Mohon tunggu...
Muhammad Baran Ata Labala
Muhammad Baran Ata Labala Mohon Tunggu... -

Petualang Nusantara-Indonesia Tercinta.... Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramudia Ananta Toer) www.catatan-hambamoe.blogspot.com www.labala-leworaja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Mereka Bukan Kita, Katanya...

22 Desember 2016   16:39 Diperbarui: 22 Desember 2016   16:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Mereka Bukan kita, Katanya...

Bila peluru sebijak sabda alam
Kemanusiaan kan menyelimuti semesta...

Tapi siapa yang mau peduli?
Kekuasaan terlanjur ada di genggaman
Dan peluru pun menjelma malaikat maut
Merenggut tanpa kompromi
Membawa pergi tanpa permisi

manakala mata tombak semulia pesan suci kitab suci
Cinta kan abadi di sanubari...

Tapi siapa yang sudi hirau?
Iming-iming syurga dan bidadari terlanjur membuat mabuk
Lalu mata tombak pun berubah beringas
Airmata tiada arti
Darah dan nyawa seharga semur jengkol

Hidup tak pernah sepi dari duka, kekasih
Lalu kita berdalih bahwa ini takdir
Kemanusiaan merosot hingga di bawah garis kebinatangan
Lalu kita beralibi, manusia adalah serigala bagi sesamanya

Untuk semua yang kita klaim sebagai kebenaran
Selalu saja ada dalih untuk berdalil
bahkan dalil pun sekadar dalih

Lalu  kita pura-pura abai
Kepada keadilan yang timpang
kita enteng menutup mata menulikan telinga
Terhadap kedamaian yang terancam punah musnah

Kita, yah kita
kita yang tanpa sungkan berlagak seperti tuhan
Merasa  punya wewenang menghakimi lian
Dengan alasan yang konyol;
Bahwa kau bukan aku
Bahwa kalian bukan kami
Bahwa mereka bukan kita

~AtaLabala~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun