Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kenapa Makanan Pedas Disukai oleh Orang Indonesia?

17 Juli 2024   18:20 Diperbarui: 23 Juli 2024   12:57 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan pedas (sumber gambar: Facebook/ Dani Ananto)


Makanan pedas telah lama menjadi antara hidangan paling digemari di Indonesia bahkan menjadi identitas di beberapa daerah di Indonesia. 

Namun, apa sebenarnya yang membuat orang Indonesia begitu gemar menyantap hidangan dengan rasa pedas?

Budaya yang Kental dengan Rasa Pedas 

Penyebaran budaya makan pedas ini bisa jadi bermula dari perdagangan rempah-rempah di Nusantara yang telah dimulai sejak zaman dulu. Rempah-rempah seperti cabe, lada, atau kunyit yang sering digunakan sebagai bumbu dapur ternyata bukanlah hasil pertanian asli Nusantara. Namun, kehadiran rempah tersebut telah memberikan pengaruh besar pada budaya dan kuliner masyarakat Indonesia.

Di samping itu, karakteristik iklim tropis Indonesia yang cenderung panas, juga menjadi alasan mengapa makanan pedas sangat disukai. Konsumsi makanan pedas diketahui dapat memicu keringat keluar dari pori-pori kulit sehingga tubuh dapat menjadi lebih dingin. Selain itu makanan pedas juga dianggap dapat mempercepat proses metabolisme dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, sehingga dapat membantu mengurangi rasa kantuk di daerah tropis yang panas.

Terakhir, makanan pedas juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Cabai, sebagai bahan utama pemberi rasa pedas pada hidangan, mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin C, dan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, konsumsi makanan pedas dalam jumlah yang tepat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Iklim Tropis Indonesia 

Efek panas yang dihasilkan oleh hidangan pedas sebenarnya disebabkan oleh kandungan kapsaisin yang terdapat pada cabai. Kapsaisin adalah senyawa kimia berupa zat antiperadangan dan analgesik yang dapat merangsang sel-sel saraf di mulut dan perut, sehingga menimbulkan sensasi panas. Reaksi ini pada akhirnya akan membuat tubuh menjadi lebih hangat dan berkeringat.

Sensasi panas yang timbul pada mulut dan perut saat mengonsumsi makanan pedas ternyata juga dapat memicu peningkatan sirkulasi darah dalam tubuh. Sehingga, produksi endorfin meningkat dan membantu dalam melancarkan aliran darah, menghangatkan tubuh dan memberikan perasaan senang.

Namun, di sisi lain, efek panas yang ditimbulkan oleh konsumsi makanan pedas juga dapat memberikan dampak negatif. Konsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat menyebabkan kadar asam lambung naik, yang pada akhirnya dapat merusak lapisan lambung dan memicu terjadinya gejala-gejala gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, dan diare.

Meskipun ada potensi efek negatif dari konsumsi makanan pedas, sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyehatkan jantung. Konsumsi makanan pedas yang rendah kalori dan rendah lemak, seperti cabai, secara signifikan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini diduga karena kandungan kapsaisin dalam cabai dapat meningkatkan peredaran darah dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.

Meningkatkan Nafsu Makan 

Konsumsi hidangan pedas ternyata juga dapat meningkatkan nafsu makan seseorang. Hal ini terjadi karena kandungan kapsaisin dalam cabai dapat merangsang sel-sel saraf yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan dalam tubuh.

Kapsaisin pada cabai dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin yang berperan dalam mengatur nafsu makan. Hormon ini dapat menekan rasa lapar dan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga terasa lebih bertenaga dan lapar lebih cepat.  Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 di University of California, San Francisco menunjukkan bahwa kapsaisin memicu pelepasan hormon endorfin, yang membuat tubuh merasa bahagia karena sensasi panas pada mulut dan perut saat konsumsi cabai.

Namun, hal ini perlu diperhatikan kembali, konsumsi makanan pedas yang berlebihan ternyata juga bisa merusak kesehatan. Jadi, untuk menjaga kesehatan tubuh, konsumsi makanan pedas sebaiknya tetap dilakukan dalam jumlah yang sehat dan teratur, serta ditata dalam pola konsumsi makanan sehari-hari yang seimbang.

Sedangkan bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti masalah pada lambung dan usus, sebaiknya memperhatikan jumlah konsumsi dan didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.

Kandungan Nutrisi Pada Cabai 

Selain memberikan rasa pedas pada suatu hidangan, cabai juga mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan nutrisi pada cabai ini terdiri dari vitamin A, vitamin C dan beberapa mineral seperti kalium dan zat besi. Vitamin A pada cabai bermanfaat untuk menjaga kesehatan organ mata dan sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin C berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh.

Selain vitamin A dan vitamin C, cabai juga mengandung beberapa mineral penting bagi kesehatan tubuh, seperti kalium dan zat besi. Kalium berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh dan membantu menjaga fungsi otot dan jantung. Sementara itu, zat besi sangat berguna untuk mengoptimalkan produksi sel darah merah dalam tubuh.

Namun, perlu diperhatikan kembali bahwa meskipun memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, hal ini tidak berarti kita dapat mengonsumsi cabai secara berlebihan dan tanpa batas, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan seperti maag. Pasalnya, konsumsi cabai dengan jumlah yang berlebihan dapat merangsang produksi asam lambung sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Oleh karena itu, konsumsi cabai sebaiknya masih dalam jumlah yang wajar, takaran yang ideal adalah satu sendok teh cabai untuk setiap hidangan. Dengan cara ini, kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari kandungan nutrisi dalam cabai secara maksimal tanpa memberikan dampak negatif pada kesehatan kita.

Menambah Variasi Rasa di Hidangan 

Selain alasan kesehatan, banyak juga orang Indonesia yang menyukai hidangan pedas karena rasa pedas tersebut memberikan variasi rasa pada hidangan dan bisa menambah selera makan. Rasa pedas pada hidangan juga dapat memberikan sensasi gurih yang khas pada lidah dan membuat hidangan terasa lebih nikmat.

Selain itu, kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka menambahkan sambal atau cabai sebagai topping pada makanan pokok seperti nasi atau mie, juga menjadi salah satu alasan mengapa makanan pedas sangat populer di Indonesia.

Di Indonesia, ada banyak ragam sambal atau hidangan pedas yang menjadi ikon kuliner di setiap daerahnya. Misalnya, sambal terasi di Jawa, sambal bajak di Nusa Tenggara, atau rica-rica di Sulawesi. Setiap sambal atau hidangan pedas ini memiliki cita rasa yang berbeda-beda dan menjadi ciri khas kuliner daerah setempat.

Dalam variasi rasa yang berbeda-beda itulah, muncul kepuasan dan pengalaman memuaskan bagi para peminat makanan pedas. Namun, perlu diingat kembali bahwa meskipun makanan pedas terasa nikmat dan memberikan variasi rasa, tetap perlu dalam jumlah yang moderat dan tetap diimbangi dengan konsumsi makanan sehat untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.

Kesimpulannya

Banyak orang Indonesia menyukai hidangan pedas karena beberapa alasan. Selain menjadi identitas budaya dan selera yang sudah melekat, konsumsi makanan pedas juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti meningkatkan metabolisme, meningkatkan sirkulasi darah, dan menjaga kesehatan jantung.

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan pencernaan dan lambung. Oleh karena itu, makanan pedas sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang bijak dan seimbang dengan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Dan terakhir, variasi rasa yang berbeda-beda pada hidangan pedas juga menyediakan sensasi nikmat yang berbeda dalam mengeksplorasi kelezatan kuliner Indonesia. Namun, semua itu harus tetap diimbangi dengan jumlah dan pola konsumsi yang sehat agar tubuh tetap sehat dan bugar meski tetap dalam gaya hidup kuliner pedas yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun