Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengapa Orang dengan IQ Tinggi Seringkali Kurang Bahagia?

1 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:10 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kecerdasan orang ber IQ tinggi (Sumber: Shutterstock)

Orang dengan IQ tinggi seringkali digambarkan sebagai orang yang hebat dan mampu meraih banyak hal dalam hidup. Meskipun demikian, banyak dari mereka yang mengalami kesulitan untuk merasa bahagia di dalam hidup mereka. Fenomena ini menjadi masalah yang menarik perhatian banyak peneliti dan ahli psikologi.

Overthinking: Kekurangan untuk Orang-Orang dengan IQ Tinggi

Mengapa orang dengan IQ tinggi seringkali kurang bahagia? Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah overthinking. Selain overthinking, terdapat faktor lain yang memengaruhi kurangnya kebahagiaan pada orang dengan IQ tinggi yaitu adanya perasaan kesulitan untuk menularkan ide mereka pada orang lain. 

Karena orang dengan IQ tinggi seringkali mempunyai pemikiran dan ide yang maju, mereka cukup kesulitan untuk mengkomunikasikan pemikiran mereka pada orang yang kurang cerdas atau berbeda cara berpikirnya. Akibatnya, ada perasaan kesunyian dan tidak adanya literal teman dengan alasan tidak bisa saling bertukar pikiran.

Ilustrasi orang kurang bahagia (sumber: pexels.com)
Ilustrasi orang kurang bahagia (sumber: pexels.com)

Akibat adanya perasaan kesunyian, orang dengan IQ tinggi dapat menjadi cenderung mudah merasa bosan dan tidak memiliki koneksi yang kuat dengan orang lain. Hal ini membuat mereka kurang merasa dihargai efek kata lain mereka merasa tidak dihargai. Orang dengan IQ tinggi banyak menuntut stimuli dan tantangan baru dan karena kurangnya interaksi dengan orang lain, mereka cenderung cepat menjadi bosan ketika tidak dihadapkan dengan stimulus yang cukup.

Tidak hanya itu, orang dengan IQ tinggi biasanya memiliki standar yang tinggi dalam menjalani hidup mereka, sehingga mereka cenderung sulit merasa puas dan merasa terus merasa kurang. Perasaan ini menjadi semakin intens ketika mereka mampu melihat celah-celah kesalahan dalam segala aspek kehidupan mereka. 

Sehingga, meskipun mereka meraih kesuksesan dalam berbagai bidang, orang dengan IQ tinggi akan selalu merasa tak puas karena selalu menuntut kualitas dan kesempurnaan yang lebih tinggi.

Hal ini dapat menjadi halangan dalam meraih kebahagiaan dalam hidup mereka. Namun, dengan pengendalian diri dan berlatih menerima kekurangan-kekurangan dalam hidup, orang dengan IQ tinggi dapat menciptakan kebahagiaan dalam hidup mereka. 

Mereka dapat tetap mempertahankan standar yang tinggi tetapi juga menghargai pencapaian yang mereka miliki saat ini. Selain itu, dengan membuka diri, berusaha mempersiapkan diri, dan melangkah keluar dari zona nyaman dapat membuka kesempatan untuk pertumbuhan baru dan memperoleh kebahagiaan.

The Curse of Knowledge: Memiliki Wawasan yang Mendalam Namun Terjebak dalam Kesepian

Fenomena "The Curse of Knowledge" atau memiliki wawasan yang mendalam namun miskin akan interaksi sosial sosial, juga menjadi salah satu alasan orang dengan IQ tinggi sulit meraih kebahagiaan. Orang dengan IQ tinggi seringkali memiliki kemampuan memahami hal-hal yang kompleks secara mendalam. 

Namun, sayangnya kemampuan ini tidak selalu disertai dengan kemampuan untuk menjelaskannya dengan mudah kepada orang lain. Akibatnya, mereka bisa merasa kesulitan dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain, terutama orang yang memiliki tingkat IQ yang lebih rendah.

Tidak jarang orang dengan IQ tinggi merasa kesepian dan tidak bisa menemukan kelompok teman yang memiliki minat dan pemikiran yang sama dengan mereka. Ini bisa membuat mereka merasa tidak dihargai dan kurang berguna, sehingga menyebabkan rasa sedih dan kehilangan tujuan dalam hidup. 

Selain itu, kurang berkembangnya kemampuan sosial juga bisa membuat mereka enggan terjun ke dalam aktivitas sosial atau merasa bahwa mereka tidak cocok dengan lingkungan sosial tertentu.

Bagaimana cara mengatasi "The Curse of Knowledge" ini? Salah satu cara yang efektif adalah dengan memahami audiens mereka secara lebih baik, menyederhanakan cara komunikasi, dan melatih keterampilan presentasi mereka. Mereka harus belajar berbicara dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh banyak orang, demi menciptakan hubungan sosial yang kuat. Hal ini akan membantu mereka merasa dihargai dan bisa menemukan stres dalam hidup dari meningkatkan kebahagiaan mereka.

Selain itu, selalu penting untuk mengingat bahwa kebahagiaan berasal dari banyak hal yang berbeda. Orang dengan IQ tinggi bisa menemukan kebahagiaan mereka dengan mengejar hobi baru, bergabung dengan kelompok atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka, dan memperkaya hidup dengan pengalaman dan keterampilan baru. 

Dengan menciptakan lingkungan sosial yang baik, juga membuat orang dengan IQ tinggi lebih terhubung dengan dunia mereka dan dapat meraih kebahagiaan yang jauh lebih luas.

Kesulitan Berinteraksi Sosial: Tantangan Orang-Orang dengan IQ Tinggi

Kesulitan dalam berinteraksi sosial juga menjadi salah satu tantangan bagi orang dengan IQ tinggi. Orang dengan IQ tinggi cenderung memiliki preferensi yang berbeda dalam memilih teman dan lingkungan sosial. 

Mereka mungkin lebih tertarik pada topik yang lebih abstrak dan kompleks, sementara sebagian besar orang cenderung tertarik pada hal-hal yang lebih nyata dan konvensional. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk menemukan teman yang berkualitas dan memperkaya lingkungan sosial mereka.

Selain itu, orang dengan IQ tinggi cenderung sulit beradaptasi dalam situasi sosial yang berbeda. Mereka mungkin merasa tidak nyaman di tempat-tempat yang ramai dan berisik, atau mungkin tidak merasa tertarik pada kegiatan sosial yang dihadiri oleh banyak orang. 

Di sisi lain, mereka mungkin lebih cocok untuk interaksi yang lebih intim dan pribadi, seperti diskusi dalam kelompok kecil atau kegiatan yang fokus pada minat tertentu. Namun, hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk menjalin hubungan yang lebih luas dan membangun jaringan sosial yang kuat.

Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan dalam berinteraksi sosial adalah dengan mencari komunitas atau kelompok yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial. 

Mereka juga bisa memperkaya lingkungan sosialnya dengan mencari tahu tentang kegiatan dan acara yang sesuai dengan minat mereka, yang seringkali terdapat acara di tempat-tempat perkumpulan kegiatan seperti forum diskusi, festival buku, pertemuan komunitas dan lain-lain.

Secara keseluruhan, kesulitan dalam berinteraksi sosial tidak perlu menghalangi orang dengan IQ tinggi untuk mencapai kebahagiaan. Dengan memahami dan menerima perbedaan orang lain, dan mencari komunitas atau kelompok yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka, mereka dapat memperkaya hidup mereka dan meraih kebahagiaan yang sejati. 

Tidak perlu merasa kesepian atau tidak dihargai, karena setiap orang memiliki tempatnya di dunia dan hak untuk mencari kebahagiaan dan pemenuhan diri.

Emosi yang Berlebihan: Tingkat Cemas yang Tinggi dan Perlunya Upaya Pembenahan

Selain kesulitan berinteraksi sosial dan overthinking, IQ tinggi juga bisa membuat seseorang cenderung lebih emosional dan terlalu peka terhadap situasi sekitar. Orang dengan IQ tinggi memiliki kedalaman perasaan dan pemikiran yang lebih intens sehingga mereka dapat lebih merasakan tekanan yang besar dalam situasi tertentu. Hal ini menyebabkan mereka dapat mengalami stres berlebih dan masalah emosional seperti cemas atau depresi.

Namun, kepekaan ini juga bisa memengaruhi kapasitas seseorang dalam menjalani hidup mereka. Orang dengan IQ tinggi cenderung lebih terbuka dan mampu lebih memahami situasi kompleks, yang membantu mereka dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih baik. 

Hal ini juga memberi mereka kesadaran berlebih tentang dunia dan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mendorong mereka untuk melakukan perubahan positif di dunia ini dan mencapai hal yang lebih besar dalam hidup mereka.

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan tidak hanya terkait dengan kecerdasan atau tingkat IQ, tetapi juga faktor-faktor lain seperti kesehatan mental yang baik, interaksi sosial yang sehat, dan pencapaian diri yang memuaskan. 

Orang dengan IQ tinggi dapat mencapai kebahagiaan dengan menciptakan keseimbangan antara kecerdasan dan kesehatan mental yang baik, serta mencari aktivitas dan lingkungan yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka.

Dalam hal ini, sebuah pendekatan holistik terhadap hidup dapat membantu seseorang dengan IQ tinggi mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan. Ini termasuk melakukan kegiatan fisik, menjaga kesehatan mental dan emosional, berinteraksi secara sosial dengan orang lain, dan mencari arti dan tujuan yang memotivasi. Jika semua elemen ini seimbang dan diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka orang dengan IQ tinggi dapat mencapai kebahagiaan dan memperoleh pengalaman hidup yang kaya dan berarti.

Kesimpulan

Meskipun tantangan-tantangan tersebut menghampiri orang dengan IQ tinggi, mereka dapat meraih kebahagiaan dengan cara mengembangkan kemampuan mereka dan mengelola tantangan yang ada dengan baik. Perlu dipahami bahwa kebahagiaan tidak hanya bergantung pada level IQ seseorang, tetapi sejauh mana seseorang mampu memahami tantangan yang dihadapi dan menemukan cara untuk mengatasi mereka.

Dalam mencapai kebahagiaan, orang dengan IQ tinggi dapat menemukan komunitas atau kelompok yang memiliki minat dan tujuan yang sama, menjaga keseimbangan antara kecerdasan dan kesehatan mental, serta melakukan kegiatan fisik yang membuat tubuh dan pikiran tetap sehat. Selain juga, memperoleh pengalaman hidup yang kaya dan berarti, serta selalu terbuka pada kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan diri.

Terakhir, jika Anda adalah orang dengan level IQ tinggi atau Anda mengenal orang dengan IQ tinggi, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan adalah perjalanan, bukan destinasi. Tidak perlu merasa terlalu terbebani dengan level IQ tinggi, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan mereka masing-masing. Hal yang terpenting adalah membuka diri untuk tantangan dan pengalaman baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan membawa kebahagiaan yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun