Hembusan sepi menari di malam sunyi Heningnya kegelapan menyelimuti ruang Sepi tak terelakkan tuk hadir di hati Merayap dimana-mana, tak ada yang dapat dihindari
Suara angin yang bersahutan seakan diam Menggoyahkan dedaunan, merangkak pelan Heningnya menggema, pada setiap sentakannya Membuat lirih hati menjadi tak menentu
Tidakkah kau dengar di malam yang kelam ini? Hembusan sepi yang tak terelakkan, menghamba pada waktu Terekam jelas dalam heningnya malam Menjadi tulang punggung bagi kisah hidup
Namun itulah adanya, hembusan sepi di tengah malam Membuat kita merenung, ragu pada kehidupan Dalam gelapnya malam, kita belajar mengenal diri Menjadi pribadi yang kuat, menerima semua kelemahan
Hembusan sepi di malam sunyi Merupakan bisikan dari kehidupan Kita harus menerimanya, tidak menutupi Dan belajar selalu bangkit menghadapinya Â
Bukanlah sesuatu yang memilukan Melainkan hadirnya kebenaran Biarlah sepi menjadi teman Kita bisa mencari kehangatan di dalamnya
Kita terbiasa dengan keramaian Lupa untuk merenung dan mencari kebenaran Hembusan sepi di tengah malam Adalah waktu terbaik untuk merenungkan semua
Mendengar bisikan diri kita sendiri Dan selayaknya kita sanjung keindahannya Biarlah sepi membawa kita pada kebenaran Menerangi jalan hidup kita ke depannya
Hembusan sepi di tengah malam sunyi Tak boleh disia-siakan begitu saja Dengan terus merenung, memahami setiap isinya Kita akan temukan arti dari kehidupan yang sebenarnya.
Hening malam bidadari datang menyapa Dengan irama lagu yang indah mengalun Sepiring pesona tiada tergantikan Memikat jiwa yang tengah dirundung sepi
Dan bila kupandang dengan jeli Hembusan sepi bukan menyampaikan sifat malu Terdapat kehangatan di tengah kebisuan Memeluk hati yang sendiri dengan kedamaian
Tak perlu bimbang atau berpura-pura kuat Biarlah sepi menjadi guru bagi kita Mendidik untuk menjadi pribadi yang teguh Menerangi jalan ke depan dengan damai sejahtera
O, hembusan sepi di tengah malam Kau memberikan kita arti baru Membantu kita memahami bahwa diri kita ini lemah Tapi dengan izin-Mu, kita akan menjadi kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H