Sejarah telah mengukir bahwa pada Zaman Dinasti Abbasiyah umat Islam benar benar berada di puncak kejayaan dan memimpin peradaban dunia pada saat itu. Masa Pemerintahan ini merupakan golden age dalam perjalanan peradaban Islam, terutama pada masa Khalifah Al- Makmum.
Hal ini dikarenakan pada sistem pemerintahan dan politik yang lebih merata dan bagus. Pada Masa Abbasiyah, sistem Pemerintahan yang belum ada pada Masa Umayyah kini mulai dibentuk dan dijalankan pada Dinasti ini, sehingga hasilnya dapat dilihat dengan adanya kemajuan baik dalam aspek ilmu pengetahuan, ketatanegaraan dan lain sebagainya.
Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu Dinasti terlama dan berdahan lebih dari lima abad (750-1258M) dan pernah mewujudkan zaman keemasan umat Islam. Para Sejarahwan membagi beberapa periode berdasarkan ciri pada pola pemerintahan, struktur sosial, poitik maupun tahap perkembangan peradaban yang dicapai.
Sejak berkuasa penguasa Abbasiyah ini mengangkat ulama terkenal untuk menjalankan fungsi hukum, Kekuasaan peradilan diserahkan sepenuhnya kepada para hakim yang diangkat oleh pemerintah pusat, mereka melakukan fungsi yudikatif bebas dari intervensi penguasa.
Birokrasi juga mulai ditumbuhkan pada masa itu diantaranya adalah jabatan baru yaitu wazir ( penasihat khalifah), pembagian departemen seperti, militer, administrasi, dokumentasi dan perbendaharaan.Selanjutnya, wilayah kekuasaan tertinggi di tingkat kekuasaan dipimpin oleh Gubenur (amir), khalifah juga mengangkat hakim agung (qadli - al qudlat) disetiap provinsi untuk mengatasi beberapa masalah hukum.Â
Konsep Pemerintahan dan Politik yang dibangun pada Dinasti ini sangat berkembang dikarenakan pola pada Pemerintahan yang dikerapkan berbeda beda dengan adanya perubahan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Sitem politik yang dijalankan oleh Daulah Bani Abasiyyah antara lain: Para Khalifah tetap dari Arab sementara para Mentri dan Gurbenur, panglima perang dan pegawai lainnya banyak dipilih dari keturunan Persia dan Mawali, lalu Kota Baghdad ditetaapkan sebagai ibu kota Negara dan menjadi pusat kegiatan Ekonomi, Politik dan Kebudayaan, kekebebasan Masayarakat dalam berpendapat juga mendapatkan porsi yang tinggi. Khalifah Pada Dinasti ini pada waktu itu dibantu oleh Wazir yang jabatannya disebut wizaraat, dan wizaraat ini dibagi menjadi dua yaitu , pertama wizaraat tawfid (memiliki otoritas penuh dan tak terbatas ), kedua wizaraat tanfidz (memiliki kekuasaan eksekutif saja), wizarat ini tidak memiliki inisiatif selain melaksanakan perintah Khalifah dan mengikuti arahannya.Â
Model Pemerintahan yand diterapkan oleh Abbasiyah bisa dikatakan asimilasi dari berbagai unsur, ini terlihat jelas dari adanya periodesasi atau tahapan pemerintahan Abbasiyah. Ciri ciri yang menonjol pada dinasti ini yang tidak terdapat pada Zaman Umayyah adalah: Adanya sitem Non Arab dari oengaru Persia dan Turki.,
Semakin komplitnya struktur Pemerintahan, profesionalisme tentara mulai tertata. Dalam Dinasti ini bidang ketentaraan juga berkembang sangat pesat, hal ini di dukung karena beberapa faktor diantaranya: Adanya dasar ketentaraan yang sangat terbuka, Pemimpin yang berkaliber, Peralatan ketentaraan yang canggih, Strategi peperangan yang berkesan serta keimanan dan semangat jihad.
Semoga Artikel ini dapat membantu teman teman sekalian dalam belajar memahami dan mengetahui Konsep Kekhalifahan Pada Zaman Abbasiyah, dan kita tentunya sebagai Umat Muslim dapat menontoh Semangat dan Perjuangan yang diterapkan Pada Zaman Abbasiyah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H