Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Ciri-ciri Orang yang Kerap Berjanji tapi Tidak Pernah Tepat Waktu

29 Agustus 2024   18:00 Diperbarui: 29 Agustus 2024   18:03 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Janji dapat memberikan harapan dan kebahagiaan kepada seseorang. Menepati janji merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan serta bisnis."

Namun, beberapa orang cenderung berjanji tapi tidak pernah menepatinya. Mereka hanya memberikan harapan palsu, dan seringkali mengecewakan orang-orang di sekitarnya. Berikut ini adalah 5 ciri orang yang kerap berjanji tapi tidak pernah tepat waktu:

1. Sering Menunda-Nunda 

Mereka mungkin sudah merasa nyaman dalam menunda-nunda karena sudah terbiasa melakukan hal tersebut secara konsisten. Hal ini tentu saja merugikan diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Terlebih lagi, menunda-nunda seringkali akan memperburuk situasi daripada menyelesaikannya.

Beberapa orang yang kerap menunda-nunda juga seringkali merasa terlalu mudah merasa bosan dalam mengerjakan sesuatu yang monoton atau seringkali mengalami kebosanan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Pada akhirnya, mereka terus-menerus mengalami situasi tersebut dan melupakan tanggung jawabnya.

Mereka juga dapat menjadi sangat defensif ketika dicoba untuk diajak bicara tentang kebiasaan buruk mereka. Terutama ketika mereka merasa terancam oleh faktor luarnya. Ini karena perilaku seperti ini telah meresap pada karakter mereka dan dianggap sangat sulit untuk berubah atau meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.

Meski perubahan mungkin memakan waktu dan sulit, tampaknya perubahan itu benar-benar diperlukan untuk orang-orang tersebut. Salah satu cara untuk membantu mereka mengubah perilaku mereka adalah dengan mendiskusikan penyesuaian timeframe yang jelas dan menghargai waktu orang lain.

2. Kurang Fokus 

Mereka seringkali tidak memiliki komitmen yang kuat terhadap tugas atau janji yang telah mereka buat, sehingga menempatkan diri mereka pada risiko kegagalannya sendiri dan memberikan kekecewaan pada pihak yang menunggu janjinya. 

Oleh karena itu penting untuk lebih berhati-hati ketika mengevaluasi karakter orang yang berjanji, jika seseorang terus-menerus menunjukkan pola perilaku yang tidak bertanggung jawab maka lebih baik untuk mendapatkan bantuan dari seseorang yang mampu menepati janjinya dan benar-benar memiliki komitmen yang kuat.

Hal penting yang perlu dipahami adalah, seseorang yang memiliki komitmen yang kuat terhadap tugas ataupun janji dapat menjadi kelebihan terbesarnya terutama dalam lingkungan kerja. Sebaliknya, seseorang yang kurang memiliki komitmen akan sangat mirip dengan pihak yang merugikan melihat dari sudut pandang mitra/ orang lain yang menunggu.

Bagi individu yang kurang memiliki komitmen yang kuat, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan komitmen. Salah satunya adalah dengan membuat rencana strategi terperinci yang memperhitungkan semua konsekuensi dari tugas atau janji yang telah terbuat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut maka mungkin bisa membantu individu tersebut menjadi lebih kuat dan berkomitmen dalam melaksanakan tugas atau janjinya.

3. Tidak Memiliki Rencana yang Jelas 

Seseorang yang tidak memiliki rencana yang jelas dalam menyelesaikan tugas atau janji yang telah dijanjikan seringkali menempatkan diri mereka pada resiko kegagalan. Hal ini karena tanpa memiliki rencana yang jelas, seseorang sulit untuk mengetahui langkah apa yang perlu diambil dan kapan harus melakukannya.

Selain itu, seseorang yang tidak memiliki rencana yang jelas juga terkadang mengalami kesulitan dalam memprioritaskan tugas atau janji sehingga mereka seringkali menyelesaikan tugas atau janji yang tidak terlalu penting terlebih dahulu dan menunda-nunda yang lebih penting. Akibatnya, mereka kerap melebih-lebihkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan janji yang telah dijanjikan dan bahkan sulit untuk menyelesaikan tugas atau janji tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang ingin menepati janjinya untuk memiliki rencana yang jelas dalam menyelesaikan tugas atau janji tersebut. Sebelum membuat janji, seseorang sebaiknya sudah memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau janji tersebut dan mempertimbangkan seberapa penting tugas atau janji itu bagi diri sendiri maupun orang yang menunggunya.

Dalam membuat rencana, seseorang bisa menggunakan berbagai alat bantu seperti jadwal harian, checklist dan lain sebagainya. Dengan memiliki rencana yang jelas, seseorang dapat mengelola waktu mereka dengan lebih efektif dan efisien sehingga dapat menyelesaikan tugas atau janji mereka dengan tepat waktu.

4. Suka Menunda Tanggung Jawab 

Seseorang yang tidak menganggap tugas atau janji yang mereka buat sebagai tanggung jawab mereka seringkali menempatkan diri mereka pada resiko kegagalan dan sulit untuk dipercayai dalam melakukan sesuatu.

Mereka yang tidak merasa bertanggung jawab terhadap tugas atau janji yang telah dijanjikan seringkali melupakan tanggung jawab mereka dan sulit untuk mengakui kesalahan atau meminta maaf pada orang yang telah diciderai oleh tindakan atau perilaku mereka.

Ketika seseorang tidak merasa bertanggung jawab atas tugas atau janji yang telah mereka buat, orang tersebut cenderung tidak akan memiliki dorongan dalam berusaha untuk melaksanakan janji atau tugas tersebut. Mereka mungkin merasa tidak peduli dengan konsekuensi yang akan timbul dan menempatkan orang lain pada posisi yang sulit.

Oleh karena itu, seseorang yang ingin menepati janjinya sebaiknya menganggap tugas atau janji yang telah dijanjikan sebagai tanggung jawab mereka yang harus dipenuhi. Tanggung jawab ini tidak hanya berlaku untuk menjaga kepercayaan  orang lain, melainkan juga untuk menjaga integritas diri sendiri.

Dalam menghadapi situasi ketika mereka terlanjur tidak menepati janjinya, tindakan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan bertanggung jawab dengan mengakui kesalahannya atau meminta maaf jika dibutuhkan. Hal ini akan membantu mereka dari sudut pandang orang yang telah diciderai dan akan membuat trust meningkat kembali.

5. Tidak Menghargai Waktu Orang Lain 

Seseorang yang tidak peduli dengan waktu orang lain dan seringkali memberikan janji yang seharusnya tidak dapat mereka tepati, seringkali membuat orang lain merasa tidak dihargai atau tidak dihormati. Hal ini dapat membuat hubungan antar-individu menjadi kurang harmonis karena orang yang menunggu janji tersebut merasa diabaikan dan merasa bahwa waktu mereka tidak dihargai.

Dalam situasi seperti ini, orang yang menunggu janji tersebut dapat mengalami kesulitan dalam merencanakan jadwal mereka karena mereka tidak tahu kapan janji tersebut akan ditepati. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan bahkan kecemasan, terutama jika janji tersebut memiliki dampak besar pada hidup mereka.

Oleh karena itu, seseorang yang ingin menepati janjinya harus memprioritaskan waktu orang lain dan selalu berusaha untuk memenuhi janji-janji mereka tepat waktu. Ini akan memberikan kepastian dan kepercayaan pada hubungan interpersonal yang dibangun dan dapat mempererat kembali hubungan antar komunikator.

Jika orang tersebut yakin bahwa mereka tidak dapat memenuhi janji yang telah mereka buat, mereka harus segera memberi tahu orang lain dan memberikan penjelasan yang jelas. Hal ini mungkin tidak akan menyenangkan, tetapi itu lebih baik daripada tidak memberi tahu sama sekali atau mengecewakan orang lain dengan tidak menepati janji.

Kesimpulannya, orang-orang seperti ini cenderung memberikan janji yang tidak dapat mereka tepati, membuang waktu orang lain, dan kerapkali mengecewakan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan menghindari membuat janji dengan orang-orang seperti ini, serta lebih baik mencari orang lain yang dapat diandalkan dalam menepati janji mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun