Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Membangun Kemampuan Sosial Anak Sejak Usia Dini

7 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 7 Agustus 2024   13:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua juga dapat mengajarkan cara untuk bergaul dengan baik dan sopan, misalnya dengan mengajarkan anak untuk menunggu giliran, bersikap ramah dan bijak dalam berbicara dan menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain dengan empati. Selain itu, memberi contoh pada anak dengan bertindak tegas ketika anak memperlihatkan perilaku yang salah ataupun tidak sopan juga penting dilakukan oleh orang tua.

Dalam hal ini, orang tua juga perlu untuk selalu berbicara secara jujur dan terbuka dengan anak, serta memiliki pendekatan yang positif dalam menghadapi segala masalah yang muncul. Dengan begitu, akan membantu anak menjadi pribadi yang berintegritas, berani, dan mampu membentengi diri dari pengaruh lingkungan negatif yang bisa merusak kemampuan sosialnya.

3. Mengajarkan etika sosial

Mengajarkan etika sosial pada anak sejak dini adalah kunci dalam membangun kemampuan sosial anak. Etika sosial berkaitan dengan norma dan aturan yang harus diikuti dalam interaksi sosial, seperti cara berbicara, berperilaku, dan bersikap sopan. Mengajarkan etika sosial pada anak akan membantu mereka memahami nilainilai penting yang harus dijaga dalam bersosialisasi.

Orang tua dapat mengajarkan etika sosial dengan memberi pengertian tentang nilai-nilai yang mendasari etika sosial, seperti rasa hormat pada orang lain, kejujuran, kerja sama, kesopanan, tanggung jawab, semangat sportif, dan empati. Ketika nilainilai ini diterapkan dalam kehidupan anak, anak akan lebih memahami pentingnya bersikap sopan dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak tentang hak dan kewajiban dalam bersosialisasi. Anak perlu memahami haknya untuk diperlakukan dengan baik dan dihormati, serta kewajibannya untuk bersikap sopan dan menghormati orang lain. Dengan memahami hal ini, anak akan lebih terampil dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Mengajarkan etika sosial juga bisa dilakukan melalui contoh nyata. Orang tua dapat mencontohkan perilaku sopan dan santun ketika berinteraksi dengan orang lain, misalnya dengan memberi salam ketika bertemu, bersikap ramah, dan memberikan apresiasi pada orang lain. Orang tua juga dapat memberikan perhatian pada perilaku sopan dan tidak sopan dalam kehidupan sehari-hari, dan memberitahu anak kapan harus mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan mengakui kesalahannya.

4. Menanamkan kepercayaan diri pada anak

Ketika anak memiliki kepercayaan diri yang baik, anak akan lebih mudah untuk bersosialisasi dengan orang lain, dan mampu membangun hubungan sosial yang sehat dan positif.

Orang tua dapat membangun kepercayaan diri pada anak dengan memberikan pujian ketika anak berhasil melakukan sesuatu, terlebih pada tindakan yang benar dan baik. Misalnya, ketika anak berhasil memecahkan masalah dengan baik di sekolah, orang tua dapat memuji anak dan memberinya pengakuan atas usahanya. Pengakuan ini akan memberikan anak rasa percaya diri, mengembangkan daya pesimis dan membangkitkan semangatnya.

Selain itu, orang tua harus memberikan dukungan pada anak ketika anak mengalami kegagalan. memberitahu anak bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa mereka dapat belajar dari kesalahan mereka, untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan sosialnya. Hal ini dapat membantu anak menjadi lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah pada saat menghadapi masa-masa sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun