Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Pentingnya Pelestarian Ekosistem Mangrove

14 Juli 2024   14:42 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tumbuhan bakau (sumber gambar: tempo.co via dlh.semarangkota.go.id)

"Pengenalan Ekosistem Mangrove"

Ekosistem mangrove memiliki ciri khas dengan tumbuhan bakau yang tumbuh di sepanjang garis pantai. Tumbuhan bakau memiliki kemampuan untuk bertahan di lingkungan yang ekstrem, seperti daerah pasang-surut. Akarnya yang menjulang tinggi membentuk jaringan rumit untuk menopang tanaman, sehingga membuatnya tahan terhadap abrasi dan ombak yang besar di daerah pesisir. Tanaman bakau memiliki kemampuan untuk mengatasi tingkat keasaman yang tinggi karena liat di dasar rawa-rawa mangrove memiliki pH yang rendah. Tanaman bakau juga bisa bertahan hidup di tempat yang kemiringan tanahnya mencapai 45 derajat.

Tumbuhan mangrove menghasilkan nutrisi penting yang mencakup karbohidrat, mineral, protein, antioksidan, dan senyawa fitokimia yang bermanfaat bagi manusia dan hewan. Beberapa spesies hewan yang hidup di ekosistem mangrove, seperti kepiting dan udang menjadi makanan populer bagi masyarakat sekitar. Selain itu, ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai daerah konservasi dan biodiversitas karena menjadi habitat bagi berbagai jenis binatang seperti burung, beruang, dan kera.

Pentingnya Keberadaan Ekosistem Mangrove 

Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Salah satu peran penting dari ekosistem mangrove adalah sebagai penahan abrasi dan ombak. Tanaman bakau memiliki akar-akar yang menjulang tinggi dan sulit untuk ditembus oleh gelombang air laut, sehingga dapat menahan abrasi yang terjadi di pantai.

Selain itu, ekosistem mangrove juga mampu menyerap limbah dan mengontrol polusi di sepanjang wilayah pesisir. Tanaman bakau dan mikroorganisme di dalam tanah mangrove mampu menguraikan limbah dan mengubahnya menjadi nutrisi untuk tanah dan air. Dengan demikian, kualitas air di wilayah pesisir dapat terjaga dan polusi bisa dikendalikan.

Peran lain ekosistem mangrove adalah sebagai habitat bagi berbagai spesies hewan yang hidup di wilayah pesisir. Berbagai spesies satwa seperti ikan, burung, macan, dan kera hidup di dalam ekosistem mangrove dan melindungi diri dari predator yang ada di sekitarnya. Kehadiran ekosistem mangrove juga mendukung keberlangsungan hidup masyarakat pesisir dengan menyediakan sumber daya alam yang penting, seperti kayu bakau sebagai bahan bangunan, hasil perikanan, dan obat-obatan tradisional.

Keberadaan ekosistem mangrove juga memiliki efek samping positif terhadap mitigasi perubahan iklim. Ekosistem mangrove mampu menyerap karbon dioksida lebih banyak dibandingkan hutan yang tumbuh di atas tanah, sebab di dalam tanah mangrove terdapat banyak sekali akar tumbuhan bakau yang mengambil karbon dioksida. Sebagai sumber karbon yang efektif, ekosistem mangrove dapat membantu menanggulangi perubahan iklim dan dampaknya terhadap wilayah pesisir dan manusia.

Secara keseluruhan, keberadaan ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Oleh karena itu, kita perlu untuk menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat pesisir dan generasi yang akan datang.

Ancaman pada Ekosistem Mangrove 

Sayangnya, ekosistem mangrove saat ini masih menghadapi berbagai ancaman yang berasal dari manusia. Beberapa dari ancaman tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, perikanan yang tidak berkelanjutan, dan pengambilan bakau secara berlebihan.

Pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan raya, dan pengembangan pariwisata sering kali merusak ekosistem mangrove. Dampak penggelontoran pasir dan material pembangunan lainnya dapat menyebabkan abrasi yang merusak mangrove, dan perusakan habitat satwa liar di sekitarnya. Sayangnya, pembangunan infrastruktur tersebut kadang dipaksakan karena ekonomi dan dampak buruk dari keuntungan jangka pendek seringkali diabaikan.

Selain itu, perikanan yang tidak berkelanjutan juga dapat mengancam keberadaan ekosistem mangrove. Beberapa praktik perikanan, seperti "trawling" atau penangkapan dengan jaring besar dapat merusak habitat satwa mangrove dan spesies lainnya. Tambang pasir di dekat bibir pantai juga merusak ekosistem mangrove dan ruang terbuka hijau pantai.

Pengambilan kayu bakau secara berlebihan juga menjadi ancaman bagi ekosistem mangrove. Kayu bakau merupakan jenis kayu yang kuat dan tahan air, dan sering digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan bakar. Pengambilan kayu bakau yang berlebihan dapat merusak habitat mangrove dan menyebabkan ekosistem mangrove rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Hal ini akan berdampak pada kehidupan satwa dan masyarakat yang bergantung pada ekosistem mangrove.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan kesadaran dari seluruh kalangan tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat mengenai urgensi dalam menjaga ekosistem mangrove. Selain itu, kebijakan yang ramah lingkungan tentang pembangunan infrastruktur perlu diterapkan, dan praktik perikanan yang ramah lingkungan perlu didorong. Dengan merawat ekosistem mangrove, kita akan berkontribusi dalam menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi efek perubahan iklim, serta mempertahankan sumber penghidupan bagi masyarakat di wilayah pesisir.

Peran Masyarakat dalam Pelestarian Ekosistem Mangrove 

Pelestarian ekosistem mangrove tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah atau organisasi lingkungan saja, namun juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar. Keterlibatan masyarakat dalam melestarikan ekosistem mangrove sangat penting, karena mereka berada di garis depan dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang dari berbagai sektor.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam melestarikan ekosistem mangrove. Salah satunya adalah dengan melakukan kampanye pelestarian lingkungan. Kampanye ini dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan komunitas, forum diskusi, dan pengumpulan tanda tangan untuk menunjukkan dukungan mereka untuk melakukan penanaman kembali mangrove.

Penanaman kembali mangrove sangat penting untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove. Masyarakat sekitar dapat melibatkan diri dalam kegiatan penanaman kembali dengan cara mengumpulkan benih dan menanam mangrove di sepanjang garis pantai yang rusak dan memperluas kesadaran masyarakat tentang kepentingan menjaga ekosistem mangrove.

Selain itu, penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan mengawasi aktivitas perikanan di sekitar wilayah pesisir. Memastikan bahwa praktik perikanan yang dilakukan secara berkelanjutan, tidak menangkap ikan yang terlalu kecil atau lebih dari batas yang diizinkan, dan menghindari penggunaan jaring besar saat melakukan penangkapan ikan atau penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.

Masyarakat juga dapat membantu sebagai pengawas untuk memonitor kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan memastikan perusahaan atau individu yang merusak atau membahayakan lingkungan pesisir dikenakan sanksi.

Dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem mangrove, partisipasi masyarakat sangat penting. Pelibatan aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan dapat membawa perubahan positif bagi keberlanjutan lingkungan pesisir. Dengan memperkuat partisipasi masyarakat dalam pelestarian ekosistem mangrove, didukung dengan program kerja bersama, maka kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan dan ekosistem mangrove akan lebih terlindungi dan terjaga.

Dampak Positif Pelestarian Ekosistem Mangrove 

Jika dilakukan dengan baik, pelestarian ekosistem mangrove memiliki banyak dampak positif bagi masyarakat setempat. Salah satu dampak positif yang paling dirasakan yaitu merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat setempat. Ekosistem mangrove menyediakan berbagai macam sumber daya seperti hasil perikanan, kayu bakau, dan banyak lagi. Hasil perikanan yang diambil dari ekosistem mangrove sering digunakan sebagai bahan pangan dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat.

Selain sebagai sumber penghidupan, ekosistem mangrove juga dapat mendukung keberlangsungan satwa liar yang hidup di dalamnya. Dengan menjaga ekosistem mangrove, maka satwa liar seperti burung, ikan, kepiting, dan berbagai spesies hewan lainnya dapat terus berkembang dan menjadikan ekosistem mangrove sebagai habitat yang baik.

Pelestarian ekosistem mangrove juga memiliki dampak positif bagi lingkungan sekitar. Akar tumbuhan bakau memperkuat tanah dan mencegah terjadinya abrasi pantai dan erosi tanah. Selain itu, ekosistem mangrove dapat menyerap karbon dioksida dan menjaganya tidak terlepas ke atmosfer, sehingga bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Dukungan terhadap pelestarian ekosistem mangrove juga dapat memberikan efek positif bagi perekonomian lokal. Ekosistem mangrove tidak hanya menyediakan sumber penghidupan, namun di beberapa kasus masyarakat sekitar dapat memanfaatkan mangrove untuk kegiatan pariwisata yang kemudian bisa meningkatkan pendapatan mereka.

Dalam hal kesejahteraan sosial, pelestarian ekosistem mangrove juga dapat memacu kerjasama antar kelompok masyarakat setempat. Aktivitas pelestarian ini dapat membuka jalur dialog, penguatan jaringan sosial dan berbagi informasi kepada masyarakat tentang manfaat dan pertimbangan pelestarian ekosistem mangrove.

Secara keseluruhan, pelestarian ekosistem mangrove memiliki banyak dampak positif bagi masyarakat setempat. Dengan menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove, masyarakat setempat dapat mempertahankan keanekaragaman hayati dan lingkungan yang sehat serta mendapatkan manfaat ekonomi dari sumber penghidupan di sekitar wilayah pesisir.

Kesimpulan

Pelestarian ekosistem mangrove merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Keberadaan ekosistem mangrove memiliki peran penting sebagai penahan abrasi dan tsunami, tempat hidup berbagai jenis hewan, pengendali polusi dan limbah, serta sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.

Sayangnya, ekosistem mangrove saat ini masih menghadapi berbagai ancaman yang berasal dari manusia, seperti perikanan yang tidak bertanggung jawab, pengambilan kayu bakau secara berlebihan, dan pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir. Untuk itu, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove sangat dibutuhkan.

Dalam menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove, masyarakat dapat mengambil beberapa tindakan seperti melakukan kampanye pelestarian lingkungan, membantu mengawasi aktivitas perikanan di sekitar wilayah pesisir, dan juga turut serta dalam kegiatan penanaman kembali ekosistem mangrove yang telah rusak.

Jika pelestarian ekosistem mangrove dilakukan dengan baik, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Pelestarian ekosistem mangrove dapat menjadi sumber penghidupan dan dukungan bagi kehidupan hewan liar, serta membantu mengontrol efek dari perubahan iklim dan lingkungan.

Dengan menjaga keberadaan ekosistem mangrove yang seimbang dan terjaga, diharapkan kita dapat memastikan masa depan yang lebih baik bagi lingkungan pesisir dan sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun