Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Merajut Kerinduan

7 Mei 2024   18:47 Diperbarui: 7 Mei 2024   18:51 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja datang perlahan Menetapkan kerinduan hatiku Rona hangatnya mengalir Menyentuh jiwaku yang lelah

Langit biru berganti terang Matahari terbenam di ufuk barat Bagaikan lukisan indah Yang terekam di hati yang rindu

Menyusuri pesisir pantai Saat senja melabuhkan kapalnya Aku merindukanmu, jiwa sepi Terus berharap kau kembali

Baca juga: Senja yang Terlupa

Senja yang merajut kerinduan Selalu mengajakku untuk sejenak bersantai Menyendiri dan bermonolog dalam dada Merasa adanya kemanisan yang membekas dalam hati

Di balik senja yang merajut kerinduan Ada harapan menanti di masa depan Suatu janji suci yang ingin terlaksana Ditunaikan dengan penuh rasa cinta

Senja yang merajut kerinduan Menyisakan rasa yang saling mengikat Takkan segan untuk terus memeluk Walau raga dan jarak memisahkan

Dan saat senja pun pergi Kerinduan masih tersisa dalam getir hati Namun ada harapan, suatu kepastian Yang membawa kebahagiaan yang abadi

Baca juga: Senja yang Meredup

Dalam senja yang merajut kerinduan Ada memori yang abadi terukir penuh kasih sayang Setiap langkah, setiap detik yang terlewati bersama Melekat kuat di benak dan hati yang penuh dengan rindu

Meski waktu berlalu, kenangan itu tetap abadi Senja yang merajut kerinduan itu akan selalu ada Memupuk rasa syukur atas semua yang terjadi Menanti kebahagiaan yang dijanjikan di masa depan

Dan saat senja datang kembali Membiarkan kerinduan luruskan segala yang bengkok Dalam dimana nadiku masih bertahan Maka bagiku, senja itu selalu arti terindah dalam hidupku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun