Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Halusinasi, Ketika Pikiran dan Realita Tidak Selaras

31 Agustus 2024   20:21 Diperbarui: 31 Agustus 2024   20:24 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang mengalami halusinasi (sumber gambar: hellosehat.com)

"Halusinasi adalah salah satu gangguan mental yang paling umum terjadi pada manusia."

Ini terjadi ketika seseorang mengalami sensasi atau persepsi yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan sekitar mereka. Halusinasi pada awalnya mungkin dirasakan sebagai pengalaman yang menarik dan tidak biasa, namun hal tersebut dapat memburuk menjadi ketakutan, kecemasan, atau bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pada umumnya, halusinasi terjadi pada orang-orang dengan kondisi mental tertentu seperti skizofrenia, depresi psikotik, atau demensia. Selain itu, halusinasi dapat dihasilkan oleh penggunaan obat terlarang tertentu seperti kokain, LSD, cannabis, atau amfetamin. Selama keracunan, sistem saraf pusat terangsang dan menghasilkan sensasi yang menyimpang dari realitas sebenarnya. 

Selain itu, kekurangan tidur atau kurang tidur dapat memperburuk kondisi tersebut, karena otak akan menjadi lebih sulit memproses informasi dan dapat menghasilkan persepsi yang menyimpang sehingga memperbesar kemungkinan terjadi halusinasi.

Sekitar 70% dari orang yang mengidap skizofrenia mengalami halusinasi, suara dalam kepala. Halusinasi semacam ini adalah salah satu gejala yang paling umum dari skizofrenia. Namun, halusinasi tidak selalu berarti bahwa seseorang mengidap skizofrenia atau kondisi mental lainnya.

Sensasi dan persepsi yang dialami setiap orang yang mengalami halusinasi sangat bervariasi, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kondisi kesehatan, usia, dan faktor individu lainnya. Pada orang yang lebih tua, halusinasi mungkin berhubungan dengan kondisi medis tertentu seperti demensia atau penyakit Parkinson.

Pada anak-anak dan remaja, halusinasi dapat terjadi pada anak-anak dan remaja yang mengidap autis atau gangguan mental lainnya. Halusinasi juga bisa terjadi pada anak-anak dan remaja yang memakai marijuana atau obat-obatan terlarang lainnya.

Namun, mereka yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi bisa mengalami halusinasi. Tergantung pada seberapa seriusnya kondisi tersebut, halusinasi mungkin sering terjadi. Halusinasi dapat terjadi sebagai bagian dari episode mania pada gangguan bipolar.

Ada juga jenis halusinasi yang disebut halusinasi hipnagogik, atau barangkali lebih dikenal sebagai mimpi buruk. Halusinasi hipnagogik terjadi ketika seseorang hampir tertidur atau terbangun.

Dalam beberapa kasus, halusinasi dapat terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti obat tidur dan obat penenang. Beberapa kondisi medis seperti demam tinggi dapat menyebabkan halusinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun