Cinta tanah air… sebuah kalimat yang sangat berarti dan mendalam. Apa yang ada dipikiran anda tentang cinta tanah air? Banyak orang yang “katanya” cinta tanah air, tapi kenyataannya hanya sebuah ucapan saja.
Ya, intinya cinta tanah air adalah rasa yang timbul pada hati yang paling dalam seseorang untuk mengabdi, memelihara, membela, dan melindungi bangsa ini dari gangguan apapun.
Cinta tanah air ialah bagian dari sikap nasionalisme juga patriotisme dengan mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa. Indonesia terlahir karena para generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air dan bangsa, jika tidak, kemungkinan Indonesia masih tetap dijajah oleh bangsa lain.
Oleh karena itu, kita harus berterima kasih kepada pahlawan-pahlawan yang berjuang pada masa penjajahan.
M. Quraish Shihab berkata, cinta adalah anugerah yang dikaruniakan kepada setiap makluk melalui instink dan akal, bagi setiap hewan maupun manusia, dan sebagai instrumen yang mampu menjaga keturunan mereka.
Kata” Tanah Air” artinya negeri tempat kelahiran. Di dalam al-Qur’an, kata tanahair lebih terkenal dengan sebutan balad (negeri atau tanah air), beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan tanah air diantaranya adalah: QS. At-Tin: 3, QS. Saba̒: 15, yaitu: Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.
Cinta tanah air yaitu sikap serta perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran bangsa lain yang dapat membuat rugi bangsa sendiri, menurut Suyadi (2013:9).
Dalam sebuah buku yang berjudul Merajut Kembali ke Indonesiaan Kita (2007) oleh Sultan Hamengku Buwono X, sikap cinta tanah air ialah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap tanah air dan bangsa.
Dampak Arus Globalisasi Terhadap Rasa Cinta Tanah Air.
Di era globalisasi yang berkembang sangat pesat seperti sekarang ini, arus informasi dari luar bisa menimbulkan beberapa dampak negatif, rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin melemah dan tidak sekuat seperti dulu.
Semakin berkembanganya teknologi setiap saat, seharusnya kita bijak dalam menyaring budaya yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Pada jaman sekarang pemahaman tentang cinta tanah air harus benar-benar dikuatkan terutama di kalangan anak muda, karena merekalah yang menjadi penerus bangsa ini.
Namun yang terjadi budaya-budaya negatif justru semakin berkembang disekitar kita. Pemahaman siswa yang masih sedikit tentang sejarah perjuangan bangsa adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap cinta terhadap tanah air. Hal ini dapat dilihat dari materi yang disampaikan oleh guru khususnya dalam pembelajaran kurang luas, serta penyampaian guru yang hanya menekankan pada hasil belajar saja.
Jadi ketika proses pembelajaran disekolah peserta didik kurang diberikan pemahaman secara mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, lambat laun nantinya mungkin akan mempengaruhi lunturnya rasa cinta tanah air.
Cara Perlahan Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air.
Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air adalah dengan menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air melalui proses pendidikan di sekolah, dan bukan hanya sekedar sebagai materi mata pelajaran saja atau yang hanya di arahkan pada aspek akademik pelajaran yang berpatokan pada kurikulum pemerintah, upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air juga dapat dilakukan melalui media lagu-lagu nasional dan lagu daerah yang ada di Indonesia.
Dengan kita memulai dengan hal-hal kecil sebagai wujud cinta tanah air, kita akan terbiasa dan selalu bangga terhadap karya-karya yang diciptakan di negara ini.
Ada banyak cara untuk menunjukkan bahwa kita cinta terhadap tanah air ini, salah satunya yaitu dengan membeli dan menggunakan produk lokal, kemudian ikut mempromosikan barang tersebut secara meluas misalnya di media sosial.
Penggunaan media sosial dalam mempromosikan suatu produk akan berdampak signifikan, karena jangkauan pemasarannya sangat luas dan semua produsen lokal nantinya akan bisa menjadi daya tarik warga lokal maupun mancanegara.
Adapun produk lokal dapat berupa kain, busana, sepatu, teknologi, furnitur, perkakas, dan lain-lain. Hal demikian bisa menjadikan kita semakin bangga dan cinta terhadap tanah air Indonesia.
Namun yang menjadi perhatian khusus yaitu arus globalisasi yang semakin berkembang dengan pesat yang tidak dapat dibendung. Selain itu meningkatnya produk dalam negeri yang merajalela sehingga menguasai pasar di Indonesia, mungkin ada banyak produk dalam negeri yang diproduksi dan dijual.
Namun pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang lebih tertarik pada produk luar negri daripada produk dari dalam negri, dengan alasan yang bermacam-macam misal barang impor memiliki kualitas yang lebih bagus dengan harga lebih terjangkau, itulah yang menjadi polemik masih meningkatnya suplai barang impor. Hal demikian disebabkan karena adanya era globalisasi telah menguasasi segala kebutuhan hidup masyarakat terutama di Indonesia.
Manfaat Mencintai Produk Lokal.
Mengapa mencintai produk lokal dapat disebut sebagai sikap cinta tanah air (Nasionalisme)?. Seperti yang dikatakan oleh siswanto (2019) bahwa sikap nasionalisme yang dimiliki oleh seseorang menyebabkan mereka lebih memilih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan dengan produk luar negeri.
Hal ini disebabkan karena adanya rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap produk lokal. Adanya kebanggan ini tentunya akan membuat keuntungan tersendiri bagi perekonomian lokal, sebab masih ada pembeli yang bukan sekedar membeli produk, namun juga mengerti makna dari nasionalisme.
Indonesia memiliki banyak sekali produk-produk lokal yang dimiliki yang tentunya dengan kualitas yang tidak kalah bagus dengan produk impor yang saat ini sangat ramai masuk ke Indonesia, ini karena adanya arus globalisasi dan juga kebutuhan tiap negara yang butuh produk dari luar.
Perlu diketahui bahwa, produk impor seperti pakaian atau busana sangat digemari oleh masyarakat Indonesia yang saat ini berperan sebagai konsumen bagi produk luar. Mulai sekarang coba kita gunakan produk-produk lokal yang tentunya tidak diragukan lagi kualitasnya tidak kalah bagus dengan produk luar.
Sebagai contoh saja misalnya produk berupa sepatu, sebagian besar orang sudah pasti memerlukannya baik untuk ke sekolah, kantor, maupun untuk jalan-jalan dan sebagai bagian dari gaya sehari-hari.
Di Indonesia produsen sepatu saat ini sangat banyak dengan variasi model yang beragam dan harga yang ditawarkan juga sangat menarik mulai dari harga yang paling terjangkau hingga harga untuk barang premium yang cukup mahal, namun semua itu tidak bertolak belakang dengan kualitas yang diberikan.
Ada lagi contoh misal pada produk pakaian, sudah pasti banya yang memilih produk impor dibanding produk lokal, semua itu sangat tergantung dengan pemahaman masyarakat itu sendiri.
Mereka mungkin ada yang belum tahu akan kualitas produk lokal yang dijual di pasaran saat ini. Kita sebagai bagian dari agent of change harus bisa mengubah pola pikir masyarakat secara perlahan terkait penggunaan produk lokal sebagai wujud bahwa kita cinta tanah air Indonesia.
Dengan kita membeli produk lokal, artinya kita sudah membantu teman-teman UMKM untuk lebih berkembang dan berinovasi melalui produk-produknya.
Hal demikian juga akan meningkatkan perekonomian negara dan membantu brand-brand lokal untuk memasuki dunia ekspor untuk bersaing di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H