Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengukur Dampak Psikologis: Dampak Pemecatan dengan Tidak Terhormat Versus Pemecatan dengan Hormat

10 Juli 2024   23:16 Diperbarui: 10 Juli 2024   23:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak pemecatan tidak terhormat (sumber gambar: pexels.com)

Perusahaan dapat juga mengorganisir workshop yang fokus pada peralihan karir, peningkatan keterampilan, atau kewirausahaan. Ini bisa menjadi kesempatan karyawan yang dipecat untuk berinteraksi dengan kolega dan mendapatkan dukungan.

Perusahaan juga dapat memberikan akses ke konsultan atau sumber daya lainnya yang membatu karyawan mencari pekerjaan baru, seperti bimbingan karier. Bimbingan karier akan membantu karyawan mengidentifikasi minat mereka, persiapan, dan kemampuan mereka sebelum mencari pekerjaan baru.

Terakhir, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan yang terkena dampak pemecatan dengan tidak terhormat tidak terisolasi. Perusahaan harus membiarkan mereka merasa mereka masih diterima dan dapat menuntut hak mereka tanpa merasa dicap sebagai "orang yang dipecat". Menjaga hubungan positif, meskipun karyawan tersebut tidak lagi bekerja di perusahaan, dapat membantu mengurangi lingkungan yang toksik dan memberikan dukungan emosional yang sangat diperlukan.

Mengusahakan dukungan dan bantuan bagi karyawan yang dipecat dengan cara yang tidak terhormat dapat membantu perusahaan mengurangi dampak negatif dari pemecatan dan membangun hubungan kerja yang sehat antara karyawan dan perusahaan di masa depan.

Bagaimana Mempersiapkan Diri untuk Menghadapi Kemungkinan Pemecatan

Seluruh karyawan harus mempersiapkan diri jika kemungkinan pemecatan terjadi. Penting untuk menyadari bahwa pemecatan dapat terjadi pada siapa saja, bahkan jika karyawan tersebut telah menganggap dirinya sebagai pekerja yang terlatih, berpengalaman, dan yang selalu bekerja dengan baik.

  • Karyawan harus mempersiapkan diri secara finansial. Setiap karyawan harus memiliki rencana cadangan atau tabungan yang memadai sebagai bagian dari menjalani kehidupannya. Ini akan membantu mengurangi tekanan keuangan pada saat karyawan kehilangan pekerjaannya.
  • Karyawan harus membangun keterampilan baru. Berkembang dalam keterampilan baru dapat membantu meningkatkan nilai diri dan membuka adanya peluang baru. Selain itu, para karyawan dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka dengan mengikuti kursus online atau bekerja sama dengan sumber daya di tempat kerja mereka. Dalam banyak kasus, perusahaan akan mendukung inisiatif untuk meningkatkan keterampilan karyawan karena itu juga di manfaatkan untuk perkembangan perusahaan.
  • Seluruh karyawan harus menjalin jaringan. Bekerja dalam suatu industri memberikan kesempatan untuk terhubung dengan berbagai jenis orang. Karyawan dapat membangun jaringan melalui koneksi di lokasi kerja mereka. Menjalin jaringan dapat membantu menempatkan karyawan untuk pekerjaan baru, bahkan sebelum kehilangan pekerjaannya sekarang.
  • Sangat penting bagi karyawan untuk mengerti dan memahami kebijakan perusahaan sehubungan dengan pemecatan. Pengetahuan ini membantu karyawan untuk memahami apa yang perusahaan inginkan dari mereka jika dalam keadaan dipecat, serta untuk memahami hak dan kewajiban mereka dalam kasus ini.

Dalam hal ini, persiapan merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi kemungkinan pemecatan. Karyawan yang mempersiapkan diri dengan baik akan lebih siap dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Selain itu, jika terjadi pemecatan, karyawan yang siap secara finansial dan memiliki keterampilan baru dan jaringan yang kuat akan lebih mudah dalam menemukan pekerjaan yang baru dan membuka kesempatan baru bagi masa depan mereka.

Kesimpulannya, pemecatan merupakan tindakan yang dapat menyebabkan dampak yang berbeda-beda pada kesejahteraan psikologis karyawan. Pemecatan yang dilakukan dengan cara yang tidak benar dan tidak terhormat bisa menyebabkan karyawan merasa tidak dihargai dan merasa gagal. Sementara itu, pemecatan dengan hormat dapat memberikan pengakuan yang layak bagi karyawan dan membantu mereka dalam menyesuaikan diri dengan peralihan ke pekerjaan baru.

Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan pemecatan, baik dari segi dampak psikologis maupun dampak pada citra perusahaan, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pemecatan. Jika tindakan pemecatan harus dilakukan perusahaan harus mendiskusikan alasan tepat mengapa pemecatan itu dilakukan dengan karyawan tersebut. Perusahaan juga memerlukan untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada karyawan yang dipecat dengan tidak terhormat, untuk membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan mental mereka dan mempersiapkan karyawan untuk memulai kembali karir di masa depan.

Bagi seluruh karyawan, persiapan merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi kemungkinan pemecatan. Dengan menyediakan diri dengan rencana cadangan atau tabungan yang memadai, membangun keterampilan baru, menjalin jaringan, dan memahami pola pikir dari kebijakan pengarusutamaan, karyawan akan lebih siap dan mampu menghadapi peristiwa pemecatan. Dengan persiapan yang baik, karyawan dapat mematangkan diri, bertindak dengan tepat, dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesejahteraan mental mereka dan memperoleh pekerjaan baru di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun