Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kendali Stres di Tempat Kerja Agar Tetap Fokus dan Produktif

25 Juli 2024   07:48 Diperbarui: 25 Juli 2024   07:50 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres ditempat kerja (sumber gambar: freepik.com)

Stres di tempat kerja bisa menjadi risiko kesehatan yang berbahaya dan mengganggu produktivitas. 

Kondisi stres yang terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan mental, fisik, dan emosional, mengakibatkan absensi yang berlebihan dan bahkan menurunkan performa kerja. Oleh karena itu, penting bagi karyawan untuk mengetahui cara mengendalikan stres di tempat kerja agar tetap fokus dan produktif.

Kenali Penyebab Stres di Tempat Kerja

Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh karyawan. Di antaranya adalah:

  • Berbicara dengan Atasan atau HRD: Jika beban kerja atau tuntutan kerja yang harus dilakukan terasa terlalu berat, karyawan dapat berbicara dengan atasan atau pengelola SDM (HRD) untuk membicarakan cara agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya saja dengan meminta penugasan yang lebih terstruktur, dukungan dari rekan kerja, atau jadwal yang fleksibel.
  • Menyeimbangkan Pekerjaan yang Sulit dengan Tugas-tugas Ringan: Jika terdapat penyelesaian tugas yang sulit, karyawan perlu mengambil jeda dan melakukan tugas lain yang lebih ringan. Hal ini berguna untuk memberikan waktu istirahat bagi karyawan itu sendiri, yang mana dapat membantu memberikan kembali fokus dan konsentrasi ketika kembali melanjutkan tugas yang sebelumnya diselesaikan.
  • Mengambil Jeda Singkat Di Tengah-tengah Jam Kerja: Jeda yang singkat dapat membantu karyawan meregangkan kembali otot dan mengistirahatkan mata dari layar komputer atau gadget selama bekerja. Karyawan dapat melakukan sedikit peregangan tubuh atau berjalan-jalan sejenak untuk membantu melupakan pekerjaan sejenak dan menjernihkan pikiran.
  • Menjaga Keseimbangan dalam Kehidupan Pribadi dan Sosial: Karyawan juga perlu menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan sosial. Ini berarti melakukan aktivitas di luar tempat kerja yang dapat memberikan kebahagian. Misalnya, hal sederhana seperti, berolahraga, berkumpul bersama teman-teman, dan melakukan kegiatan hobi.

Dalam mengatasi stres, terdapat beberapa bagian penting yang perlu ditekankan, seperti meningkatkan keseimbangan hidup, membuat perencanaan waktu yang efektif, dapat mengadopsi teknik-teknik meditasi dan relaksasi yang bijaksana, dan tentunya menjalin hubungan yang baik dengan sesama karyawan dan pimpinan/pengelola perusahaan. Dengan cara ini, karyawan dapat mengatasi stres dan meningkatkan produktivitas.

Manajemen Waktu untuk Mengurangi Stres

Dengan melakukan manajemen waktu yang tepat, karyawan dapat mengorganisasi pekerjaannya dan menyelesaikan tugas-tugas mereka sesuai dengan prioritas. Berikut beberapa cara untuk melakukan manajemen waktu yang baik:

  • Buatlah Daftar Tugas: Membuat daftar tugas harian dapat membantu karyawan untuk mengorganisasi kegiatan mereka dan memastikan bahwa semua tugas penting telah diselesaikan. Ketika membuat daftar tugas, disarankan untuk mengurutkan tugas berdasarkan prioritas, dan menyelesaikan tugas yang paling penting terlebih dahulu.
  • Buat Jadwal Kerja: Setelah membuat daftar tugas, karyawan dapat membuat jadwal kerja harian. Jadwal kerja dapat membantu karyawan menyelesaikan tugas tepat waktu dan menyeimbangkan pekerjaan dengan waktu istirahat. Jadwal kerja yang baik juga harus fleksibel, sehingga dapat diatur kembali jika ada perubahan jadwal yang tidak terduga.
  • Tentukan Waktu untuk Setiap Tugas: Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas. Ini akan membantu karyawan dalam mengatur waktu mereka dan menghindari kelebihan waktu dalam melakukan suatu tugas.
  • Hindari Multitasking: Karyawan perlu menghindari multitasking karena ini dapat menyebabkan stres dan mengalihkan perhatian dari tugas yang sebenarnya penting. Sebagai gantinya, fokuslah pada satu tugas pada satu waktu, dan hindari gangguan atau distraksi yang dapat mengganggu konsentrasi.
  • Gunakan Teknologi untuk Mengelola Waktu: Ada banyak aplikasi manajemen waktu dan tugas yang dapat membantu karyawan dalam mengatur waktu mereka. Aplikasi seperti Google Calendar, Trello, atau Asana dapat membantu karyawan membuat jadwal dan mengatur tugas dengan lebih mudah dan efisien.

Menerapkan manajemen waktu yang baik dapat membantu karyawan mengurangi stres di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas mereka. Hal ini dapat membawa perubahan positif dalam karier dan kehidupan mereka secara keseluruhan.

Menggunakan Teknik Relaksasi

Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau metode pernapasan dapat membantu karyawan mengurangi stres di tempat kerja. Berikut beberapa teknik relaksasi yang dapat membantu karyawan dalam mengatasi stres:

  • Meditasi: Meditasi adalah sebuah teknik relaksasi mental yang melibatkan fokus pada pernapasan dan visualisasi mental. Karyawan dapat melakukan meditasi pada waktu istirahat atau sebelum atau sesudah bekerja. Dalam meditasi, karyawan perlu fokus pada nafas mereka, dan mengalihkan pikiran dari tekanan dan beban kerja.
  • Yoga: Yoga adalah metode olahraga dengan gerakan-gerakan yang melibatkan konsentrasi pada pernapasan. Gerakan-gerakan yoga sama-sama dapat mengurangi stres, menenangkan pikiran, dan membantu karyawan untuk tetap fokus dan konsentrasi pada tugas-tugasnya.
  • Metode Pernapasan:  Metode pernapasan adalah sebuah teknik relaksasi yang melibatkan fokus pada pernapasan dan mengatur irama pernapasan. Metode pernapasan dapat membantu karyawan mengurangi stres dan mengatasi kecemasan, yang merupakan rintangan besar bagi karyawan saat bekerja.
  • Stretching: Sebuah kegiatan peregangan sederhana dapat membantu karyawan dalam mengistirahatkan otot-otot dan syaraf di tempat kerja. Stretching sederhana, seperti memutar leher, meregangkan punggung, dan relaksasi kaki, dapat membantu membawa kembali fokus dan membantu mengurangi stres saat bekerja.
  • Menggunakan Tools Pemandu Relaksasi: Banyaknya alat atau aplikasi yang dapat membantu karyawan dalam mengurangi stres. Ada aplikasi atau alat yang mencakup meditasi, nafas relaksasi, suara alam, acid menthol dan musik-musik santai. Beberapa di antaranya bahkan dapat menyesuaikan preferensi individu karyawan untuk sebuah pengalaman relaksasi yang personalisasi.

Dengan menerapkan teknik relaksasi ini, karyawan dapat merasa lebih tenang dan fokus saat bekerja, serta meningkatkan kinerjanya. Hal ini juga membantu mengurangi tingkat stres di tempat kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Membangun Hubungan yang Sehat dengan Rekan Kerja

Hubungan yang sehat dengan rekan kerja juga sangat penting dalam mengurangi stres di tempat kerja. Hubungan rekan kerja yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan membantu mengurangi konflik yang dapat memicu stres. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan hubungan yang sehat dengan rekan kerja:

  • Komunikasi yang Terbuka: Karyawan perlu mengadopsi komunikasi yang terbuka dan jujur dalam berinteraksi dengan rekan kerja. Bicarakan kekhawatiran atau masalah dengan rekan kerja secara langsung dan mencari jalan keluar  yang terbaik bersama-sama.
  • Menjaga Etika Kerja yang Baik: Karyawan perlu menjaga etika kerja yang baik dalam bekerja dengan rekan kerja lain. Hindari gosip atau cemoohan yang tidak pantas dalam lingkungan kerja, dan selalu menunjukkan rasa hormat kepada rekan kerja.
  • Menjalin Kerjasama: Membangun kerjasama yang sehat dengan rekan kerja dapat membantu mengurangi stres dan menyelesaikan tugas dengan lebih efisien. Bekerja sama dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan bersamaan dapat membantu meningkatkan performa karyawan.
  • Memberikan Apresiasi dan Dukungan: Memberikan apresiasi dan dukungan sehari-hari dengan cara memberikan dukungan dalam pekerjaan, memberikan masukan atau feedback yang konstruktif, atau sekadar bersikap ramah dan sopan. Hal ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan.
  • Mengambil Jeda Singkat Bersama: Mengambil jeda singkat bersama dengan rekan kerja dapat membantu karyawan untuk menghilangkan stres dan meningkatkan semangat kerja. Rekan kerja karyawan dapat melakukan kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan, seperti makan bersama atau berjalan-jalan sejenak.

Dalam mengatasi stres di tempat kerja, dapat melibatkan rekan kerja secara positif dapat membantu karyawan meningkatkan produktivitas dan menjaga kesehatan serta kebahagiaan mental. Dengan cara ini, lingkungan kerja yang sehat dan positif dapat tercipta, dan tuntutan pekerjaan dapat diatasi dengan lebih baik.

Mengatur Pola Makan dan Istirahat

Pola makan dan istirahat yang kurang teratur dapat meningkatkan risiko stres di tempat kerja. Tidak mengonsumsi makanan yang cukup sehat dan bergizi, serta kurangnya waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan tingkat stres di tempat kerja. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan pola makan dan istirahat untuk mengurangi stres:

  • Makan Makanan Sehat dan Bergizi: Karyawan perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk membantu mengurangi stres di tempat kerja. Hindari makan makanan yang berat atau makanan dengan kafein yang berlebihan, seperti minuman bersoda atau kopi. Sebagai gantinya, karyawan perlu lebih memilih makanan yang mengandung protein dan serat tinggi seperti buah, sayuran, dan sumber protein yang sehat seperti ayam, ikan atau kacang-kacangan.
  • Minumlah Air yang Cukup: Seringkali, karyawan mengabaikan kebutuhan atas minum air yang cukup, padahal dehidrasi bisa memicu stres dengan cepat. Pastikan untuk minum air yang cukup selama sepanjang waktu bekerja, terutama jika ruangan kerja ber-AC dan jangan menunggu terasa haus terlebih dahulu.
  • Mengambil Waktu Istirahat Secara Teratur: Istirahat yang cukup dapat membantu karyawan dalam mengurangi stres di tempat kerja. Meskipun jadwal kerja padat, karyawan perlu mengambil waktu istirahat secara teratur dan efektif. Selalu ada waktu untuk melakukan beberapa rehat setelah satu siklus pekerjaan untuk menghilangkan lelah, quick stretching, membaca atau sekadar meditasi singkat.
  • Tidur yang Cukup: Karyawan perlu tidur yang cukup untuk mengatur hormon pada tubuh sekaligus meningkatkan daya tahan kesehatan. Pada umumnya cukup 6-8 jam per hari sudah cukup untuk menjaga kesehatan tidur di malam hari.

Dengan mengikuti pola makan dan istirahat yang benar, karyawan dapat mempertahankan tingkat stres yang terkendali di tempat kerja. Pola makan dan istirahat yang sehat juga bisa mendukung karyawan untuk mempertahankan keseimbangan energi, dan meningkatkan performa karyawan dalam bekerja.

Menemukan Keseimbangan antara Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Terakhir, karyawan juga perlu menemukan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Terkadang, karyawan cenderung bertahan melebihi jam kerja yang melampaui batas waktu selama 8 jam per hari, bahkan membawa bawa pekerjaan kepada rumah. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mental, stres, bahkan mengganggu keseimbangan hidup pribadi dan karier. Berikut beberapa cara untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi:

  • Tetapkan Prioritas: Tentukan prioritas dalam kehidupan sehari-hari dan jangan biarkan kelelahan kerja mengambil alih waktu bersama keluarga, teman, dan hobi lainnya.  Tetapkan waktu khusus yang hanya diperuntukkan untuk keluarga, hobi atau perenungan untuk memutuskan rutinitas kerja.
  • Tetapkan Batasan Waktu Kerja: Tetapkan batasan dan jangan biarkan pekerjaan membawa masalah ke rumah atau ke area waktu bebas pekerjaan. Karyawan dapat mencoba untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit di awal hari kerja dan mengalokasikan waktu terakhir untuk task yang lebih ringan agar dapat selesai tepat di akhir jam kerja.
  • Manfaatkan Cuti Kerja: Karyawan sebaiknya memanfaatkan cuti kerja dan libur akhir pekan sebagai waktu untuk bersantai dan menyegarkan diri. Cari aktivitas yang menyenangkan dengan teman, keluarga, atau melakukan hobinya. Dalam waktu yang tepat, karyawan harus mengambil waktu istirahat dengan cuti rutin untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadinya.
  • Berolahraga: Berolahraga dapat membantu karyawan mengurangi stres di tempat kerja dan menjaga kesehatan mental serta fisiknya. Olahraga juga dapat membantu meningkatkan energi dan menyegarkan tubuh. Pilih olahraga yang disukai atau rutin latihan untuk merawat kondisi fisik dan keseimbangan emosi, seperti yoga, bersepeda, atau berjalan-jalan.
  • Menjalin Komunikasi yang Baik: Menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman-teman dapat membantu karyawan dalam mengatasi stress di tempat kerja serta dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Hindari kesepian atau isolasi diri, terlibatlah dalam percakapan, atur jadwal berkumpul dengan keluarga dan juga teman dekat.

Dengan memanfaatkan waktu dengan baik dan menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, karyawan mampu mengurangi tingkat stres di tempat kerja dan meningkatkan kesehatan fisik serta kesejahteraan emosi. Hal ini membantu karyawan lebih fokus dan produktif di tempat kerja, sehingga mampu meraih kesuksesan dalam karier dan kehidupan pribadi.

Intinya, mengendalikan stres di tempat kerja merupakan suatu keharusan untuk kesehatan dan produktivitas karyawan. Karyawan perlu melihat stres sebagai tantangan yang bisa diatasi, dan menemukan cara-cara yang paling sesuai untuk mengatasi stres tersebut. Dengan selalu mengendalikan stres, karyawan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun