Kendala lain yang sering dihadapi adalah keterbatasan sumber daya. Masalah produksi pangan dapat timbul akibat kelangkaan sumber daya alam yang penting dalam kegiatan pertanian, seperti air, lahan, dan nutrisi. Keterbatasan ini juga membuat petani dan produsen kecil sulit untuk bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki akses terbatas namun memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya pertanian dan teknologi pertanian.
Selain itu, akses pasar juga menjadi tantangan dalam mewujudkan pangan yang berkualitas dan berkelanjutan, karena adanya praktik persaingan tidak sehat yang terjadi pada sistem pasar yang tidak teratur. Hal ini menyulitkan petani kecil untuk menjual produk mereka dengan harga yang adil dan keuntungan yang layak.
Tantangan lainnya yaitu penurunan kualitas tanah akibat cara pertanian yang tidak berkelanjutan, penurunan keanekaragaman hayati, dan konflik sosial yang terjadi karena peningkatan konversi lahan untuk non-pertanian.
Dalam upaya menghadapi kendala dan tantangan dalam mencapai tujuan pangan berkualitas dan berkelanjutan, maka pemerintah, lembaga swadaya, masyarakat, dan pelaku usaha perlu bekerja sama untuk membangun sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan terpadu dan juga mengembangkan regulasi yang dapat membantu petani kecil dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.
Dalam kesimpulannya, petani kecil memainkan peran penting dalam menciptakan pangan berkualitas dan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya yang terpadu untuk meningkatkan produktivitas petani, membangun kerjasama dan kemitraan, serta menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Terkait peningkatan produktivitas petani, diperlukan dukungan dalam hal infrastruktur, teknologi pertanian, dan pelatihan berkualitas. Sementara itu, kerjasama dan kemitraan dapat membantu petani kecil memperluas akses ke pasar dan sumber daya teknologi, serta meningkatkan kesetaraan dalam rantai pasok pangan.
Praktik-praktik pertanian berkelanjutan juga sangat penting untuk mewujudkan pangan berkualitas dan berkelanjutan. Melalui praktik-praktik tersebut, petani kecil dapat mencegah degradasi tanah dan kerusakan ekologi, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Dalam upaya mencapai tujuan SDGs, kerja sama di antara berbagai pemangku kepentingan menjadi sangat penting. Termasuk di dalamnya adalah pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, serta masyarakat itu sendiri. Hanya dengan upaya bersama dari semua pihak kita bisa mencapai tujuan pangan berkualitas dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H