Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meningkatkan Rasa Bangga dan Cinta Tanah Air Melalui Lomba-lomba Unik di Setiap Sekolah Menjelang 17 Agustus

24 Juli 2024   08:33 Diperbarui: 24 Juli 2024   08:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa-siswi mengikuti lomba makan kerupuk (sumber gambar: indotrends.pikiran-rakyat.com)

Mengawali lomba, peserta terlebih dahulu mempelajari makna berturut-turut dari warna bendera Indonesia, merah dan putih. Anak-anak juga belajar apa arti lambang Garuda Pancasila dalam logo bendera Indonesia. Setelah itu, para peserta didik mulai membuat desain mereka sendiri, yang dapat menggambarkan makna Bendera Indonesia di atas botol plastik bekas. Dalam beberapa kasus, para murid juga diberi kesempatan untuk menampilkan botol plastik mereka di pameran di sekolah maupun tempat umum lainnya.

Mengikuti lomba ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para peserta didik. Selain belajar peduli dengan lingkungan dan memanfaatkan bahan daur ulang, mereka juga dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka sendiri. Mereka juga dapat belajar lebih banyak tentang Bendera Indonesia dan pentingnya menjaga keberlangsungan negara secara bersama-sama. Selain itu, lomba botol plastik berbendera juga dapat membantu mengajarkan nilai-nilai kebangsaan bagi anak-anak sejak dini.

Lomba Pidato Menyayat Hati 

Lomba pidato juga merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan di sekolah-sekolah menjelang 17 Agustus. Dalam lomba ini, peserta didik dituntut untuk menyampaikan pidato mengenai tema yang berkaitan dengan Indonesia. Lomba ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga membuat para siswa lebih memahami segala aspek dari kehidupan bangsa dan negaranya.

Lomba pidato memungkinkan para peserta didik untuk memilih berbagai tema tentang Indonesia, mulai dari sejarah perjuangan kemerdekaan dan peran pahlawan nasional hingga isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan. Peserta didik juga dapat membahas tentang masalah aktual yang terjadi di masyarakat, seperti masalah kesehatan, pendidikan, budaya, dan hak asasi manusia.

Selain meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, lomba pidato juga dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, serta meningkatkan kemampuan penelitian. Peserta didik harus mencari informasi yang akurat dan relevan untuk menyusun pidato mereka dan merangkai argumen yang kuat dan persuasif.

Melalui lomba pidato, para peserta didik dapat memperoleh banyak manfaat, baik itu dalam hal penguasaan teknik komunikasi dan presentasi, juga pemahaman tentang peran aktif sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab sosial. Mereka dapat berbicara dan menyampaikan pendapat dengan cara yang tegas dan kokoh, serta mampu menyampaikan pesan-pesan penting mengenai berbagai isu penting yang mulai tersingkap dalam masyarakat.

Lomba pidato menawarkan banyak potensi bagi pengembangan kemampuan intelektual dan emosional siswa. Lomba ini juga memberikan kesempatan bagi guru untuk menciptakan lingkungan di sekolah yang terbuka dan inklusif, yang memotivasi peserta didik untuk terjun dalam pengembangan kemampuan verbal mereka serta melek aktivis sekaliber Francisco Sastro di kanca nasional.

Lomba Makan Kerupuk 

Lomba makan kerupuk merupakan salah satu lomba yang banyak digemari oleh anak-anak SD dan TK, bahkan juga untuk remaja dan dewasa. Lomba ini dinilai cukup menarik karena menunjukkan kecepatan dan ketangkasan dalam menyelesaikan permainan ini. Para peserta didik biasanya akan diberi waktu singkat untuk memakan kerupuk sebanyak mungkin dalam waktu tertentu.

Dalam lomba ini, para peserta harus duduk dengan posisi bersila dan ditempatkan di atas tikar atau alas yang lebih luas. Mereka akan diberi piring atau baki kecil berisi kerupuk sebagai elemen kunci dalam permainan ini. Selanjutnya, para peserta diharuskan memakan kerupuk dengan tangannya dan tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu apapun, misalnya sendok atau garpu. Peserta yang mampu memakan kerupuk dalam waktu terbatas akan dianggap berhasil memenangkan lomba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun