Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepi Pagi

15 April 2024   20:36 Diperbarui: 15 April 2024   20:40 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepi pagi datang menyapa Dengan sunyi yang membisu Hanya angin yang perlahan berbisik Dan denyut jiwa yang lenyap di dalam diri

Langit memberi cahaya redup Mengobati rasa tak pasti Seperti hati yang sunyi dan sendiri Hanya berharap akan bersua kembali

Berkeliaran di antara ingatan Melintas di setiap sudut hati Lalu pergi begitu saja, meninggalkan penyesalan Tetapi tahu masih ada esok yang cerah

Maka biarkanlah sepimu terbang Dan bersenandunglah dengan sepi pagi yang indah Karena di sana terdapat keheningan yang damai Dan kesempatan tuk hidup sangatlah luas

Hiduplah untuk hari esok Dan rindukan perjumpaan yang akan datang Hingga segala sepi pagi lenyap Dan kembalilah sinar mentari yang berseri

Hening pagi yang perlahan sirna Dan langit mulai cerah dengan sinar mentari yang timbul Kini terbitlah semakin jelas oleh matahari yang memanggil Janganlah terlalu lama terpuruk di dalam bayang-bayang kelam

Dengarkan semangat yang terus menderu Dan biarkan ia bergema dengan sepi pagi Mengalun seiring dengan irama langit Menuju kepada hari yang tak terbatas

Hari ini mungkin terasa berat Namun janji esok menawarkan lebih banyak harapan Dan bersama dengan setiap pagi yang terang Kelemahan kita akan segera berlalu

Biarlah hari berganti dan lingkaran kembali berputar Karena dengan semua ragu yang kita alami dan lalui Percayalah bahwa di sepimu juga tertanam kekuatan yang besar Yang akan membawa terang di dalam setiap kenyataan dan harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun