2. Menerapkan sistem student loan memerlukan biaya yang tinggi, baik dari segi pengembangan infrastruktur maupun ketersediaan sumber daya manusia dalam jangka waktu lama. Selain itu, adopsi sistem yang kurang matang dan tidak terkelola baik dapat menciptakan permasalahan bagi pemerintah dan lembaga kompeten yang bersangkutan.
3. Sistem student loan juga memiliki potensi untuk mengapresiasi lembaga pendidikan yang memang mayoritas daripada memberikan pendanaan yang tepat bagi mahasiswa yang berpotensi. Hal ini dapat membahayakan keberhasilan sistem dan mendukung lembaga pendidikan yang lebih berpengalaman dan terkenal, namun mengalami masalah dalam pendanaan dan berkembang.
Ketika membahas apakah Indonesia perlu mengadopsi sistem student loan, penting untuk melihat kedua sisi perspektif yang ada. Sebagai alternatif bagi mahasiswa yang kesulitan untuk memperoleh pendidikan berkualitas, student loan dapat menawarkan solusi yang efektif dan berhasil. Namun, dapat juga menghasilkan beban hutang dan biaya yang tidak terkendali, serta dampak jangka panjang yang besar bagi pemerintah. Oleh karena itu, adopsi sistem student loan harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya setelah mempertimbangkan semua faktor yang terkait dan potensi resiko yang telah diidentifikasi.
KESIMPULANÂ
Menerapkan sistem student loan di Indonesia tidaklah mudah. Memiliki pro dan kontra yang harus diperhatikan. Namun, sesuai dengan pengalaman dari negara-negara lain, student loan dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan biaya pendidikan. Seluruh kebijakan harus diperhatikan secara cermat dan persetujuan dari semua pihak menjadi penting guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H