadaran akan emosi yang sedang dirasakan, mengekspresikan dan mengkaji emosi tersebut secara rasional, dan mencari solusi untuk mengatasi emosi yang terusik.

Ketika seseorang belajar mengenali dirinya sendiri, dia akan lebih memahami dirinya sendiri dan mengerti apa yang menyebabkan stres dan kemarahan. Ketika seseorang tahu hal-hal yang dapat menjadi pemicu kemarahan, dia bisa menghindari situasi-situasi tersebut atau mencari cara untuk mengatasinya.

Selain itu, dengan mengenali emosi diri sendiri, seseorang bisa lebih dapat mengekspresikan perasaannya saat itu juga. Mengekspresikan emosi bisa membantu diri sendiri merasa lebih lega, dan juga menghindari akumulasi emosi yang merugikan bagi kesehatan mental dan fisik.

Ketika seseorang belajar mengendalikan emosinya, dia akan memperoleh banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan mental dan fisik, meningkatkan kemampuan dalam komunikasi dengan orang lain, dan lebih produktif dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

3. Berbicara dengan Orang Terdekat 

Berkomunikasi dengan orang terdekat atau sahabat merupakan cara yang bagus untuk membantu mengeluarkan emosi yang ada. Saat merasa kesulitan mengendalikan emosi, berbicara dengan seseorang yang dipercayai dan memiliki pengertian, dapat membantu seseorang merasa lebih baik. Orang terdekat atau sahabat biasanya menawarkan dukungan terhadap seseorang yang merasa terpaksa menahan diri dari kemarahan atau stres yang sedang dirasakannya.

Berkomunikasi dengan orang terdekat juga dapat membantu seseorang mendapatkan perspektif baru terhadap situasi yang menyebabkan emosi negatif. Orang terdekat atau sahabat bisa membantu seseorang memahami situasi yang sedang dialami sehingga akan lebih mudah mengendalikan emosi dan mencari solusi.

Namun, ketika berbicara tentang emosi dengan orang terdekat atau sahabat, ada baiknya untuk menemukan waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara. Pastikan seseorang yang dipilih untuk diajak bicara dapat fokus dan tidak teralihkan oleh hal-hal lain, sehingga membantu dalam meredakan emosi. Terlebih lagi, penting juga untuk mengekspresikan perasaan dengan jelas dan terbuka sehingga dapat memullai resolusi masalah yang sedang dihadapi.

Jika seseorang merasa kesulitan dalam mengendalikan emosi dan merasa bahwa berbicara dengan orang terdekat atau sahabat tidak cukup membantu, maka mengunjungi profesional seperti psikolog atau ahli terapis dapat membantu dengan tepat. Para profesional tersebut cenderung lebih memahami mengenai manajemen emosi dan dapat memberikan saran dan bantuan untuk membantu mengendalikan emosi.

4. Menjaga Kesehatan Tubuh 

Ketika tubuh sehat, akan lebih mudah untuk mengendalikan emosi. Kesehatan fisik seseorang memegang peranan penting dalam manajemen emosi. Beberapa kebiasaan sehat yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah:

  • Rajin Berolahraga: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood positif karena tubuh akan melepaskan hormon endorfin. Olahraga juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi gejala depresi.
  • Hindari Makanan yang Tidak Sehat: Makanan yang kurang sehat cenderung mengandung gula, lemak jenuh dan natrium yang tinggi, dapat memicu peradangan dan memperburuk kondisi mental.
  • Istirahat yang Cukup: Ketakutan dan khawatir dapat mempengaruhi durasi dan kualitas tidur seseorang. Kurang tidur dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi, membuat seseorang mudah tersesat dan melepaskan emosi dengan cara yang tidak sehat. Untuk mengoptimalkan kesehatan emosional, seseorang harus mengusahakan tidur yang cukup setiap malam.
  • Menjaga Kesehatan Mental: Mengelola stres, merawat kepercayaan diri, menetapkan prioritas dan menghabiskan waktu dengan cara yang memenuhi jiwa, adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan mental seseorang. Salah satu cara untuk memastikan kesehatan mental yang baik adalah dengan melakukan kegiatan yang menikmati seperti bersosialisasi, berlibur, melakukan hobbi, makan di luar bersama orang yang dicintai, dan lain-lain.

Ketika tubuh dalam kondisi sehat, seseorang cenderung lebih mudah mengendalikan emosinya. Kebiasaan hidup yang sehat akan membantu seseorang bertahan saat mengalami stres atau kemarahan. Dalam melawan situasi yang memicu stres atau kemarahan, ketenangan dan kejernihan akan lebih mudah didapat oleh seseorang yang memiliki keseimbangan fisik dan mental yang sehat.

Mengendalikan emosi memang tidak mudah, namun mampu mengendalikan emosi adalah sebuah keahlian yang sangat penting dan dapat diikuti dengan latihan dan kesabaran. Latihan yang terus-menerus melibatkan pengenalan diri, pengaturan pikiran dan perhatian, dapat membantu seseorang mengendalikan emosinya dengan lebih baik.

Mengendalikan emosi memerlukan kesabaran dan usaha, namun manfaat berasal dari mampunya memperlakukan pikiran dan emosi dengan cara yang sehat. Seseorang yang dapat mengendalikan emosinya bisa memproduksi tingkat kesehatan mental dan fisik yang lebih tinggi, menghadapi stres dengan lebih baik, serta lebih merasa terlibat dalam hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari.

Dalam membangun kemampuan mengendalikan emosi, diperlukan sebuah proses yang panjang. Hal penting yang dapat dilakukan adalah selalu mempunyai kesadaran akan emosi, menemukan cara relaksasi, belajar mengenali emosi, berbicara dengan orang terdekat, dan menjaga kesehatan tubuh. Dalam rangka mengendalikan emosi, menjadi seorang yang merangkul diri sendiri dengan kelemahan dan kekuatan, serta pikiran yang fokus pada solusi, akan menghasilkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun