Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengapa Kegiatan Mengeruk Pasir di Sungai Harus Dibatasi?

3 Juli 2024   13:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:25 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi galian C. (sumber gambar: f:ist/mistar)

Kegiatan mengeruk pasir di sungai harus dibatasi karena dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar sungai. Kegiatan mengeruk pasir di sungai dapat mengganggu lingkungan air, memengaruhi kualitas air, menimbulkan hambatan aliran sungai, dan merusak ekosistem sungai. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk meminimalisir dampak negatif dari kegiatan mengeruk pasir di sungai.

Teknik penambangan pasir yang ramah lingkungan, prinsip restorasi sungai, dan langkah-langkah lainnya seperti pengelolaan pasir yang berkelanjutan dan pemantauan sungai serta-partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan merupakan beberapa solusi dalam membatasi kegiatan mengeruk pasir di sungai. Tindakan ini amatlah penting karena mampu mengurangi dampak dari kegiatan penambangan pasir yang kurang ramah lingkungan sehingga mata pencaharian dan kehidupan masyarakat di sekitar sungai tetap terjaga.

Dengan peran aktif semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis, lingkungan sungai dapat terjaga dengan baik dan kelestarian alam yang berkelanjutan dapat terwujud. Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat sangatlah penting dalam meminimalisasi dampak negatif kegiatan mengeruk pasir di sungai. Masyarakat dapat berperan aktif dengan melakukan berbagai cara, seperti membatasi penggunaan pasir, mengkampanyekan pelestarian lingkungan sungai, dan menjaga kelestarian sungai agar terjaga kelangsungannya selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun