Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tengah Hening Malam

24 April 2024   01:03 Diperbarui: 24 April 2024   01:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hening malam yang sunyi
Bintang-bintang bersinar terang
Menyinari jalanan jauh kian
Menyapu segala gelap dan angan

Terlalu hening tanpa bayangan
Terperangkap dalam waktu yang tak bernama
Kala suara kentut berpadu    dengan serak
Menjadi teman sepi malam ini

Lupa pun kian merajai hati
Terlena dalam kenangan yang pergi
Sepi ini menyayat rasa sendu
Yang rindu pada kehangatan jiwa

Namun semoga terbit mentari pagi
Hapuskan semua duka lara
Terlalu hening tanpa basa-basi
Kita berpuisi dalam matahari terang.

Dan entah nanti kapan tiba
Kita bertemu lagi di malam yang sama
Menikmati hening dan kentut yang sama
Namun dengan rindu yang jauh berbeda

Di tengah hening malam yang sunyi
Kita bermimpi tentang esok yang berbeda
Kita menatap langit yang tenang
Menyongsong hari yang akan berganti

Terima kasih hening yang membisu
Membawa kedamaian di dalam jiwa
Terlalu hening tanpa kata-kata
Namun terlalu indah untuk dibiarkan

Di tengah hening malam yang sunyi
Kita belajar tentang arti sabar
Menutup mata, menenangkan hati
Menghadapi semua takdir yang ada.

Teruslah berjalan di dalam hari
Dalam langkah yang pasti dan mantap
Jangan biarkan hening malam membuyarkan mimpi
Jangan biarkan duka lama menghalangi langkah

Di tengah hening malam yang sunyi
Kita bersimpuh pada Sang Pencipta
Memohon rahmat dan petunjuk-Nya
Agar selalu dalam lindungan-Nya

Terlalu hening malam yang terulang
Namun kita pun tahu betapa indahnya
Terima kasih hening yang membisu
Karna kita jadi belajar tentang arti hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun