Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Efektivitas Kebijakan Harga Minyak dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi

25 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 25 Juli 2024   19:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kebijakan subsidi harga minyak juga dapat mengakibatkan konsumsi minyak yang berlebihan, dan menyebabkan ketergantungan negara terhadap minyak selama jangka waktu yang lama. Hal ini dapat memperburuk tingkat pencemaran udara, menimbulkan dampak negatif pada lingkungan hidup, serta menghambat perkembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Untuk menghindari dampak negatif dari kebijakan subsidi harga minyak, beberapa negara telah mengadopsi kebijakan liberalisasi harga minyak. Dalam kebijakan ini, harga minyak tidak ditetapkan oleh negara, tetapi oleh pasar. Hal ini dapat menghindari beban anggaran subsidi dan mengarahkan konsumen untuk menggunakan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Namun, adopsi kebijakan ini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama bagi negara yang memiliki sektor minyak sebagai sumber pendapatan utama.

Negara juga dapat menggunakan kebijakan pajak dan regulasi 

Kebijakan pajak dapat meningkatkan harga jual minyak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara dan membantu menjaga stabilitas ekonomi. Dalam hal ini, pajak dapat diaplikasikan dengan beberapa cara, antara lain pajak produksi yang diberikan pada produsen minyak dan pajak konsumsi yang diberikan pada konsumen minyak.

Pajak produksi diberikan pada produsen minyak dan bertujuan untuk mengurangi keuntungan produsen minyak. Ketika harga minyak naik, keuntungan yang diperoleh oleh produsen minyak juga akan meningkat. Dengan memberikan pajak produksi, negara dapat mengambil bagian dari keuntungan yang diterima oleh produsen minyak, sehingga harga jual minyak tidak terlalu berfluktuasi. Pajak produksi juga dapat diberikan dalam bentuk royalty, yaitu persentase dari produksi minyak yang diberikan kepada negara oleh produsen minyak.

Selain pajak produksi, negara juga dapat memberikan pajak konsumsi pada minyak bertujuan untuk mengurangi konsumsi minyak. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan harga jual minyak bagi konsumen, sehingga mereka tidak terlalu mengkonsumsi minyak. Pajak konsumsi dapat diberikan dalam berbagai bentuk antara lain menggunakan biaya tambahan (bayar lebih untuk memperoleh minyak) atau pengembalian tunai (pajak yang dikembalikan jika terjadi kelebihan biaya).

Negara juga dapat mengadopsi kebijakan regulasi untuk menghasilkan harga minyak yang stabil. Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi pengeluaran dalam produksi dan memperbaiki kualitas minyak. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara membatasi penggunaan minyak dan mengadopsi teknologi baru dalam produksi minyak. Misalnya, dengan menggunakan teknologi produksi yang lebih efisien, negara dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam memproduksi minyak, sehingga harga jualnya dapat ditekan.

Risiko dari pengendalian harga minyak

Salah satu risiko dari pengendalian harga minyak adalah bahwa produsen minyak dapat mengurangi pasokan minyak mereka sebagai respon terhadap penurunan harga yang signifikan. Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menganggu pasokan minyak global pada jangka pendek. Produsen minyak dapat memutuskan untuk mengurangi pasokan mereka jika mereka merasa harga minyak yang rendah tidak memberikan keuntungan yang cukup besar untuk menutup biaya pengeluaran mereka.

Di lain pihak, permintaan minyak dapat menjadi tidak stabil sebagai hasil dari pengendalian harga minyak. Jika harga minyak terlalu tinggi, konsumen mungkin tidak mau membayar harga yang tinggi tersebut dan beralih ke energi alternatif atau bahan bakar yang lebih hemat biaya. Sebaliknya, jika harga minyak terlampau rendah, konsumen mungkin meningkatkan penggunaan minyak, menyebabkan pasokan menjadi berlebih dan kemungkinan harga akan turun kembali. Ini

Masalah lain yang terkait dengan pengendalian harga minyak adalah masalah lingkungan. Harga minyak yang rendah dapat menyebabkan penggunaan minyak yang berlebihan, sehingga meningkatkan tingkat konsumsi bahan bakar fosil dan mengakibatkan emisi karbon yang tinggi. Kebijakan harga yang terlalu rendah juga dapat mendorong penggunaan bahan bakar fosil yang lebih murah dibandingkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun