Mohon tunggu...
Muhammad Choirul Anam
Muhammad Choirul Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris

~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan Berekspresi dan Pengaruhnya

17 Juni 2022   00:23 Diperbarui: 18 Juni 2022   19:29 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H (Unissula) 

Penulis : Muhammad Choirul Anam

Mahasiswa Sastra Inggris (Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi) Unissula

Globalisasi bukan hal tabu lagi bagi masyarakat. menciptakan sesuatu yang baru, mencoba sesuatu yang baru seakan menjadi tuntutan sekarang ini. Baik atau buruknya tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Kebebasan berekspresi sebagai salah satu pangaruh dari globalisasi adalah hak setiap orang untuk memberi gagasan atau pendapat dalam bentuk apapun, termasuk ekspresi lisan ataupun tulisan. Hak ini juga berhubungan dengan kebebasan berserikat, yaitu hak untuk membentuk atau bergabung dengan suatu kelompok. 

Sebagai negara demokrasi, kebebasan berekspresi sangat diperhatikan di Indonesia. Bagaimana menyampaikan suatu pendapat sama nilainya seperti ikut membangun sebuah bangsa. 

Bicara soal pengaruh, kebebasan berekspresi terdapat juga hal positifnya. Dalam bersosial media kita dapat membuat gerakan dengan membentuk kelompok atau ikut bergabung dalam suatu kelompok untuk menyuarakan hal yang sama.

 Terdapat juga banyak kasus yang semestinya harus segera ditangani, namun karena hal tersebut belum sampai ke pihak yang bersangkutan, maka terdapat sebuah opini untuk sama-sama menyebarkan kasus tersebut, sehingga cepat untuk ditangani. 

Tidak selamanya pengaruh hanya tentang hal-hal baik. Dengan cepatnya penyebaran informasi, banyak orang sering kali mudah untuk tergiling opini. Banyak kasus juga tentang orang-orang yang terkena UU ITE. 

Jika menyangkut kebebasan seharusnya juga kita harus memiliki kesadaran berfikir, agar bisa menyaring suatu informasi dengan baik. Hoax mudah menyebar juga berawal dari kurangnya kesadaran tersebut. Menyampaikan sesuatu yang bersifat bohong merupakan sebuah dosa seperti bunyi salah satu hadist, 

Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun