Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tuli Nada atau Kurang Sensitif? Kenali Makna dan Penggunaan Istilah Tone Deaf

29 Agustus 2024   08:52 Diperbarui: 29 Agustus 2024   08:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang berbicara dengan orang tone deaf (sumber gambar: freepik)

Misalnya, seorang individu dapat digambarkan Tone Deaf ketika ia mengasumsikan bahwa budaya satu kelompok sama dengan kelompok lainnya, yang pada akhirnya bisa merendahkan budaya tersebut. Dalam politik, seorang politisi yang tidak dapat membedakan perbedaan sosial antara kelompok tertentu dapat membuat pernyataan atau kebijakan yang salah dalam posisinya, dan itu dapat memberi dampak yang buruk bagi masyarakat yang direpresentasikan.

Kebutuhan untuk merespons dengan sensitif terhadap situasi sosial dan emosional seharusnya menjadi prinsip bagi setiap orang. Kita harus mempertimbangkan perbedaan individual di sekitar kita dan menyadari bahwa setiap individu dapat memiliki pengalaman yang berbeda. Penting untuk meningkatkan kesadaran kita terhadap masalah-masalah sosial dan emosional, serta menunjukkan rasa empati dan simpati terhadap perasaan seperti rasa sakit atau kekecewaan yang dirasakan orang lain.

Penggunaan istilah Tone Deaf juga dapat berkaitan dengan aspirasi pemimpin atau figur publik tertentu. Seorang pemimpin yang Tone Deaf dapat menunjukkan kurangnya pemahaman atau kepekaannya terhadap aspirasi masyarakat yang diwakilinya. Pemimpin seperti itu dapat merusak citra mereka sendiri dan kepercayaan publik, serta tidak terhubung dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Sebagai contoh, berbagai kritik muncul mengenai respons pemerintah terhadap wabah pandemi COVID-19 di Indonesia. Banyak masyarakat merasa bahwa pemerintah mengambil tindakan yang lambat dan kurang responsif pada situasi krisis yang terjadi, dan menyebabkan dampak Covid-19 yang lebih luas bagi masyarakat. Kritik tersebut menunjukkan bahwa pihak pemerintah sering tidak peka terhadap sentimen masyarakat atau opini publik dalam situasi sosial mendesak.

Selain itu, ketidakpekaan terhadap aspirasi masyarakat juga dapat memengaruhi keberhasilan suatu proyek atau program pemerintahan. Ketika pemimpin atau figur publik tidak memahami dengan baik aspirasi masyarakat yang diwakilinya, proyek atau program pemerintahannya mungkin tidak sesuai dengan harapan masyarakat, bahkan bisa membuat situasi yang memburuk.

Misalnya, dalam situasi pembangunan infrastruktur, pemimpin atau figur publik yang tidak memahami permasalahan lingkungan dan aspirasi masyarakat, kemungkinan besar tidak dapat membuat kebijakan yang konstruktif, toleran, dan inklusif. Hasilnya, proyek tersebut berpotensi menimbulkan konflik atau perdebatan di antara masyarakat dan pemerintah, yang pada akhirnya merugikan kedua belah pihak.

Oleh karena itu, penting bagi individu yang berada di posisi kepemimpinan dan publik untuk terus meningkatkan kepekaan dan kemampuan untuk merespons dengan efektif terhadap opini dan aspirasi masyarakat yang mereka layani. Dengan begitu, mereka akan mampu membentuk hubungan yang lebih baik dengan masyarakat, dan membangun kemampuan untuk menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi serta kebutuhan masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Maka, Penting bagi kita untuk memahami makna dan penggunaan istilah Tone Deaf dalam konteks yang berbeda. Sebagai masyarakat yang selalu bergaul dengan banyak orang sebaiknya kita peka terhadap perilaku yang tidak sensitif terhadap konteks sosial dan emosional. Kita juga harus mempertimbangkan apakah istilah tersebut menggambarkan sesuatu yang berada di luar kemampuan mereka atau mereka yang menolak untuk beradaptasi terhadap situasi baru yang terjadi. Sehingga kita dapat membangun kesadaran terhadap lingkungan sosial yang sensitif dan menjalankan kehidupan sosial yang ramah terhadap masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun