Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bersyukur dan Menerima Keberkahan Rezeki

10 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 10 Mei 2024   13:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menerima keberkahan dan bersyukur atas rezeki juga membantu kita menjauhkan diri dari keserakahan dan sikap boros yang tidak produktif. Sesungguhnya, harta benda tidaklah memberikan kebahagiaan yang sejati, tetapi rasa syukur atas apa yang telah kita perolehlah yang mengikatkan hati kita pada kebahagiaan yang sejati.

Dalam Islam, Allah SWT memberikan berbagai motivasi dan ancaman atas sikap kita sebagai hamba-Nya dalam bersyukur dan menerima keberkahan rezeki. Dalam quran dinyatakan bahwa jika kita berbuat baik maka Allah akan terus memberi keberkahan pada kita. Namun, jika kita mengabaikan nikmat Allah dan melampaui batas dengan mementingkan diri sendiri atau merugikan orang lain, maka rezeki kita tidak akan terberkahi dan bahkan bisa jadi akan terhalang.

Seperti halnya hukum sebab-akibat lainnya, sikap bersyukur dan menerima keberkahan rezeki yang kita miliki bisa menjadi pemicu kebahagiaan dan kesuksesan hidup, atau malah memicu kesengsaraan dan penderitaan. Oleh karena itu, belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki seharusnya menjadi fokus utama dalam hidup kita untuk mencapai kebahagiaan dan berkembang/rezeki yang berlipah.

Membiasakan diri dalam bersyukur dan menerima keberkahan rezeki seharusnya menjadi bagian dari pola pikir dan sikap hidup kita sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan refleksi pada diri sendiri dan memperhatikan nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Selain itu, sikap bersyukur juga bisa dilakukan dengan membantu sesama, seperti memberikan sedekah dan menjadi relawan pada organisasi sosial yang membantu masyarakat yang kurang mampu. Melakukan perbuatan baik dan memberikan bantuan kepada orang lain bukan hanya akan membantu orang tersebut tetapi juga bisa memberikan rasa bahagia dan kepuasan hati bagi kita sendiri.

Terakhir, kita semua harus memahami bahwa rejeki yang kita miliki berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu menerima rejeki dengan hati yang bersyukur dan lapang dada, dan menggunakannya sebaik mungkin untuk menghimpun keberkahan dalam hidup dan kehidupan kita.

Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan liku dan tantangan, kita mungkin tidak akan selalu meraih apa yang kita inginkan. Namun, dengan belajar bersyukur dan menerima keberkahan rezeki, kita bisa menemukan kebahagiaan yang sejati dan merasa puas dengan apa yang kita miliki. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dalam mengembangkan sikap bersyukur dan menerima keberkahan rezeki sebagai bagian dari hidup kita sehari-hari.

Kesimpulannya, keberkahan dan rejeki yang kita terima dapat terus bertambah jika kita belajar untuk bersyukur dan menerima dengan lapang dada. Hal ini disebabkan karena sikap positif dan penuh syukur yang kita miliki akan membuka jalan dan kesempatan bagi kita untuk mendapatkan lebih banyak keberuntungan dalam hidup.

Maka, mari kita belajar untuk bersyukur dan menerima keberkahan rejeki dengan cara yang baik dan cocok dengan keyakinan kita. Dengan begitu, kita akan merasakan manfaat baik secara fisik maupun mental, dan hidup menjadi lebih sejahtera serta damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun