Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meningkatkan Rasa Bangga dan Cinta Tanah Air Melalui Lomba-lomba Unik di Setiap Sekolah Menjelang 17 Agustus

24 Juli 2024   08:33 Diperbarui: 24 Juli 2024   08:37 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa-siswi mengikuti lomba makan kerupuk (sumber gambar: indotrends.pikiran-rakyat.com)


Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia menjelang 17 Agustus 2024 mendatang tidak hanya menjadi seremoni formal di banyak tempat. 

Setiap sekolah juga telah menyiapkan rangkaian lomba, yang selain dapat memeriahkan suasana juga berguna meningkatkan semangat patriotisme serta rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Berikut adalah lomba-lomba yang unik serta dapat meningkatkan cinta tanah air serta rasa bangga pada acara peringatan kemerdekaan di setiap sekolah.

Lomba Menulis Puisi Patriotic 

Dalam lomba menulis puisi ini, para peserta didik dituntut untuk dapat mengekspresikan rasa bangga dan cinta mereka terhadap tanah air melalui kata-kata yang bijak, indah dan inspiratif dalam puisi mereka. Melalui lomba yang satu ini, para guru berharap dapat membawa sekaligus membimbing peserta didik dalam mengembangkan rasa kreativitas, kepedulian pada lingkungan hidup dan keterampilan menulis.

Para peserta didik memperoleh manfaat dari lomba ini, terutama dalam mengembangkan kemampuan sensory mereka dalam merancang simbol dan kata-kata dari Indonesia dengan bebas dan indah. Selain itu, para peserta didik juga dapat lebih memahami tentang perjuangan para pahlawan dan bagaimana mereka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Puisi yang dibuat peserta didik dapat membantu meningkatkan rasa nasionalisme dan percintaan terhadap tanah air.

Dalam menempuh jalannya lomba, para peserta didik juga belajar menyampaikan ide-ide mereka dalam bahasa yang efektif, mengasah ketrampilan menulis, meningkatkan kreativitas dalam pemanfaatan bahasa sebagai alat dorongan perubahan sosial serta menghargai keunikan pencapaian karya tiap orang. Selain mendapatkan kenangan yang membekas untuk dikenang, para peserta didik juga dapat meraih pengakuan atau hadiah sebagai penghargaan atas keberhasilannya dalam mengembangkan puisi inspiratif dan kreatif.

Menulis puisi menjadi sarana yang tepat untuk mengungkapkan rasa cinta dan perjuangan dalam satu kesatuan visual dan bahasa. Hal itu juga dapat menginspirasi dan memotivasi siswa dalam menciptakan karya-karya lain menarik, dan memperkaya pemahaman dan konsep kreatif mereka. Meningkatkan rasa bangga dan kasih tanah air melalui puisi adalah cara yang baik untuk memperkokoh kesadaran akan pentingnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air.

Lomba Botol Plastik Berbendera 

Lomba botol plastik berbendera yang sering diadakan di sekolah, terutama untuk anak SD dan SMP, sangat menarik dan menginspirasi. Lomba ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam hal pemahaman warna Bendera Indonesia serta peduli dengan lingkungan dengan cara sederhana. Lomba ini juga dapat mengajarkan pentingnya penggunaan sampah plastik secara kreatif dan lingkungan yang bersih.

Dalam lomba ini, para peserta ditantang untuk mendesain bendera Indonesia di atas botol plastik bekas. Para peserta juga dapat memanfaatkan bahan lain, seperti kertas, kain, atau potongan bahan daur ulang lainnya untuk memperindah dan menghias botol tersebut. Para peserta dapat menunjukkan kreativitas mereka, sekaligus belajar lebih banyak tentang Bendera Indonesia dan maknanya.

Mengawali lomba, peserta terlebih dahulu mempelajari makna berturut-turut dari warna bendera Indonesia, merah dan putih. Anak-anak juga belajar apa arti lambang Garuda Pancasila dalam logo bendera Indonesia. Setelah itu, para peserta didik mulai membuat desain mereka sendiri, yang dapat menggambarkan makna Bendera Indonesia di atas botol plastik bekas. Dalam beberapa kasus, para murid juga diberi kesempatan untuk menampilkan botol plastik mereka di pameran di sekolah maupun tempat umum lainnya.

Mengikuti lomba ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para peserta didik. Selain belajar peduli dengan lingkungan dan memanfaatkan bahan daur ulang, mereka juga dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka sendiri. Mereka juga dapat belajar lebih banyak tentang Bendera Indonesia dan pentingnya menjaga keberlangsungan negara secara bersama-sama. Selain itu, lomba botol plastik berbendera juga dapat membantu mengajarkan nilai-nilai kebangsaan bagi anak-anak sejak dini.

Lomba Pidato Menyayat Hati 

Lomba pidato juga merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan di sekolah-sekolah menjelang 17 Agustus. Dalam lomba ini, peserta didik dituntut untuk menyampaikan pidato mengenai tema yang berkaitan dengan Indonesia. Lomba ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga membuat para siswa lebih memahami segala aspek dari kehidupan bangsa dan negaranya.

Lomba pidato memungkinkan para peserta didik untuk memilih berbagai tema tentang Indonesia, mulai dari sejarah perjuangan kemerdekaan dan peran pahlawan nasional hingga isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan. Peserta didik juga dapat membahas tentang masalah aktual yang terjadi di masyarakat, seperti masalah kesehatan, pendidikan, budaya, dan hak asasi manusia.

Selain meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, lomba pidato juga dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, serta meningkatkan kemampuan penelitian. Peserta didik harus mencari informasi yang akurat dan relevan untuk menyusun pidato mereka dan merangkai argumen yang kuat dan persuasif.

Melalui lomba pidato, para peserta didik dapat memperoleh banyak manfaat, baik itu dalam hal penguasaan teknik komunikasi dan presentasi, juga pemahaman tentang peran aktif sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab sosial. Mereka dapat berbicara dan menyampaikan pendapat dengan cara yang tegas dan kokoh, serta mampu menyampaikan pesan-pesan penting mengenai berbagai isu penting yang mulai tersingkap dalam masyarakat.

Lomba pidato menawarkan banyak potensi bagi pengembangan kemampuan intelektual dan emosional siswa. Lomba ini juga memberikan kesempatan bagi guru untuk menciptakan lingkungan di sekolah yang terbuka dan inklusif, yang memotivasi peserta didik untuk terjun dalam pengembangan kemampuan verbal mereka serta melek aktivis sekaliber Francisco Sastro di kanca nasional.

Lomba Makan Kerupuk 

Lomba makan kerupuk merupakan salah satu lomba yang banyak digemari oleh anak-anak SD dan TK, bahkan juga untuk remaja dan dewasa. Lomba ini dinilai cukup menarik karena menunjukkan kecepatan dan ketangkasan dalam menyelesaikan permainan ini. Para peserta didik biasanya akan diberi waktu singkat untuk memakan kerupuk sebanyak mungkin dalam waktu tertentu.

Dalam lomba ini, para peserta harus duduk dengan posisi bersila dan ditempatkan di atas tikar atau alas yang lebih luas. Mereka akan diberi piring atau baki kecil berisi kerupuk sebagai elemen kunci dalam permainan ini. Selanjutnya, para peserta diharuskan memakan kerupuk dengan tangannya dan tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu apapun, misalnya sendok atau garpu. Peserta yang mampu memakan kerupuk dalam waktu terbatas akan dianggap berhasil memenangkan lomba.

Akan tetapi, dalam lomba makan kerupuk ini, mungkin juga ada beberapa peserta yang gagal atau merasa sulit menyelesaikan permainan ini dengan sukses. Namun, bagi peserta yang kalah di dalam lomba ini, mereka masih dapat meraih pengalaman yang berharga dan mengambil pelajaran tentang bagaimana cara mengatasi kegagalan dengan cara positif. Para peserta didik dapat belajar tentang rasa sportivitas dan kesiapan dalam menerima kekalahan dalam sebuah pertandingan atau kompetisi di mana pemenang dan kalah akan selalu ada.

Lomba makan kerupuk dapat menimbulkan kesenangan dan rasa kebersamaan serta keterampilan tim. Selain itu, lomba tersebut juga dapat membantu para peserta didik memahami pentingnya menjaga kesehatan, mengapresiasi nilai-nilai kebersamaan, dan menghargai tradisi serta kearifan lokal dalam masyarakat.

Lomba Tapis 

Lomba Tapis adalah salah satu lomba kreatif yang menarik dan unik karena melibatkan budaya daerah dari Sumatera Selatan dalam kegiatan peringatan HUT kemerdekaan Indonesia. Tapis adalah sejenis kain tradisional yang disulam dengan pola-pola khas Sumatera Selatan. Lomba ini biasanya diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau akademi desain karena membutuhkan keterampilan khusus dan teknik sulaman yang rumit.

Saat mengikuti lomba ini, para peserta didik akan mendapatkan pengetahuan tentang pendidikan sejarah dan kebudayaan. Mempelajari budaya daerah tidak hanya dapat membantu meningkatkan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya Indonesia, tapi juga menjadi cara untuk memahami lebih dalam tentang kearifan lokal yang berpotensi bermanfaat untuk sebuah negara yang majemuk seperti Indonesia.

Para peserta lomba Tapis biasanya diberi tugas untuk membuat kain Tapis dengan desain yang menarik dan kreatif. Mereka harus pandai memadukan warna dan pola Tapis dan memahami arti atau pesan yang ingin disampaikan melalui Kain Tapis tersebut. Para peserta didik juga dituntut mengimplementasikan keterampilan tangan mereka dalam kerajinan sulaman, membantu mengembangkan keahlian tangan dan meningkatkan kreativitas.

Melalui kesediaannya untuk belajar dan mengekspresikan ide-idenya, para peserta didik dapat belajar banyak tentang budaya Sumatera Selatan dan kekayaannya. Lomba Tapis juga dapat menjadi sarana pengembangan ketrampilan teknis untuk menciptakan karya seni dengan menggunakan teknik sulaman. Keikutsertaan dalam lomba ini memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengembangkan bakat dalam bidang kreatif yang menarik dan sponsor potensial di masa depan.

Secara keseluruhan, peringatan 17 Agustus di setiap sekolah memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar dan memperkuat cinta serta rasa bangga pada tanah air, sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaannya. Melalui lomba-lomba yang beragam, anak-anak dapat belajar tentang perjuangan para pahlawan serta nilai-nilai yang mereka perjuangkan, serta keaneka ragaman budaya di dalam negeri.

Lomba Menjelang 17 Agustus ini membantu mengembangkan keterampilan siswa, seperti kreativitas, penulisan, analisis, dan pemahaman tentang budaya daerah di Indonesia. Lomba-lomba tersebut dapat membangkitkan semangat kebersamaan dan rasa persatuan di antara para siswa, guru, dan anggota masyarakat lainnya.

Mengajarkan anak-anak untuk mencintai dan menghargai negara, sejarah, dan budayanya merupakan bagian esensial dari pendidikan yang menentukan nasib bangsa. Melalui lomba-lomba yang menarik dan unik di sekolah, anak-anak dapat belajar memahami berbagai persoalan mengenai bangsa dan bernegara. Selain itu, lomba-lomba tersebut juga mendorong siswa untuk menghargai keanekaragaman budaya serta menjaga perbedaan diantara mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun