Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

ART: Solusi Transportasi Baru yang Dicanangkan oleh Pemerintah Daerah, Benarkah?

8 Juni 2024   00:17 Diperbarui: 8 Juni 2024   05:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com/ eessoo-5098043

Belum lama ini, pemerintah daerah di Indonesia sedang menjalankan langkah yang cukup menjanjikan dengan merancang satu solusi transportasi baru. Langkah mendorong pembangunan Autonomous-rail rapid transit (ART) atau transportasi publik massal berbasis rel tanpa masinis ini sedang gencar dilakukan. 

ART menjadi terobosan terbaru dalam mendukung mobilitas publik dengan berbagai keunggulannya yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan pemenuhan transportasi di daerah-daerah.

Namun, benarkah ART menjadi solusi transportasi baru yang dijanjikan oleh pemerintah daerah? Mari kita telusuri bersama!

Hadir Sebagai Transportasi Publik Jenis Baru

sumber gambar: pexels.com/ ryutaro-5746207
sumber gambar: pexels.com/ ryutaro-5746207

ART menawarkan efisiensi dan kecepatan dalam pergerakan. Tidak dipungkiri, sebuah sistem transportasi massal yang handal sangatlah diperlukan, mengingat kota-kota besar di Indonesia sedang mengalami urbanisasi yang tinggi. ART hadir sebagai solusi melalui media rel dan sepenuhnya dikelola secara elektronik. Unit gerbong selalu dalam keadaan on time dan terprogram bergerak otomatis tanpa masinis manusia.

Dengan sistem yang dikelola secara elektronik, ART menawarkan kemudahan dalam bertransaksi. Para penumpang hanya perlu mengakses biaya parkir, membeli tiket melalui aplikasi ART atau mesin tiket secara digital, sehingga pengalaman transportasi masyarakat menjadi lebih efisien. Tidak hanya itu, di dalam gerbong ART terdapat fasilitas gratis Wi-Fi dan sinyal seluler yang stabil, sehingga para penumpang dapat melakukan pekerjaannya di sana selama perjalanan.

Selain efisiensi dalam waktu dan biaya, ART juga ramah lingkungan karena menggunakan teknologi ramah lingkungan. ART mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya, sehingga mengurangi emisi gas buang dan polusi udara yang merusak kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan begitu, ART berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologis lingkungan.

Jika ART benar-benar dilaksanakan di seluruh Indonesia, maka transportasi publik menjadi lebih terpercaya. Namun, dalam penerapannya, ART membutuhkan ketersediaan anggaran besar dan pengadaan infrastruktur seperti pembuatan jalur dan stasiun baru. Selain itu, masih diperlukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai keunggulan dan manfaat penggunaan ART sebagai sarana transportasi publik yang murah dan efisien.

Dalam rangka membantu membiayai pengadaan ART, pemerintah daerah perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat untuk menyiapkan skema pembiayaan yang tepat, yang dapat memberikan kepastian dan insentif bagi investor, serta membuat anggaran pembangunan transportasi menjadi lebih tersedia dan terjangkau.

Dalam hal ini, ART adalah solusi terobosan transportasi publik baru yang menjanjikan kemudahan, keamanan, dan efisiensi waktu dalam pergerakannya. Namun, ART masih memerlukan dukungan dari pemerintah, mahasiswa, masyarakat, dan investor untuk memastikan kelangsungan proyek ini dan menjadikannya sebagai solusi transportasi yang handal serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Memberikan Kemudahan Bagi Masyarakat

sumber gambar: pexels.com/ uriel-mont-6280661
sumber gambar: pexels.com/ uriel-mont-6280661

Teknologi cerdas dan future-proof pada ART memungkinkannya untuk merespons kinerja dan perkembangan secara real-time. Salah satu contohnya adalah pengaturan kecepatan ART yang tergantung dari arus lalu lintas di jalur rel yang dilalui. Hal ini memungkinkan pengaturan kecepatan ART agar dinamis dan dapat menghindari kemacetan. Selain itu, para penumpang juga akan langsung mendapatkan informasi real-time terkait jadwal, rute, dan perkiraan biaya melalui aplikasi ART, sehingga memudahkan mereka dalam merencanakan perjalanannya.

Selain itu, ART dirancang sebagai kendaraan lintas yang mampu melewati berbagai medan. ART dapat beroperasi dalam cuaca buruk seperti hujan atau banjir, karena tidak terdapat masinis manusia di dalam gerbongnya. 

ART menggunakan teknologi canggih seperti radar dan kamera dengan algoritma yang cerdas untuk menggerakkan gerbongnya sesuai dengan jalur rel yang telah ditentukan. Dengan teknologi yang memadai, ART menjanjikan keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang.

Namun, ART masih memiliki sejumlah kendala dan tantangan yang perlu dipecahkan. Salah satu kendala tersebut adalah masalah keamanan siber. Dalam hal ini, ART perlu dilindungi dari serangan siber seperti hacking yang dapat mengganggu jalannya operasional ART. Selain itu, upaya edukasi dan sosialisasi tentang penggunaan ART juga masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik ini.

Dengan banyaknya keunggulan dan manfaat yang ditawarkan oleh ART, tentu akan menjadi nilai tambah bagi pengembangan transportasi publik di Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong pembangunan transportasi publik untuk mempercepat perekonomian Indonesia. 

Di era transformasi digital seperti sekarang, solusi transportasi publik seperti ART menjadi salah satu alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan mobilitas yang mudah, efisien, dan ramah lingkungan.

Kendala Lain Adalah Faktor Manusia

sumber gambar: pixels.com/ fiqoardisnsyah-8933648
sumber gambar: pixels.com/ fiqoardisnsyah-8933648

Masih banyak masyarakat yang cenderung menggunakan kendaraan pribadi karena merasa lebih nyaman dan lebih cepat sampai ke tujuan. Hal tersebut menjadi kendala utama dalam pengoptimalan penggunaan ART. Oleh karena itu, perlu ada sosialisasi dan edukasi yang intens untuk memperkenalkan keunggulan dan manfaat penggunaan ART kepada masyarakat.

Salah satu upaya untuk mendukung sosialisasi dan edukasi tersebut adalah dengan menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan ART. 

Misalnya, pekan raya transportasi publik ART yang memperkenalkan keunggulan ART secara detail pada masyarakat, atau pemberian insentif seperti diskon tarif kepada mereka yang menggunakan ART. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan minat masyarakat terhadap penggunaan ART dapat meningkat, dan secara bertahap dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di waktu yang sama.

Selain itu, ada pula beberapa tantangan regulasi yang perlu dipersiapkan, di mana pemerintah daerah perlu membuat dan memastikan regulasi berbasis kota yang sesuai dengan karakteristik masing-masing kota. Itu dibutuhkan sebagai payung hukum yang mengatur soal aspek lingkup penggunaan ART dan menjaga keamanan serta kelancaran operasional ART.

Dalam melaksanakan pengaturan tersebut, pemerintah daerah harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kesiapan finansial, doa dan respon masyarakat serta dokumentasi hukum yang relevan sebelum penggunaan ART dapat dilaksanakan. 

Selain itu, pelaksanaan penggunaan ART juga perlu memperhatikan adanya pertentangan atau konflik antara pengusaha angkutan dan pihak-pihak yang diuntungkan oleh kenaikan jumlah pengguna TRAN. Konflik-konflik tersebut perlu diatasi dengan tindakan preventif dan persiapan praktis.

Dengan pemahaman yang lebih jelas tentang tantangan dan keunggulan ART, diharapkan dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap transportasi publik yang ramah lingkungan ini. Dalam jangka panjang, penggunaan kendaraan pribadi dapat dikurangi sementara transportasi publik bisa terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini merupakan upaya bagi kita semua untuk menjaga kualitas lingkungan dan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.

Kesimpulan

Dalam pengembangan transportasi publik, penggunaan ART menjadi salah satu terobosan baru yang dijanjikan oleh pemerintah daerah. ART menawarkan solusi terbaik untuk mengatasi masalah mobilitas publik di daerah. ART memiliki berbagai keunggulan dan manfaat bagi masyarakat, baik dalam hal efisiensi waktu dan biaya, kenyamanan dan keamanan, maupun dampak positif pada lingkungan. 

Dengan adanya ART, diharapkan jumlah kendaraan pribadi di jalan raya dapat dikurangi sehingga mengurangi emisi gas buang dan polusi udara yang merusak kesehatan lingkungan.

Meskipun demikian, ART masih memiliki tantangan dan kendala yang tidak mudah diatasi, seperti masalah finansial, infrastruktur, dan edukasi masyarakat. Pemerintah daerah perlu mempertimbangkan kembali mengenai pengadaan, biaya dan peningkatan infrastruktur yang akan menjadi pendukung kelangsungan sistem transportasi ini. Selain itu, edukasi dan sosialisasi terkait penggunaan ART juga sangat penting untuk meningkatkan minat dan pemahaman masyarakat tentang keunggulan dan manfaat penggunaan transportasi publik ini.

Benarkah ART menjadi solusi transportasi baru yang dijanjikan oleh pemerintah daerah? Waktu yang akan memastikannya. Kendati demikian diharapkan bahwa dengan kemajuan teknologi dan dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, dan investor, ART dapat terus dikembangkan sebagai salah satu alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang murah, efisien, dan ramah lingkungan. Semoga solusi transportasi yang dihadirkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat di daerah-daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun