Senja datang melupakan siang Terlihat gemintang indah bergaung Tak disadari siang melenggang Menyisakan senja penuh harapan
Di saat padatnya kota bising Mata tak pernah angkat melihat Lupa hiruk pikuk alam nyata Cuma sibuk dengan hal pribadi
Bunga-bunga pun layu terkulai Kumbang-kumbang hinggap amat sunyi Rintik hujan pun tak kutunggu Lupa beningnya air yang mudah teriris
Terlupa akan buah hati yang menunggu Pagi hingga siang di depan sekolah Senyum kebahagiaan merasa begitu luput Utamakan ego menutupi hal yang sebenarnya
Kembali saat itu masih bisa Sebelum terlampau malam untuk berharap Leburkan siang yang pernah terlupa Menjadi cahaya dalam suatu kebahagiaan.
Mari kita kembali pada siang yang terlupa Teringat betapa indah cahaya mentari Yang memancar cerah menyinari dunia Ditatap dan dinikmati sebelum lenyap dari pandangan
Kini siang yang terlupa telah diingatkan Bahwa dunia begitu luas dan indah Pandangan harus mengikuti alam nyata Agar terlupa tak terulang lagi
Kita masih punya waktu dalam sehari Untuk merenungi betapa berharganya kehidupan Berhenti sejenak dari keramaian dunia Menyaksikan siang dengan penuh penghargaan
Harga siang tak setaranya dengan harta Namun berbuah kebahagiaan yang tiada tara Maka mari hargai siang yang terlupa Dalam kecintaan akan cahaya mentari.
Terpesona oleh rona-warna siang Yang menawan dan cepat berlalu Aug memperhatikan setiap momen Yang membuka jendela dunia yang kaya