"Makanan cepat saji adalah bentuk makanan yang praktis, cepat dan seringkali terjangkau secara finansial."
Namun, makanan cepat saji juga sering dihubungkan dengan masalah kelebihan kalori, rendahnya nilai gizi, dan dampak negatif pada lingkungan. Konsumsi makanan cepat saji yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Ketika datang pada produksi makanan cepat saji, banyak produsen telah dikritik karena tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan. Beberapa produsen makanan cepat saji telah mencoba memperbaiki citra mereka dengan mengeluarkan kebijakan produksi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Namun, untuk menghasilkan makanan cepat saji yang benar-benar bertanggung jawab, para produsen harus melakukan perubahan besar dalam praktik mereka dan juga harus menyediakan pilihan makanan yang lebih sehat.
Pentingnya konsumsi & produksi yang bertanggung jawab dalam industri makanan cepat saji tidak bisa diragukan lagi. Praktik bertanggung jawab termasuk memperhatikan aspek lingkungan dalam proses produksi dan juga membangun budaya pelestarian lingkungan di kalangan konsumen makanan cepat saji.
Berikut adalah beberapa langkah menuju konsumsi & produksi makanan cepat saji yang bertanggung jawab:
Menggunakan Bahan Pangan Lokal dan OrganikÂ
Memanfaatkan bahan pangan lokal dan organik dapat menurunkan dampak lingkungan dalam produksi makanan cepat saji dan dalam transportasi bahan mentah.
Selain itu, memanfaatkan bahan pangan lokal dan organik dapat mendukung pembangunan ekonomi lokal dan petani setempat. Dalam memilih bahan baku organik, produsen dapat memastikan bahwa bahan baku yang digunakan tidak mengandung pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya, sehingga tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan konsumen.
Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), produksi bahan pangan yang disebarkan dalam negeri dapat membantu menciptakan lapangan kerja, mengurangi dampak lingkungan dari transportasi dan mengurangi kebutuhan akan bahan tambahan, seperti pengawet dan bahan kimia lainnya.
Produsen produsen makanan cepat saji yang bertanggung jawab dapat pula memberikan pendidikan pada konsumennya agar memperhatikan lebih lanjut aspek lingkungan saat melakukan konsumsi, misalnya dengan cara memperingatkan konsumen terhadap dampak dari penggunaan sendok, garpu plastik atau pilihan alternatif lainnya yang bertanggung jawab pada lingkungan.
Mengurangi Dampak PlastikÂ
Dalam upaya meningkatkan praktik konsumsi & produksi yang bertanggung jawab, penggunaan plastik dalam produksi dan pengemasan makanan cepat saji dapat dikurangi. Produsen dapat mencoba menggunakan material kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti kertas, kardus atau plastik biodegradable. Produsen juga dapat memberikan insentif kepada konsumen untuk membawa kembali packaging makanan mereka untuk didaur ulang atau dikembalikan kepada produsen untuk penggunaan kembali.
Terdapat beberapa produsen yang juga mulai mencoba menggunakan bahan baku lain, seperti biji-bijian untuk menggantikan plastik dan kardus untuk menggantikan packing khusus. Produsen juga dapat merancang packaging khusus yang lebih ramah lingkungan, seperti packaging yang mudah terurai atau packaging yang dapat didaur ulang, memudahkan konsumen dan produsen pemilihan diluar plastik.
Menciptakan kesadaran pada konsumen penting dalam menekan penggunaan plastik dan menggunakan opsi kemasan yang ramah lingkungan dengan menyoroti ketersediaan opsi pengganti di atas. Adanya program penghilangan penggunaan plastik akan membantu mendorong psikologi konsumen untuk memilih opsi pengganti yang ramah lingkungan dan memilih produksi bertanggung jawab.
Memperhatikan Kesehatan KonsumenÂ
Produsen makanan cepat saji juga harus menciptakan opsi makanan yang lebih sehat dan lebih bervariasi daripada yang umumnya ada. Pasalnya, makanan cepat saji yang saat ini umumnya tersedia di pasaran, seperti burger, kentang goreng dan ayam goreng, memiliki kandungan lemak yang tinggi serta kandungan zat tambahan makanan dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan pada konsumen.
Produsen makanan cepat saji dapat menciptakan menu yang lebih bervariasi dengan mengadopsi tren vegetarian atau vegan yang semakin populer. Dengan menghadirkan opsi ini, produsen makanan cepat saji dapat menjangkau konsumen yang mungkin menghindari makanan cepat saji karena alasan kesehatannya. Produsen dapat menciptakan variasi menu dengan memperkenalkan buah-buahan segar dan sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian menjadi setiap menyuguhkan menu.
Selain itu, produsen juga dapat menciptakan menu suplemen makanan yang terinspirasi oleh keanekaragaman budaya dan kuliner. Pendekatan ini dianggap lebih menyehatkan dan ramah lingkungan daripada membuang kembali makanan asli ke tempat sampah.
Jika makanan cepat saji yang diciptakan terdiri dari bahan-bahan berkualitas, makanan cepat saji juga dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi dan tidak dianggap sebagai makanan "tidak sehat". Menurut Asosiasi Makanan Cepat Saji Indonesia, terdapat banyak produsen makanan cepat saji yang telah menciptakan opsi makanan yang lebih sehat dan bervariasi, misalnya dengan menghadirkan mie dan nasi sehat, salad, buah-buahan segar dan sirup tanpa gula, dan lain sebagainya.
Menentukan Pemrosesan yang Bertanggung JawabÂ
Dalam upaya memperbaiki praktik konsumsi & produksi yang bertanggung jawab, produsen makanan cepat saji juga harus memperhatikan proses pengolahan makanan agar lebih bertanggung jawab dan efisien.
Proses pengolahan makanan yang bertanggung jawab termasuk pemanfaatan air secara optimal selama proses produksi. Produsen harus memastikan bahwa penggunaan air selama proses produksi makanan cepat saji tidak berlebihan dan memperhatikan pola penggunaan air yang ramah lingkungan. Produsen juga dapat mengadopsi teknologi penggunaan air yang lebih hemat, seperti penggunaan mesin pembersih dengan tekanan tinggi dan penggunaan sistem perpipaan yang efisien.
Selain itu, produsen makanan cepat saji juga harus memastikan bahwa limbah hasil produksi diolah dengan cara yang bertanggung jawab dan efisien. Limbah hasil produksi dapat didaur ulang atau digunakan sebagai bahan-bahan untuk produksi makanan lainnya, sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah produksi.
Selain memperhatikan proses pengolahan makanan, produsen makanan cepat saji juga harus memastikan keamanan makanannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan cara menyimpan dan mengolah makanan, memastikan bahan baku yang digunakan selalu segar serta memastikan bahwa tempat penyimpanan makanan cepat saji selalu bersih dan higienis.
Menggunakan Teknologi Konservasi EnergiÂ
Selain memperhatikan pengolahan makanan yang bertanggung jawab, produsen makanan cepat saji juga harus memanfaatkan teknologi energi terbarukan dan konservatif selama proses produksi. Tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, namun juga membantu menekan biaya.
Produsen makanan cepat saji dapat memanfaatkan energi terbarukan seperti panel surya atau tenaga angin untuk memenuhi kebutuhan energi. Selain itu, produsen makanan cepat saji juga dapat menggunakan teknologi yang lebih efisien, seperti LED untuk menerangi dapur dan peralatan ramah lingkungan untuk membantu memasak makanan.
Selain itu, produsen makanan cepat saji juga dapat mengurangi konsumsi energi dengan mendesain dapur mereka sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan efisiensi pemanfaatan energi. Misalnya, dengan menempatkan mesin-mesin di titik yang strategis sehingga dapat menghemat waktu dan energi yang dibutuhkan untuk memasak makanan cepat saji.
Dalam rangka memperbaiki praktik produksi yang bertanggung jawab, produsen makanan cepat saji juga dapat mengadopsi teknologi yang konservatif di dalam pengemasan makanan cepat saji. Produsen makanan cepat saji dapat membawa dan mengantarkan makanan cepat saji dengan kendaraan ramah lingkungan dengan menggunakan mesin pengolah bahan bakar berteknologi rendah emisi.
Dalam kesimpulan, praktik konsumsi dan produksi makanan cepat saji yang bertanggung jawab menjadi semakin penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kelestarian lingkungan.Â
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh produsen makanan cepat saji untuk menciptakan praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, misalnya dengan menggunakan bahan pangan lokal dan organik, mengurangi dampak plastik, memperhatikan kesehatan konsumen, menentukan pemrosesan yang bertanggung jawab, dan menggunakan teknologi konservasi energi.Â
Semua ini akan membantu menciptakan industri makanan cepat saji yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat baik bagi manusia maupun lingkungan. Semoga masyarakat semakin sadar akan pentingnya peran kita dalam menciptakan praktik konsumsi dan produksi makanan cepat saji yang bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H