Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bersyukur dan Menerima Keberkahan Rezeki

10 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 10 Mei 2024   13:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersyukur, sumber gambar : pexels.com/thirdman-7956903

Setiap orang pasti ingin memiliki kehidupan yang cukup sejahtera dengan rejeki yang berlimpah. Namun terkadang, kita tidak menyadari bahwa rejeki yang kita miliki sebenarnya sudah cukup dan melimpah. Akibatnya kita sering merasa tidak puas dan meratapi kekurangan yang ada, padahal rejeki sebenarnya sudah diberikan oleh Yang Maha Kuasa.

Belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki adalah kunci untuk meraih kebahagiaan yang sejati. Dalam Islam, Allah SWT berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7 .

Dalam belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki, ada beberapa hal yang perlu dipahami:

1. Menjaga niat yang ikhlas: Ketika kita memperoleh rejeki, penting untuk menjaga niat kita agar tidak terbuai oleh harta benda dunia. Kita harus selalu ingat bahwa keberkahan rezeki yang kita dapatkan bukanlah semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan umat.

2. Meningkatkan rasa syukur: Kita harus memperhatikan dan menghargai semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, termasuk rejeki. Meskipun kelihatannya sepele, tetapi kita harus belajar bersyukur atas nikmat kecil sekalipun.

3. Menerima dengan lapang dada: Terkadang rejeki yang kita terima tidak sesuai dengan harapan kita, seperti gaji yang rendah sehingga sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun kita harus terus mempelajari setiap peluang dan usaha, dan bersabar untuk menerima rejeki dengan lapang dada.

4. Berikan sedekah: Memberikan sedekah adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk meningkatkan keberkahan dan kebahagiaan hidup. Sedekah bukan sekadar tindakan memberi, tetapi juga merupakan tindakan sosial untuk membantu sesama.

Dalam belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki, kita harus selalu mengembangkan rasa syukur dan terus berusaha untuk memperbaiki diri kita. Kita perlu memahami bahwa rejeki yang kita terima sudah dikaruniakan oleh Allah SWT, dan kita hanya perlu bersyukur dan memanfaatkan rejeki tersebut dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan keberkahan dan kebahagiaan hidup Anda.

Bersyukur dan menerima keberkahan rezeki juga melibatkan kepercayaan pada kehendak Allah SWT. Sebagai manusia, kita seringkali berusaha untuk mengendalikan takdir kita sendiri, namun pada akhirnya hanya Allah SWT yang menentukan segalanya. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk menerima rejeki yang diberikan oleh Allah SWT dengan hati yang bersyukur dan lapang dada.

Tentunya, belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki tidaklah mudah, karena perlu adanya kesabaran dan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan sikap tersebut. Namun, jika kita berhasil mempraktikkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan merasakan manfaatnya secara langsung.

Menerima keberkahan dan bersyukur atas rezeki juga membantu kita menjauhkan diri dari keserakahan dan sikap boros yang tidak produktif. Sesungguhnya, harta benda tidaklah memberikan kebahagiaan yang sejati, tetapi rasa syukur atas apa yang telah kita perolehlah yang mengikatkan hati kita pada kebahagiaan yang sejati.

Dalam Islam, Allah SWT memberikan berbagai motivasi dan ancaman atas sikap kita sebagai hamba-Nya dalam bersyukur dan menerima keberkahan rezeki. Dalam quran dinyatakan bahwa jika kita berbuat baik maka Allah akan terus memberi keberkahan pada kita. Namun, jika kita mengabaikan nikmat Allah dan melampaui batas dengan mementingkan diri sendiri atau merugikan orang lain, maka rezeki kita tidak akan terberkahi dan bahkan bisa jadi akan terhalang.

Seperti halnya hukum sebab-akibat lainnya, sikap bersyukur dan menerima keberkahan rezeki yang kita miliki bisa menjadi pemicu kebahagiaan dan kesuksesan hidup, atau malah memicu kesengsaraan dan penderitaan. Oleh karena itu, belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki seharusnya menjadi fokus utama dalam hidup kita untuk mencapai kebahagiaan dan berkembang/rezeki yang berlipah.

Membiasakan diri dalam bersyukur dan menerima keberkahan rezeki seharusnya menjadi bagian dari pola pikir dan sikap hidup kita sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan refleksi pada diri sendiri dan memperhatikan nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Selain itu, sikap bersyukur juga bisa dilakukan dengan membantu sesama, seperti memberikan sedekah dan menjadi relawan pada organisasi sosial yang membantu masyarakat yang kurang mampu. Melakukan perbuatan baik dan memberikan bantuan kepada orang lain bukan hanya akan membantu orang tersebut tetapi juga bisa memberikan rasa bahagia dan kepuasan hati bagi kita sendiri.

Terakhir, kita semua harus memahami bahwa rejeki yang kita miliki berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu menerima rejeki dengan hati yang bersyukur dan lapang dada, dan menggunakannya sebaik mungkin untuk menghimpun keberkahan dalam hidup dan kehidupan kita.

Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan liku dan tantangan, kita mungkin tidak akan selalu meraih apa yang kita inginkan. Namun, dengan belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki, kita bisa menemukan kebahagiaan yang sejati dan merasa puas dengan apa yang kita miliki. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dalam mengembangkan sikap bersyukur dan menerima keberkahan rezeki sebagai bagian dari hidup kita sehari-hari.

Kesimpulannya, keberkahan dan rejeki yang kita terima dapat terus bertambah jika kita belajar untuk bersyukur dan menerima dengan lapang dada. Hal ini disebabkan karena sikap positif dan penuh syukur yang kita miliki akan membuka jalan dan kesempatan bagi kita untuk mendapatkan lebih banyak keberuntungan dalam hidup.

Maka, mari kita belajar untuk bersyukur dan menerima keberkahan rejeki dengan cara yang baik dan cocok dengan keyakinan kita. Dengan begitu, kita akan merasakan manfaat baik secara fisik maupun mental, dan hidup menjadi lebih sejahtera serta damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun