6. Kemampuan Audiens
Komunikasi dapat dikatakan berhasil jika penerima pesan memahami dan melakukan apa yang terkandung dalam isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman seseorang dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti latar belakang pendidikan, usia atau status sosial.
7. Saluran Distribusi
Berbicara langsung kepada khalayak, ada cara lain untuk berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan media. Bentuk media komunikasi yang umum digunakan saat ini adalah media cetak atau elektronik. Pemilihan media yang tepat dan tepat sasaran dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.
Faktor yang menentukan komunikasi berlangsung secara harmonis ( tuned-in) adalah kesamaan antara komunikator dan komunikan. Kesamaan tersebut meliputi kesamaan pengalaman (field of experience) dan kesamaan acuan (frame of reference). Oleh karena itu, dalam memulai komunikasi, kita harus berusaha mencari dan menemukan titik temu, yang “disepakati” oleh kita dan khalayak sasaran. Sementara itu, faktor-faktor yang menentukan efektivitas komunikasi tidak terlepas dari semua elemen proses komunikasi. Efektivitas komunikasi tergantung pada bagaimana kita merancang strategi efek, strategi audiens, strategi pesan, strategi media, dan strategi komunikator terkait dengan bentuk komunikasi yang kita lakukan. Artinya untuk menciptakan komunikasi yang efektif perlu adanya tahap perencanaan atau tahap persiapan komunikasi.
Bagaimana Cara Merancang Strategi yang membuat efek terhadap Komunikasi?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, komunikasi yang efektif dapat menyebabkan perubahan khalayak mengikuti apa yang kita inginkan. Perubahan perilaku meliputi: perubahan pengetahuan (kognitif), perubahan sikap mental (afektif), dan perubahan keterampilan (psikomotor). Berkaitan dengan hal tersebut, orang yang akan melakukan kegiatan komunikasi sejak awal harus dapat menentukan dan merumuskan secara tepat dan tegas, pengetahuan apa yang akan diberikan, sikap mental apa yang akan ditumbuhkan, dan keterampilan apa yang akan diinginkan oleh khalayak. Menentukan perilaku yang akan ditanamkan pada audiens adalah tujuan dari komunikasi kita. Berdasarkan tujuan tersebut, kita dapat merancang elemen-elemen proses komunikasi secara optimal. Dengan demikian, tahap awal merancang suatu kegiatan atau program komunikasi adalah merumuskan atau menetapkan tujuan komunikasi.
Tujuan komunikasi merupakan titik sentral dan uama bagi para perencana dan pelaksana kegiatan atau program komunikasi. Tujuan komunikasi terdiri dari empat macam: informatif, persuasif, edukatif, dan rekreatif. Tujuan komunikasi informatif lebih menitikberatkan pada pemberian informasi agar masyarakat mengetahui tentang sesuatu; Jenis tujuan ini lebih ditekankan untuk mengubah perilaku kognitif. Tujuan komunikasi persuasif difokuskan pada perubahan sikap mental; mengubah orang dari tidak ingin melakukan sesuatu menjadi bersedia, dari menolak menjadi menerima (perilaku afektif). Tujuan komunikasi pendidikan difokuskan pada perubahan keterampilan seseorang; mengubah perilaku orang yang tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu (perilaku psikomotor). Tujuan komunikasi rekreatif lebih diarahkan pada kondisi agar orang lain merasa senang atau terhibur. Tujuan suatu program atau kegiatan komunikasi yang sengaja dilakukan perlu dirumuskan secara tegas dan jelas.
Komunikasi efektif, berasal dari kata communication dan effective. Secara etimologis, kata efektif sering diartikan sebagai mencapai tujuan yang diinginkan (memproduksi hasil yang diinginkan), berdampak menyenangkan (memiliki efek yang menyenangkan), menjadi aktual dan nyata (aktual dan nyata). Dengan demikian Komunikasi Efektif dapat diartikan sebagai diterimanya suatu pesan oleh komunikan atau penerima sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh pengirim atau komunikator, kemudian komunikan atau penerima memberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan.
Jadi komunikasi yang efektif terjadi ketika ada arus informasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Dan informasi tersebut sama-sama ditanggapi sesuai dengan harapan kedua komunikator (komunikator dan komunikan).
Apa saja Aspek- aspek Komunikasi yang Efektif?
Setidaknya ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Kejelasan: bahasa dan informasi yang disampaikan harus jelas.
2. Akurasi: bahasa dan informasi yang disampaikan harus benar-benar akurat atau tepat. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi yang disampaikan harus benar. Di sini artinya sesuai dengan apa yang sebenarnya ingin disampaikan. Bisa jadi informasi yang disampaikan belum tentu benar, tetapi apa yang kita sampaikan adalah benar-benar yang kita ketahui. Demikianlah apa yang dimaksud dengan akurasi di sini.