Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Mundurnya Para Pendiri Startup di Indonesia

20 Juni 2024   13:43 Diperbarui: 20 Juni 2024   13:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan harapan masing-masing pendiri startup dalam perusahaan agar mereka tidak merasa terabaikan. Menjalin komunikasi yang terbuka dan menawarkan ruang untuk wawancara pribadi secara teratur dapat membantu mengatasi perbedaan kebutuhan dan prioritas di antara pendiri startup dan membantu mempertahankan mereka dalam perusahaan.

Kesulitan dalam Mengelola Perusahaan 

Pendiri startup mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengelola perusahaan ketika sukses, karena besarnya tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola operasional bisnis yang semakin kompleks dan luas.

Keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola startup secara efektif, misalnya, dapat mencakup pengembangan strategi bisnis, manajemen keuangan, sumber daya manusia, pengembangan produk, penjualan dan pemasaran, dan masih banyak lagi. Terkadang seorang pendiri startup tidak memiliki keterampilan atau keahlian yang lengkap untuk mengelola semua aspek bisnis ini.

Untuk mengatasi kesulitan dalam mengelola perusahaan, pendiri startup dapat berusaha untuk mencari bantuan dari eksekutif yang lebih berpengalaman atau mempekerjakan karyawan atau tim yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengisi kekurangan tersebut. Keterampilan dan keahlian baru ini dapat membantu perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangan industri dan menangani persaingan yang semakin berat.

Selain itu, bimbingan dari mentor atau bergabung dengan komunitas start-up yang lebih besar dapat membantu pendiri startup dalam mengembangkan strategi pengembangan dan peningkatan bisnis. Dengan cara ini, pendiri startup dapat mengatasi kesulitan dalam mengelola perusahaan dengan dukungan dari para ahli dan kalangan mereka yang sama.

Adanya Perubahan Fokus atau Visi Bisnis 

Perubahan fokus dan visi bisnis dalam perusahaan dapat menjadi faktor lain yang mempengaruhi keputusan pendiri startup untuk mundur. Seiring pertumbuhan bisnis, perusahaan mungkin perlu mengubah arah atau fokus bisnisnya untuk tetap relevan dan bersaing di pasar. Tetapi, adakalanya pendiri startup merasa tidak sejalan dengan arah perubahan tersebut dan merasa perlu untuk mencari pengalaman baru untuk dirinya.

Pendiri startup harus terbuka terhadap perubahan fokus dan visi bisnis, tetapi juga harus mempertimbangkan apakah perubahan tersebut sesuai dengan nilai-nilai inti dan tujuan awal dari pendirian perusahaan tersebut. Apabila tidak sesuai, pendiri startup mungkin merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk mundur dari perusahaan.

Untuk mencegah adanya ketidakselarasan visi bisnis antara pendiri startup dan perusahaan, perusahaan harus memastikan bahwa visi bisnis perusahaan konsisten dengan tujuan awal pendirian perusahaan. Selain itu, komunikasi yang jelas dan terbuka antara pendiri startup dan manajemen perusahaan juga sangat diperlukan untuk membangun kesepahaman yang baik. Hal ini dapat membantu pendiri startup tetap bertahan dalam perusahaan dan memperkuat keselarasan visi bisnis yang diinginkan.
Dalam dunia startup dan investasi, keberhasilan berkembangnya sebuah perusahaan memang sangat penting. Namun, kehadiran dan keberadaan pendiri startup dalam perusahaan juga sangat esensial terutama di awal pengembangan bisnis. Kehadiran pemimpin dan pemilik perusahaan memberikan dampak dan pengaruh yang sangat besar pada arah dan strategi bisnis.

Dengan demikian, hal-hal yang berpengaruh terhadap mundurnya para pendiri startup perlu diperhatikan dan dicermati dengan baik. Perusahaan perlu melakukan upaya dalam menyeimbangkan tekanan kerja, kebutuhan dan prioritas individu, serta kemampuan mengelola perusahaan pada setiap tahap perkembangan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun