Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Raya sebagai Momentum untuk Membangun Silaturrahmi Baru

17 Juni 2024   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2024   17:29 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturrahmi hari raya (sumber: mediacenter.banjarbarukota.go.id)

Meskipun hal ini bukanlah subjek utama dari silaturrahmi, memberikan hadiah pada orang yang kita sayangi dapat menjadi bentuk apresiasi dan kasih sayang yang kita miliki. Hadiah tersebut juga dapat memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.

Ilustrasi saling bertukar hadiah (sumber: pexels.com)
Ilustrasi saling bertukar hadiah (sumber: pexels.com)

Saling bertukar hadiah adalah salah satu tradisi yang cukup populer pada saat-saat menjelang hari raya, baik itu Idul Fitri, Idul Adha, atau perayaan lainnya. Meskipun sebenarnya bukan inti dari perayaan tersebut, namun bertukar hadiah merupakan suatu bentuk apresiasi dan pertanda kasih sayang yang kita miliki terhadap orang yang kita sayangi.

Bertukar hadiah juga dapat menjadi salah satu momen yang menyenangkan bagi kita dan orang lain. Saat memberikan hadiah pada orang lain, kita dapat memilih barang yang sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan mereka. Kita dapat menunjukkan perhatian kita lebih dalam pada orang tersebut dan membuat mereka merasa penting dan dihargai.

Tidak hanya memberikan hadiah, menerima hadiah dengan tulus juga dapat membuat kedua belah pihak merasa bahagia dan senang. Hadiah yang diterima dapat menjadi pengingat akan saat-saat indah bersama orang yang memberikan hadiah. Hadiah tersebut juga dapat meningkatkan hubungan antara orang yang memberikan dan menerima hadiah.

Selain itu, juga terdapat manfaat lain dari bertukar hadiah, yaitu dapat meningkatkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Mungkin sebagian orang akan lebih memilih untuk memberikan hadiah pada yang kurang beruntung pada hari raya. Hal ini dapat menjadi bentuk kepedulian sosial kita terhadap orang yang membutuhkan.

Namun, sebaiknya dalam memberikan hadiah, kita tetap harus memperhatikan kapasitas keuangan kita dan tidak berlebihan. Bertukar hadiah seharusnya tidak membuat kita mengorbankan kondisi keuangan kita. Maka dari itu, bertukar hadiah harus dilakukan dengan bijak dan mengikuti kemampuan kita.

Dalam hal ini, bertukar hadiah pada hari raya dapat menjadi sebuah tradisi yang membawa kegembiraan dan kebersamaan bagi kita dan orang lain. Namun, kita perlu ingat bahwa hadiah bukanlah inti dari perayaan tersebut. Kita harus mengutamakan momen silaturahmi dan nilai-nilai kebaikan yang ada pada perayaan tersebut.

Bersilaturrahmi dapat menjadi ajang untuk meluaskan jaringan sosial

Bersilaturahmi pada hari raya juga dapat menjadi ajang untuk meluaskan jaringan sosial. Pada saat-saat tertentu, kita bisa bertemu dengan orang-orang baru yang sebelumnya belum pernah kita kenal atau hanya dikenal oleh orang-orang terdekat kita. Pertemuan tersebut dapat menjadi kesempatan untuk saling mengenal dan membuka pintu kesempatan baru dalam kehidupan kita.

Kita bisa menggunakan momen ini untuk menjalin pertemanan, merintis jaringan bisnis, dan menambah relasi baru dalam kehidupan sosial kita. Dari orang yang kita kenal, kita bisa mendapatkan inspirasi atau manfaat baik dari segi peribadi atau profesional. Selain itu, membuat pertemanan baru juga dapat memberikan banyak manfaat seperti mendukung dan membantu satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun