Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Manusia vs Mesin, Apakah Musik AI Mengancam atau Meningkatkan Bakat Manusia?

7 September 2024   11:00 Diperbarui: 7 September 2024   11:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia selama berabad-abad. Sejak zaman kuno, manusia telah menciptakan dan memainkan berbagai jenis musik untuk berbagai tujuan, baik itu sebagai hiburan, ritual, ataupun sarana ekspresi diri.

Namun, dengan perkembangan teknologi, musik juga mengalami evolusi dan transformasi seiring berjalannya waktu. Salah satu perubahan utama dalam musik adalah dengan hadirnya teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan musik.

Penggunaan teknologi AI dalam musik dapat membawa perubahan signifikan dalam industri musik. Dengan kehadiran teknologi AI ini juga muncul debat mengenai apakah AI music mengancam atau meningkatkan bakat manusia dalam bermusik.

Pendukung teknologi AI dalam musik percaya bahwa teknologi ini dapat memungkinkan manusia untuk membuat karya seni musik yang lebih baik dan unik. Salah satu keuntungan menggunakan teknologi AI dalam musik adalah kemampuan AI untuk mengulangi pola yang sama dengan cara yang lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia. AI mampu membantu dalam mengidentifikasi pola dalam lagu, memprediksi alur lagu, dan bahkan menciptakan harmoni yang cocok dengan iringan musik.

Selain itu, dengan AI, musikus dan pelaku industri musik dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan mereka pada unsur musik yang rumit seperti tempo dan nada. AI dapat secara efektif menjadi asisten bagi musikus dalam memberi ide atau sentuhan tambahan pada sebuah komposisi musik.

Terdapat juga beberapa tantangan dalam penggunaan teknologi AI dalam musik, seperti kecenderungan AI untuk menghasilkan musik yang homogen dan kurang kreatif. Oleh karena itu, meski AI dapat membantu dalam pembuatan musik, manusia harus tetap memiliki peran penting sebagai pembuat keputusan utama dalam menghasilkan karya seni musik yang inovatif dan orisinil.

Kritikus yang menentang penggunaan AI dalam pembuatan musik menjelaskan tentang risiko penggantian peran manusia dalam proses kreatif, Penggunaan teknologi AI dapat memicu ketergantungan manusia terhadap teknologi, mengacaukan ekosistem industri musik dengan kemampuan finansial dan investasi teknologi AI yang tinggi. 

Selain itu, dalam filosofi seni, karya seni biasanya dianggap sebagai ekspresi manusia yang unik dan individual, dan menggunakan teknologi AI dalam pembuatan musik dapat menimbulkan diskusi tentang apakah musik yang dihasilkan dianggap berdasarkan pada kedalaman dan keunikan paradigma manusia yang sebenarnya.

Sebagian besar musisi yang memperkenalkan teknologi AI dalam musik menilai hal ini sebagai bentuk inovasi dalam pembuatan musik. Teknologi AI dapat membantu musisi untuk berkreativitas dan menciptakan “sound” baru yang terinspirasi dari separuh manusia dan separuh mesin.

Manusia dan teknologi AI memiliki peran yang berbeda dalam seni musik. Teknologi AI dapat membantu dalam proses produksi dan penciptaan musik dengan mempercepat dan menyempurnakan beberapa aspek tertentu seperti penyusunan beat, mixing, dan mastering secara otomatis. Namun, teknologi AI tidak dapat menggantikan bakat manusia dalam seni musik. Bakat manusia dalam bermusik seperti kreativitas, inovasi, emosi, dan keunikan tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.

Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa meskipun teknologi AI dapat menciptakan musik yang menarik secara teknis, musik tersebut kurang memiliki soul yang menandakan kehadiran bakat manusia dalam bermusik. Musisi dengan bakat yang luar biasa memiliki kemampuan untuk membawa emosi dan keunikan ke dalam musik mereka dan menghasilkan karya seni musik yang menunjukkan eksistensi manusia.

Selain itu, teknologi AI mampu mengidentifikasi pola atau trend dalam musik untuk membuat lagu yang orang sukai. Tetapi orang-orang mungkin merasa bosan dengan lagu-lagu yang selalu mengikuti pola yang sama. Oleh karena itu, eksperimen kreatif manusia tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Melalui penggunaan teknologi AI dalam musik, kita dapat memperluas kemampuan dan kekreatifan dalam musik. AI dapat membantu dalam memberikan inspirasi baru untuk musisi, membantu dalam menghasilkan lagu yang kompleks, dan menyediakan beragam alat musik yang tidak dapat dibuat oleh tangan manusia.

Kelebihan lainnya, teknologi AI juga mampu membantu dalam penyimpanan dan manajemen musik. Dalam industri musik, jumlah data musik terus berkembang dan sulit dipantau dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Dengan AI, informasi musik dapat disimpan, dikelola, dan diakses dengan lebih mudah dan akurat oleh musisi dan para pelaku industri musik.

Namun, kita tidak dapat memungkiri bahwa teknologi AI dalam musik juga menimbulkan beberapa pertanyaan tentang etika dan hak cipta di bidang musik. Sebuah musik hasil produksi AI tidak dapat dianggap sebagai original jika teknologi AI yang menghasilkannya tanpa adanya kontent-artis di dalamnya. Oleh karena itu, kurangnya pengawasan dari kode etik di industri musik dapat membuat produksi AI diminati dan digunakan secara masif, sehingga mengurangi kesempatan bagi musisi manusia untuk mengekspresikan diri mereka.

Dalam menghadapi perubahan teknologi AI dalam industri musik, kita harus memaknai teknologi AI sebagai pelengkap daripada pengganti musisi manusia. Manusia dan AI harus bekerja secara bersamaan sehingga dapat tercipta kombinasi suara yang lebih menarik dan menyeimbangkan teknologi dan kreativitas dalam musik. Kita dapat memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam seni musik dan menghasilkan musik yang unik dan orisinil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun