Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Peran Money Politics dalam Menentukan Kemenangan Kandidat Pilkada 2024

17 Mei 2024   02:45 Diperbarui: 17 Mei 2024   02:45 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Money Politics, sumber gambar: Bawaslu Kota Cimahi

Untuk dapat mengurangi pengaruh Money Politics dalam Pilkada 2024, kita juga perlu mengubah cara pandang masyarakat terhadap politik dan demokrasi. Kita perlu mengembangkan pemikiran bahwa pemimpin yang berkualitas dan mampu memajukan daerah bukanlah mereka yang terpilih dengan uang yang banyak, namun mereka yang memiliki integritas dan kesetiaan untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan dengan baik.

Adanya Money Politics juga memperkeruh persaingan dalam Pilkada, dan mengurangi kualitas dari perdebatan politik. Selain itu, calon yang tidak mempunyai dana yang cukup seringkali berada dalam posisi yang lemah dan sulit untuk bersaing. Hal ini sangat merugikan kualitas demokrasi, sebab hanya calon yang termasuk dalam lingkaran elit yang memiliki kesempatan untuk memenangkan pemilihan.

Demikianlah, dalam menjalankan Pilkada 2024, selain aspek keuangan, juga diperlukan dukungan dari segi moral dan sosial dari masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam demokrasi. Dengan kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya integritas dan kualitas pemimpin, maka kita dapat membantu menciptakan Pilkada yang lebih berintegritas dan transparan.

Dalam konteks ini, peran media perlu diperkuat sebagai penjaga kebenaran informasi dan pengawas dalam meliput dan memberitakan berbagai proses dan pelaksanaan Pilkada 2024. Sebagai warga negara Indonesia, kita juga perlu aktif dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada dan melaporkan apabila terjadi Money Politics atau kecurangan pada pelaksanaan Pilkada.

Dalam kesimpulannya, Money politics memang seringkali menjadi faktor utama dalam menentukan hasil Pilkada di Indonesia. Namun, praktik ini merusak demokrasi dan seharusnya diberantas. Pemerintah dan masyarakat harus memperketat kontrol dan mengembangkan kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya integritas dan kualitas pemimpin. Dengan demikian, kita dapat menciptakan Pilkada yang lebih transparan dan berkualitas untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun