Mungkin kamu sudah merasa sangat siap menghadapi kedatangan anak kedua setelah memiliki pengalaman melahirkan anak pertama. Namun, ternyata hal itu tidak membuatmu keluar dari risiko mengalami kondisi yang disebut dengan baby blues. Ya, baby blues bisa terjadi pada siapa saja, tanpa terkecuali.
Dalam beberapa kasus, bahkan beberapa ibu mengalami baby blues pada kelahiran anak kedua atau ketiga mereka, meskipun mereka tidak mengalaminya pada kelahiran anak pertama. Lalu, apa yang harus kamu ketahui tentang baby blues pada kelahiran anak kedua?
Baby blues pada kelahiran anak kedua, meskipun tidak terjadi pada kelahiran pertama tidak harus diabaikan karena hal tersebut bisa menyebabkan depresi pasca-persalinan yang lebih serius. Gejala baby blues yang mungkin dialami, antara lain perasaan sedih atau cemas, kesulitan tidur, ketidakmampuan merasa bergembira atau menghibur diri sendiri, serta kesulitan mengambil keputusan. Meskipun sering dianggap sebagai bagian dari perubahan mencolok yang terjadi setelah kelahiran, gejala tersebut memerlukan perhatian dan penanganan yang serius.
Untuk mengatasi dan menghindari baby blues pada kelahiran anak kedua, kamu harus mengambil beberapa langkah tertentu. Diantaranya, yaitu:
Perhatikan Perubahan Mood
Perubahan mood yang signifikan dan berkelanjutan setelah melahirkan anak kedua harus selalu diperhatikan dan ditangani dengan serius. Sebagai ibu, pastikan kamu mendapatkan dukungan yang memadai dari pasangan, keluarga, dan rekan kerja. Selain itu, kamu juga bisa mencari dukungan dari grup-grup ibu, dokter atau psikolog yang menangani kesehatan mental pasca persalinan.
Jika kamu mengalami baby blues pada kelahiran anak kedua, pastikan kamu memberi tahu pasanganmu atau keluarga dekatmu. Merekalah yang akan membantumu menemukan dukungan yang tepat. Kamu juga harus tahu bahwa baby blues bukanlah suatu kegagalan. Dan jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.
Jika kamu masih merasa kesulitan setelah beberapa minggu melahirkan, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Mereka dapat membantumu menemukan cara-cara untuk mengatasi baby blues dan menjaga kesehatan mentalmu.
Hal terpentingnya adalah jangan ragu untuk meminta bantuan ketika kamu merasa kesulitan dan tetap positif. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, segala sesuatunya akan kembali normal dan kamu akan dapat menikmati pengalaman menjadi ibu dengan bahagia dan tenang.
Manfaatkan Dukungan Keluarga dan SahabatÂ
Manfaatkan dukungan keluarga dan sahabatmu dalam merawat anak-anakmu dan mengurus sehari-hari. Jangan takut untuk meminta bantuan dan berbagi pengalaman atau perasaanmu. Dukungan dari keluarga, teman, atau group-group khusus ibu bisa sangat membantumu dalam mengatasi baby blues.
Ajak keluargamu untuk membantumu menjaga anak selama kamu istirahat atau pergi sejenak ke luar rumah. Anda bisa berpartisipasi dalam group atau ikut webinar dengan ibu lain, berbagi pengalaman atau mendapatkan dukungan dari mereka.
Selain itu, bisakah kamu memanfaatkan social media kamu? Situs-situs seperti "mommy blog" atau forum khusus ibu, bisa membantumu menemukan dukungan dan informasi yang berguna untuk homi dan keluargamu.
Apapun cara yang kamu pilih untuk mencari dukungan, jangan menutup diri. Kenali batasanmu, minta bantuan jika perlu, dan jangan merasa malu pada saat mengalami baby blues. Dukungan keluarga dan sahabat merupakan hal yang penting untuk memastikan kamu merasa didukung dan tidak sendiri dalam menghadapi tantangan menjadi ibu.
Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan ProfesionalÂ
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika baby blues yang kamu alami terus berlanjut dan memburuk. Psikolog atau konselor kesehatan mental dapat membantu mengatasi perasaan cemas atau depresi pasca melahirkan.
Ada banyak jenis terapi yang bisa efektif membantu mengatasi baby blues. Beberapa terapi seperti terapi bicara (talk therapy), terapi kelompok (group therapy), atau terapi kognitif perilaku (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) dapat membantu mengatasi perasaan yang kamu alami.
Dalam terapi, kamu akan bekerja sama dengan konselor atau psikolog untuk mencari solusi untuk mengatasi perasaan cemas atau depresimu. Terapi juga bisa membantumu mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi stres dan memperbaiki mood.
Secara umum, mencari bantuan profesional bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, mencari bantuan profesional adalah tanda keberanian dan kemauan kuat untuk meraih kembali keseimbangan dan kebahagiaan. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa bahwa kamu membutuhkannya. Seperti pepatah bilang "Roma tidak dibangun pada satu hari", jadi butuh waktu untuk pulih, kita semua butuh bantuan untuk mengatasi tantangan yang ada, dan bantuan profesional atau profesional kesehatan mental adalah salah satunya.
Istirahat CukupÂ
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menghindari baby blues. Pola tidur yang tidak cukup atau kurang tidur bisa membuat moodmu tidak stabil dan lebih mudah merasa lelah atau emosi. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk mendapatkan tidur malam yang cukup dan berkualitas.
Cari waktu dan tempat yang nyaman untuk tidur. Gunakan bantal yang nyaman atau duduk dengan posisi yang memungkinkan kamu untuk merasa rileks. Jangan lupa untuk juga mengecek kesehatan tulang belakangmu dan tulang panggul disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan-mu sebelum tidur, terutama jika kamu pernah mengalami cedera atau penyakit.
Selain tidur, melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti membaca, menonton film, atau melakukan pembicaraan ringan dengan teman juga bisa membantu supaya kamu merasa lebih istirahat dan meredakan tekanan. Waktu bersantai ini bisa mengurangi stres dan cemas serta membantu dalam mengatasi baby blues.
Ingat, istirahat cukup bisa membantu kamu menghadapi tantangan menjadi ibu dengan lebih baik serta memperbaiki kesehatan mental dan fisikmu. Jangan lupa untuk menempatkan kesehatan mental dan fisikmu sebagai prioritas di saat mengalami baby blues, yang ingin kamu tekankan pada dirimu sendiri bahwa kamu terutama memperhatikannya dengan istirahat yang cukup setiap hari. Tutup telingamu dan perlahan-lahan perlahan-lahan beristirahatlah.
Dalam Kesimpulannya, kelahiran anak kedua bisa menjadi pengalaman yang penuh dengan kebahagiaan, namun juga bisa sangat menantang, terutama ketika kamu mengalami baby blues. Dalam beberapa kasus, baby blues bisa terjadi pada kelahiran anak kedua, bahkan jika kamu tidak mengalami baby blues pada kelahiran anak pertama.
Untuk mengatasi dan menghindari baby blues pada kelahiran anak kedua, kamu harus mengambil beberapa tindakan tertentu seperti memperhatikan perubahan mood dengan serius, memanfaatkan dukungan dari keluarga dan sahabat, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, dan selalu istirahat cukup. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam menghadapi baby blues.
Sebagai ibu, kamu memiliki banyak sumber dukungan, termasuk dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental. Dengan memahami fakta-fakta terkait baby blues pada kelahiran anak kedua, kamu dapat mempersiapkan diri dengan merencanakan strategi untuk mengatasi perubahan mood dan tantangan yang mungkin kamu hadapi serta menjalani masa-masa setelah kelahiran anak kedua lebih tenang dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H