Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hari Terakhir Sang Ketua: Bermain Mata dengan Bawahan Jadi Penyebab Kehilangan Jabatan

5 Juli 2024   15:21 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:35 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input (sumber gambar: monster.com/ via popmama.com)

Ketua perusahaan yang terkenal sebagai sosok tegas dan karismatik akhirnya harus merasakan pahitnya menelan pil kekalahan. Tersebar kabar di seantero perusahaan bahwa ketua tersebut dituduh bermain mata dengan salah satu bawahannya. Kabar tersebut semakin dimantapkan dengan penyebaran video amatiran yang memperlihatkan interaksi tersebut.

Pemecatan Ketua perusahaan adalah keputusan yang tepat

Tak berapa lama, kabar tersebut menyebar ke telinga manajemen perusahaan dan akhirnya ketua tersebut dipanggil ke ruang rapat tertutup. Di ruang rapat, Ketua perusahaan ditanya oleh manajemen mengenai tuduhan tersebut. Karena tidak memiliki alasan dan bukti yang cukup untuk membantah tuduhan ini, Ketua perusahaan akhirnya mengakui perbuatannya dan meminta maaf atas kelakuannya tersebut.

Meskipun berat, manajemen perusahaan akhirnya harus mengambil tindakan tegas dan memutuskan untuk memberhentikan Ketua sebagai contoh bagi seluruh karyawan lainnya. Karena ini juga melanggar kode etik perusahaan serta mencoreng citra baik perusahaan di masyarakat. Tidak hanya itu, keputusan ini juga penting untuk menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan.

Kasus ini memberikan pelajaran yang sangat penting bagi seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan di masa depan, bahwa kelakuan di luar lingkungan kerja dapat berakibat fatal terhadap karir seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengendalikan diri, melakukan pekerjaan dengan etika yang baik serta menjaga hubungan profesional dengan rekan kerja. Di era digital seperti saat ini, informasi bisa dengan mudah menyebar, dan perilaku tidak etis di tempat kerja bisa berakibat buruk bagi karir seseorang.

Sebuah organisasi atau perusahaan dibangun dengan nilai-nilai dan etika kerja yang menjunjung tinggi profesionalisme serta integritas. Oleh karena itu, setiap karyawan di organisasi tersebut harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab pribadi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Jika tidak, maka organisasi akan mengalami malapetaka yang tidak diinginkan.

Dalam konteks seperti ini, bisa disimpulkan bahwa pemecatan Ketua perusahaan adalah keputusan yang tepat sebagai bentuk teguran bagi seluruh karyawan bahwa etika bekerja merupakan sebuh hal yang harus benar-benar diperhatikan di dunia bisnis. Seluruh karyawan harus pembawa nilai-nilai organisasi demi menjaga kepercayaan para stakeholder dan melindungi citra baik perusahaan.

Perusahaan harus mampu membawa nilai-nilai yang sehat dan mengintegrasikan etika

Input (sumber gambar: monster.com/ via popmama.com)
Input (sumber gambar: monster.com/ via popmama.com)

Namun sayangnya, bukti yang ada sangat kuat. Ketua perusahaan akhirnya tak mampu lagi mengelak. Setelah mengakui perbuatan buruknya, Ketua perusahaan harus segera menyerahkan posisinya dengan status keluar dari perusahaan. Kedudukan yang selama ini dijalani oleh sang Ketua perusahaan sendiri memberikan arti penting yang besar bagi karir dan masa depannya, namun kesalahannya kali ini menjadikan keterpurukan dan kehilangan kepercayaan dalam karirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun