Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Waspada Ransomware, Virus Pemeras Data yang Mengancam Indonesia

25 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, seperti negara lainnya, tidak kebal terhadap serangan ransomware yang dapat mengancam keamanan data para pengguna. penting juga untuk membangun sistem keamanan siber yang kuat dan terintegrasi untuk melindungi sistem dan jaringan komputer dari serangan ransomware. Indonesia saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan sistem keamanan siber, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya dana, kekurangan tenaga ahli, dan minimnya kesadaran masyarakat tentang keamanan siber.

Apa itu Ransomware?

Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya atau malware yang dapat mengenkripsi data komputer korban dan meminta tebusan agar data tersebut dapat diakses kembali. Dalam serangan ransomware, data korban akan dienkripsi (diacak) sehingga tidak dapat diakses tanpa mengungkap kunci dekripsi. Kemudian, para pelaku serangan akan meminta tebusan (biasanya dalam bentuk cryptocurrency) agar korban dapat memperoleh kembali akses ke data mereka.

Ilustrasi virus ransomware (sumber: m.kominfo.go.id)
Ilustrasi virus ransomware (sumber: m.kominfo.go.id)

Serangan ransomware seringkali bertujuan pada individu maupun organisasi yang memiliki data rahasia yang sangat penting, seperti data keuangan, data medis, atau informasi privasi lainnya. Pelaku serangan ransomware biasanya menggunakan taktik yang sangat memaksa dan menciptakan kepanikan pada target mereka, dengan memberikan waktu yang sangat singkat bagi korban untuk membayar uang tebusan. Dalam beberapa kasus, pelaku serangan ransomware bahkan tidak mengembalikan data korban meskipun tebusan sudah dibayar.

Seringkali, serangan ransomware dapat memengaruhi banyak pengguna sekaligus dan menciptakan kekacauan yang cukup besar. Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan siber dan perlindungan dari serangan ransomware.

Dalam hal ini, kesadaran pengguna internet tentang keamanan siber dan tindakan preventif yang harus diambil semakin meningkat, seperti penggunaan program keamanan yang kuat dan terpercaya, backup data secara teratur, dan pembatasan akses ke file dan folder tertentu. Di Indonesia, Pusat Keamanan Siber Nasional (PKN) telah dibentuk untuk memperkuat sistem keamanan siber nasional dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ancaman siber.

Dengan adanya serangan ransomware, data penting dan keuangan kita dapat berisiko

Para pelaku serangan ini sering menyerang perusahaan atau individu yang memiliki data yang sangat penting dan mudah untuk diancam atau ditekan. Umumnya, para pelaku serangan ransomware meminta pembayaran uang tebusan dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin, karena pembayaran menggunakan cryptocurrency sulit dipantau oleh pihak berwenang.

Serangan ransomware juga berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi perusahaan, karena terkadang pembayaran tebusan yang diminta sangat besar dan tidak terjangkau bagi perusahaan kecil maupun individu. Selain itu, serangan ransomware juga berdampak pada reputasi perusahaan dan dapat menimbulkan kehilangan kepercayaan dari pelanggan dan bisnis mitra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun