Mohon tunggu...
muhammaddaffaalfitrah
muhammaddaffaalfitrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Brawijaya

Saya adalah Mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Brawijaya yang ingin meningkatkan kemampuan menulis melalui kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengurai Kompleksitas Penaggulangan HIV/AIDS di Kota Malang, Perspektif Sosiologi Kesehatan

7 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Meski pemerintah telah melakukan berbagai program, tantangan utama dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Malang masih sangat besar. Beberapa tantangan yang dihadapi meliputi:

  1. Stigma Sosial: Ketakutan akan stigma membuat ODHA enggan menjalani tes atau pengobatan (Nadlifuddin, 2024).
  2. Ketimpangan Akses Layanan Kesehatan: Kelompok marginal sering kali tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan karena kendala biaya dan jarak (AP, 2023).
  3. Kesadaran Masyarakat yang Rendah: Banyak individu tidak menyadari risiko mereka terinfeksi HIV, sehingga tidak melakukan tes hingga gejala muncul. Ini memperburuk penyebaran virus (AP, 2023).

Tantangan ini menunjukkan bahwa penanganan HIV/AIDS membutuhkan pendekatan yang lebih holistik, mencakup solusi medis, sosial, dan edukasi yang menyeluruh.

Rekomendasi Solusi

Untuk mengatasi stigma sosial, diperlukan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis komunitas. Kampanye dialog dua arah yang melibatkan masyarakat dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang HIV/AIDS. Misalnya, kelompok masyarakat lokal dapat diajak berdiskusi langsung dengan ODHA untuk memahami realitas yang mereka hadapi (Nadlifuddin, 2024).

Selain itu, pemerintah harus memperluas jangkauan layanan kesehatan, khususnya bagi kelompok rentan. Penyediaan layanan kesehatan bergerak dan dukungan komunitas lokal dapat menjadi solusi untuk menjangkau populasi yang sulit diakses (AP, 2023).

Kampanye edukasi juga perlu dirancang ulang agar lebih efektif. Pendekatan yang menyasar kelompok muda dan berisiko tinggi, dengan format edukasi interaktif yang menarik, dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya deteksi dini dan pencegahan (Nadlifuddin, 2024).

Penanganan HIV/AIDS di Kota Malang membutuhkan sinergi antara solusi medis, sosial, dan edukasi. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, memperluas akses layanan kesehatan, dan menghapus stigma, diharapkan ODHA dapat menjalani hidup yang sehat dan bermartabat. Langkah ini juga penting untuk memutus rantai penularan HIV/AIDS, menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

 

Referensi:

Assidiq, Y. (2023, November 27). Kasus HIV/AIDS di Kota Malang Meningkat, Strategi Pencegahan Digencarkan. Republika Online. https://fbeta.republika.co.id/berita/s4s5la399/kasus-hivaids-di-kota-malangmeningkat-strategi-pencegahan-digencarkan

AP, Y. (2023, Desember 2). Tes HIV Di Malang Tersedia Gratis Di Puskesmas Dan Rumah Sakit, Ungkapkan Data Potensi Peningkatan AIDS. Retrieved from MalangRaya.CO: https://malangraya.pikiran-rakyat.com/kota-malang/pr-3627426522/tes-hiv-dimalang-tersedia-gratis-di-puskesmas-dan-rumah-sakit-ungkapkan-data-potensipeningkatan-aids?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun