Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia Rakus: Mengapa Kebutuhan Berubah Menjadi Keinginan yang Tidak Terkendali?

22 Agustus 2024   11:37 Diperbarui: 22 Agustus 2024   11:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manusia rakus (sumber gambar: Facebook/ Jangan Rakus)

Selain itu, perlu juga membangun kesadaran akan tujuan keuangan jangka panjang dan merencanakan pengeluaran besar seperti belanja liburan atau pembelian property secara lebih plan, serta meningkatkan pemahaman tentang keuangan, manajemen keuangan, dan melakukan investasi keuangan agar uang dapat menghasilkan lebih banyak uang terutama dalam bidang yang diminati dan ditempuh atas dasar keilmuan yang sesuai.

Dalam era modern saat ini, sifat rakus pada manusia telah meningkat secara signifikan, terutama karena pengaruh media dan teknologi yang memudahkan akses konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Adanya tekanan sosial di sekitar kita dan pola pikir yang tidak sehat tentang kebebasan ekonomi dan konsumsi yang berlebihan sering kali memicu manusia terjebak dalam budaya konsumtif yang merugikan.

Sifat rakus pada manusia dapat berdampak buruk pada keuangan, lingkungan, dan kesehatan mental. Namun, dengan memahami sifat rakus dan mengambil langkah untuk mengatasi hal itu, manusia dapat menghindari dampak negatifnya dan memperbaiki keseimbangan dalam hidup.

Maka dari itu, penting bagi manusia untuk memahami sifat rakus dan menemukan kebijakan yang membantu membenahi diri serta mengangkat kembali kebudayaan berdasarkan kebutuhan dasar manusia. Manusia perlu memperkuat kesadaran tentang kebutuhan mereka, dan bagaimana memenuhinya, mengembangkan penghargaan estetika yang sehat atas barang yang telah dimiliki, dan mencari alternatif kegiatan yang dapat memupuk rasa kebahagiaan dan pencapaian yang sehat atas apa yang telah dicapai.

Dalam kesimpulannya, manusia perlu memahami bahwa sifat rakus dapat mengarah pada dampak negatif, dan cara terbaik untuk menghindari sifat rakus adalah melalui kesadaran, pengendalian diri, pengelolaan keuangan yang baik, dan memprioritaskan kebutuhan dasar dan harmoni kehidupan. Saat manusia dapat menjaga keseimbangan dalam kebutuhan dan keinginan, mereka dapat menghindari sifat rakus dan memperbaiki hidup mereka dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun