Alkisah....
Prabu Duryudono Galau, kalau tidak menaikkan BBM, dia bakal dipersalahkan seluruh Kurawa, kalau dia menaikkan, dikeroyok ramai-ramai oleh Pandawa dan bisa lengser keprabon..
Kelompok Sangkuni yang Pro Kurawa, saat paripurna menggunakan taktik WULAN TUMANGGAL. Siasat ini diibaratkan seperti bentuk bulan sabit, dimana seolah-olah wujudnya tidak membahayakan. Tetapi sesungguhnya siasat ini membahayakan karena di ujung sudut dan di tengah barisan selalu siap sedia dengan gerakan yang mudah dilakukan.
Maka jauh-jauh hari sewaktu Prabu Duryudono bertemu Sangkuni, Prabu Duryudono mempercayakan taktik dan strategi mengalahkan pihak Pandawa dalam voting, kepada Sangkuni yang ahli siasat berkat pengalaman nya yang di akui pihak Kurawa.
Perlu diingat, bahwa Kertawarma pernah update status di media bahwa Sangkuni yang mengusulkan kenaikan BBM sebesar 2000 kepada Prabu Duryodono. Namun Aswatama buru buru meralat untuk menutupi jejak tersebut dan mengganti Kertawarma dari ketua fraksi Kurawa, dengan Raden Lesmana.
Akhir nya jelas sudah, dalam paripurna, ayat cakil pun muncul yang digagas oleh kelompok Sangkuni.
Saat ini, dalam twitter nya, Sucitra alias Drupada, sekutu Pandawa, sedang mempersiapkan uji materi ke MK terkait ayat cakil, ayat 6A, karena jelas jelas melanggar konstitusi. Sucitra ini setelah dicopot sebagai menteri oleh Prabu Duryodono, sempat main film Laksamana Cheng Ho, dan saat ini sedang berseteru dengan Burisrawa soal posisi Wamen. Apabila gugatan Sucitra alias Drupada dikabulkan, maka posisi salah satu Wamen, Burisrawa, bakal tergeser. Sucitra alias Drupada ini sering terlibat perang Twit atau Twit War dengan Burisrawa di Twitter.
(Bagian 1)
