Kedamaian malam merasuk ke dalam hati, Menenangkan jiwa yang hiruk-pikuk badai, Semua hingar-bingar dunia terasa redup, Dalam keremangan malam, kini tiba saat untuk berduap.
Di sisi senyap yang sunyi, Terlukis indahnya bulan purnama yang gemerlapan, Memberikan sinar untuk orang-orang penuh duka, Menuntun langkah ke arah rahmat yang abadi.
Awan pun menari dalam ombak kegelapan, Melambai-lambai meski tiada angin yang berhembus, Terlihat seperti jiwa yang bebas dari belenggu, Sudah tak terikat hadirnya ego.
Malam menyajikan kenyamanan untuk semua, Dalam kesederhanaannya ia memberikan makna yang sejati, Mentari pun tidur dalam damai yang bahagia, Lalu merayakan kehadiran cahaya yang abadi.
Maka, sambutlah kedatangan malam dengan hati terbuka lebar, Nikmati keindahan yang jauh dari kerumitan dunia, Biarlah kedamaian malam dan kenyamanan jiwa memangku kita, Hingga jasad beristirahat, dan jiwa merasa damai.
Di malam yang sunyi dan tenang, Ku rasakan kedamaian dalam hati, Berteduh di bawah bintang berseri, Menatap keindahan yang tak terkira.
Angin yang lembut bertiup sepoi-sepoi, Membawa rasa damai dalam hatiku, Terasa kesejukan dan kenyamanan, Menerangi jalan dengan cahaya hati.
Dalam keheningan yang penuh makna, Berharap dapat meraih ketenangan jiwa, Merasa nyaman dan tenang dalam langkahnya, Pandangan mata terpusat pada beningnya cahaya.
Kini rasa tenang terpancar dalam jiwaku, Malam yang sanjung dalam kedamaian, Mengukuhkan hatiku dari dalam, Dalam jarak yang terasa jauh dan dalam.
Semoga malam ini terus menemani, Mendoakanmu dalam ketenangan jiwa, Dalam cinta dan damai yang abadi, Dan rasa kasih terhadap semua yang ada.