Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sekam Bakar sebagai Alternatif Pengganti Media Tanam Konvensional

29 Juli 2024   13:56 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sekam bakar untuk media tanam (sumber gambar: Facebook/ Mikayla Pupuk Organik)


Sekam bakar adalah salah satu alternatif pengganti media tanam konvensional yang sedang digandrungi oleh para petani maupun pecinta tanaman. Selain ramah lingkungan, sekam bakar juga memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan media tanam lainnya.

Penggunaan sekam bakar dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk buatan dan pestisida kimia. Hal ini disebabkan oleh kandungan unsur hara yang terdapat pada sekam bakar yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu menyuburkan tanah dan memperbaiki kualitas tanah. Selain itu, kandungan silika yang terdapat pada sekam bakar juga dapat membantu melawan serangan hama dan penyakit tanaman.

Penghematan Biaya Produksi 

Dalam penggunaannya, sekam bakar tidak harus dicampur dengan pupuk atau tanah lainnya. Penggunaannya sebagai media tanam sudah cukup membantu menyuburkan tanah dan memberikan nutrisi pada tanaman. Hal ini membuat penggunaan sekam bakar jauh lebih efisien dan efektif dalam perawatan tanaman.

Penghematan biaya secara langsung juga bisa terjadi karena harga sekam bakar jauh lebih murah dibandingkan dengan media tanam konvensional lainnya seperti pupuk, Pasir, dan Tanah. Apalagi jika petani berhasil memproduksi sendiri sekam bakarnya, maka penghematan biaya akan semakin significant.

Selain itu, penggunaan sekam bakar juga bisa membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini karena kandungan silika pada sekam bakar membantu melindungi tanaman dari berbagai serangan penyakit dan hama pengganggu seperti jamur, bakteri, ulat, dan kutu. Sehingga dengan penggunaan sekam bakar, petani tidak perlu lagi mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk membeli pestisida dan fungisida.

Dengan demikian, penggunaan sekam bakar sebagai media tanam memiliki banyak keuntungan. Selain ramah lingkungan, penggunaan sekam bakar juga menghemat biaya produksi, efisien dalam penggunaannya, dan membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan hama pengganggu. Namun, tetap perlu diingat bahwa penggunaan sekam bakar haruslah dilakukan dengan benar dan hati-hati untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin timbul.

Pengaruh Terhadap Lingkungan

Petani dan pecinta tanaman yang memanfaatkan sekam bakar sebagai media tanam dapat membantu mengurangi limbah sekam yang dihasilkan dari proses produksi padi.

Dalam produksi padi, sekam sering kali dianggap sebagai limbah dan dibuang begitu saja. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan alamiah dan menyebabkan masalah lingkungan seperti polusi tanah dan udara. Namun, dengan memanfaatkan sekam bakar sebagai media tanam, limbah tersebut bisa dimanfaatkan secara positif dan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah tersebut.

Selain itu, penggunaan sekam bakar juga membantu memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia berbahaya, sehingga membantu mengurangi dampak penggunaan pupuk buatan terhadap tanah dan lingkungan.

Dalam jangka panjang, penggunaan sekam bakar sebagai media tanam bisa membantu meningkatkan kualitas tanah dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Sehingga selain untuk kepentingan bisnis, penggunaan sekam bakar juga membantu warga lokal serta lingkungan sekitar.

Kelemahan Penggunaan Sekam Bakar

Walaupun penggunaan sekam bakar sebagai media tanam mempunyai sejumlah keunggulan, namun penggunaannya tidak seaman penggunaan media tanam konvensional seperti pasir atau tanah. Penggunaan sekam bakar mempunyai beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa kelemahan penggunaan sekam bakar yang perlu diketahui:

  • Kebutuhan Pengolahan Khusus: Salah satu kelemahan penggunaan sekam bakar adalah membutuhkan pengolahan khusus agar bisa digunakan sebagai media tanam yang aman dan efektif. Sekam bakar harus diolah dengan benar sebelum digunakan agar tidak terjadi pembakaran serta meminimalisir risiko terjadinya pencemaran lingkungan.
  • Risiko Kesehatan: Penggunaan sekam bakar juga mempunyai risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama jika terhirup atau tertelan secara tidak sengaja. Sekam bakar juga perlu terus digemburkan supaya tidak membuat racun karbon monoksida yang dapat berdampak pada kesehatan.
  • Masa Simpan Relatif Pendek: Sekam bakar juga mempunyai masa simpan yang relatif pendek jika disimpan secara tidak benar. Hal ini dikarenakan kandungan kelembapan pada sekam bakar memudahkan terjadinya pembusukan. Oleh karena itu, sekam bakar perlu disimpan pada tempat yang tertutup dan kering agar tetap awet dan efektif sebagai media tanam.

Diatas adalah beberapa kelemahan penggunaan sekam bakar sebagai media tanam. Namun, dengan pengolahan dan penggunaan yang tepat, kelemahan tersebut dapat dikurangi dan keuntungan dalam penggunaan sekam bakar sebagai media tanam tetap bisa didapatkan. Oleh karena itu, sebelum menggunakan sekam bakar, sebaiknya petani atau pecinta tanaman mempelajari dan memahami cara penggunaannya dengan benar agar tidak menimbulkan dampak yang negatif.

Kesimpulan

Penggunaan sekam bakar sebagai alternatif pengganti media tanam konvensional menjanjikan sejumlah keuntungan yang dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu keuntungan utama adalah kemampuan sekam bakar untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas tanah sehingga tanaman tumbuh lebih sehat dan produktif.

Keuntungan lain yang ditawarkan oleh penggunaan sekam bakar adalah efisiensi dan penghematan biaya produksi, karena penggunaan sekam bakar jauh lebih murah dibandingkan dengan media tanam konvensional lainnya. Selain itu, penggunaan sekam bakar juga membantu mengurangi limbah produksi padi yang dapat mencemari lingkungan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan sekam bakar juga mempunyai risiko dan kelemahan tertentu yang perlu diperhatikan dengan baik. Oleh karena itu, sebelum menggunakan sekam bakar sebagai media tanam, petani atau pecinta tanaman harus mempelajari dan memahami cara penggunaannya dengan benar agar manfaat dari penggunaan tersebut benar-benar bisa dirasakan.

Secara keseluruhan, penggunaan sekam bakar sebagai alternatif pengganti media tanam konvensional menawarkan sejumlah keuntungan, namun tetap perlu diimbangi dengan penanganan dan pengelolaan yang tepat agar efek negatifnya bisa diminimalisir. Memperhatikan hal-hal tersebut maka penggunaan sekam bakar sebagai media tanam dapat menjadi solusi terbaik bagi pengembangan bisnis perkebunan dan pertanian modern saat ini ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun